Share

Bab 18

"Tidak peduli? Maksud kamu apa?" tanya Bima tak mengerti. Wajahnya terlihat mengeras mendengar apa yang di ucapkan oleh asistennya itu.

Saat Leo ingin menjawabnya, pintu ruangan tempat Sandara di periksa terbuka. Dengan langkah tertatih Sandara berjalan ke arah mereka di susul dengan seorang dokter di belakangnya.

Dengan terpaksa Bima dan Leo menghentikan percakapan itu. Tatapan mereka teralihkan pada ruangan yang telah terbuka dan Sandara yang tampak masih lemah.

"Gue mau pulang," keluh Sandara dengan suara serak, badannya masih terasa lemah setelah suntikan yang ia terima. Dokter yang merawatnya, dengan bijaksana menggelengkan kepalanya.

"Kamu belum cukup kuat, sebaiknya istirahat lebih dulu," Bima memberi saran dengan tatapan tajam dan khawatir yang terpancar dari matanya, mendukung keputusan dokter.

Sang dokter tampak sabar dan tenang sambil merangkul pundak Sandara, "Asam lambungmu meningkat karena jamu itu, Sandara. Plus, kamu juga sedang datang bulan, jadi lebih baik rehat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status