Share

Bab 20

Sandara membuang napasnya dengan kasar melihat siapa yang datang. Pagi-pagi sudah membuatnya darting saja. Bikin esmosi.

Begitu juga dengan Reva, senyum yang tadinya menghiasi wajah cantiknya pun memudar begitu melihat wajah Sandara.

"Minggir!" bentak Reva pada Sandara dengan tatapan mata tajam seolah menembus dinding apartemen yang dingin.

"Eh Mbak, jadi tamu itu yang sopan," tegur Sandara dengan sinis. Ia menyandarkan dirinya di daun pintu dengan melipat kedua tangannya di depan dada.

Reva terlihat sangat kesal pada Sandara, mengepalkan kedua tangannya dan berjalan masuk begitu saja menyenggol bahu gadis itu.

''Sayang, lihat dia sangat menyebalkan. Dia sudah kurang ajar sama aku,'' rajuk Reva dengan manja pada Bima.

Mengerucutkan bibirnya dan duduk dengan kasar di samping pria yang tengah menghabiskan sarapannya dengan tenang.

Sandara hanya memutar bola matanya malas melihat perempuan yang tidak punya malu itu.

''Ada apa pgi-pagi datang? Aku akan ke kantor,'' ujar Bim
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status