Selamat membaca.‘‘Kau tahu, ketika kau menghampiriku. Maka tidak pernah ada jalan untuk kembali.’’Luna menatap Horna yang berada di sampingnya, Pria yang saat ini sedang menatapnya dengan tatapan penuh hak mutlak, seakan tidak akan pernah melupakan Luna justru hanya membuat Luna tersenyum.Horna mengangkat satu alisnya ke atas. ‘‘Kau tersenyum?’’ ‘‘Kau ingin mendengar sebuah kisah?’’‘‘Aku bisa mendengarnya sepanjang hari.’’Dia terdengar seperti mencintai Luna, tapi Luna tak terpikir demikian. Diamnya Luna justru Horna semakin penasaran. Mata mereka bertemu, dan saat itu juga Luna berkata, ‘‘Sayangnya aku tidak akan pernah ada dalam ceritamu.’’‘‘Apa maksudmu?’’ Luna tersenyum. ‘‘Kau akan menjadi salah satu penyebab mengapa aku harus mati.’’ Luna berkata dengan tatapan lirih. Rasa sakit Luna seolah dirasakan oleh Horna, dia lalu berhenti. Kemudian menatap Luna dalam dalam.Para Taraka menatap tuan mereka yang tiba-tiba berhenti, sebelum Horna meminta mereka untuk pergi lebih du
Selamat membaca.Di antara malam yang gelap, dunia tanpa adanya darah. Di atas tanah yang subur dengan rumput hijau, Mayat justru menumpuk.‘‘Jika Hadar melihat ini, dia pasti sudah membinasakan kita semua.’’ Seorang wanita seksi tanpa lengan kanan tampak sedang menasehati seorang pria yang sedang membantai kaum nya sendiri.Pria itu tersenyum sinis. ‘‘Sayang, dia tak ada di dunia ini. Pria itu terobsesi pada dunia manusia.’’‘‘Tapi bagaimana jika dia kembali?’’ ‘‘Aku meragukan itu.’’ ucapnya sambil tersenyum jahat. ‘‘Para pemimpin juga tertarik pada dunia bodoh itu. Jadi kita akan aman untuk waktu yang panjang Kamila.’’Kamila justru penasaran dengan dunia yang membuat semua bangsa diversm berondong-bondong meninggalkan dunia ini? ‘‘Jadi tempat seperti apa dunia manusia itu?’’‘‘Serius Kamila, kau tidak boleh pergi ke sana.’’‘‘Itu bukan tempat yang tepat. Di sini saja sudah sangat kacau.’’***‘‘Hadar kau harus kembali. Igel mendapat pesan kalau dua anjing merah membuat kekacauan
Selamat membaca.Dia pergi, dia benar-benar pergi–Hadar jelas-jelas berbeda dari pria yang memiliki obsesi yang berlebihan sampai tak ingin melepas wanita yang ia cintai.‘‘Jangan salah paham Luna, Hadar pergi karena ia memiliki kepercayaan yang kau tawarkan. Jadi,’’ Igel menatap Luna yang sedang tersenyum. ‘‘Jadi jangan pernah rusak kepercayaan itu.’’Perkataan Igel seperti sebuah saran yang halus, tapi Luna selalu mendengarnya sebagai sebuah peringatan yang tulus.Luna tak mengatakan apapun, ia hanya menatap ke arah dimana Hadar pergi, seolah masih berada di sana. Dia tersenyum karena jika Hadar mau maka dia tidak akan menempatkan Igel disisinya, sebab ia pernah memanfaatkan Igel untuk mati saat itu.‘‘Dan jangan pernah berpikir untuk meminta hal gila itu lagi.’’‘‘Aku tidak akan memintanya padamu.’’‘‘Luna, Hadar tidak akan senang.’’Luna menepuk pundak Igel singkat. ‘‘Aku tahu.’’ ucapnya sebelum masuk kembali ke dalam.’’***Pagi-pagi buta, Luna terlihat em. ‘‘Hadar sialan, brengs
Selamat membaca.Dari pada mendengar keluhan Luna atas keputusan Hadar yang memang bisa dibilang sepihak. Saat Igel pergi, Luna mengambil kesempatan untuk meninggalkan semua pengawasan Igel. Yap, inilah rencana yang telah ia tunggu.Malam itu, Luna selalu takut pada Hadar. Tapi ia juga tahu kalau Hadar punya batasan yang tak bisa ia langgar.Ketidakhadiran Hadar membuat Luna leluasa untuk melaksanakan usahanya untuk membalas Eridani sekaligus mencari tahu permasalahan awal kacaunya hidupnya. ‘‘Dan jika Hadar ada dalam permainan ini maka aku akan berhenti.’’ sebab aku tidak pernah menang melawan Hadar–Sambung Luna membatin.***‘‘Halo?’’Luna mendapatkan telepon dari nomor tak dikenal. ‘‘Luna, ayah sudah melakukan yang ayah bisa. Jadi sekarang apakah ayah bisa menjemputmu?’’Sambungan terputus. Luna memutus telepon sepihak setelah menyuruh ayahnya sendiri untuk mengosongkan mineral di seluruh kota. Tapi.‘‘Astaga,’’ Luna menggeram marah saat melihat ke ponsel salah satu penumpang da
Selamat membaca.“Izinkan aku bertemu dengan Bara!”“Tidak.”Clara menghalangi jalan sambil menggelengkan kepalanya. Dia menatap Luna dari atas kepala sampai ke ujung kakinya dengan senyuman mengejek. “Kau punya masalah tuan putri?”“Clara, aku harus bertemu dengan Bara. Ini penting, tolong mengertilah!” ‘Hahaha’ Tawa Clara membuat Luna mengerutkan keningnya. “Ingatlah posisimu sekarang tidak untuk menawar denganku. Sekarang berbaliklah dan pergi dari sini.”Dia ditinggalkan. Clara sama sekali tak peduli pada Luna, apalagi saat melihat Luna yang datang dalam kondisi kacau dengan lebam di tubuhnya.“Kenapa kau sangat jahat padaku? Memangnya aku lakukan sampai membuatmu marah? Bukankah semua yang kau punya disini karena….”Plak!Akh! Luna memegang pipi kanannya. Sontak wajahnya menoleh ke arah berlawanan—tapi ia hanya menganggap itu sebagai salam penyambutan.“Clara aku mohon. Aku kehabisan waktu.” Ucap Luna setengah memohon.Clara berdecak sebelum berkata, “ikut aku!” dan Luna mengiku
Selamat membaca.Hadar tidak memiliki alasan untuk menahan perpisahannya dengan Bara dan Luna tidak memiliki alasan lagi untuk mempercayai Bara, suaminya saat ini. Akh!Luna terjatuh dari tangga, tapi dia tak merasa ada yang sakit. Secara fisik tidak, tapi secara mental. Dia terluka.Bangkit. Luna berjalan sempoyongan keluar dari perusahaan, Clara bahkan tak ingin menghentikan Luna sementara Bara mengawasi dari tempat paling tinggi dengan alis yang mengkerut ke bawah.Di depan gerbang Igel muncul dengan mobil. Dia terlihat sangat cemas tapi saat ia mencoba mendekati Luna. Yap, tubuhnya terdorong singkat.Hanya tatapan marah dari Luna.***Di tengah perjalanan yang penuh dengan ribuan tanya. Igel setia untuk mengikuti Luna dari belakang.Ia tahu kalau ini pada akhirnya terjadi. Jarak, Igel merasakan itu.“Wah. Sangat luar biasa melihat Diversm memiliki hubungan dengan manusia.”Igel langsung berdiri di depan Luna. “Kalian?” Igel menatap semuanya dengan tatapan waspada.Sementara Luna
Selamat membaca.“Luna.”Kegelapan perlahan-lahan mulai berubah menjadi terang. Luna akhirnya membuka matanya dengan benar dan Hadar senantiasa memeluk Luna.Pergerakan Luna membangunkan Hadar.Mata keduanya bertemu, dalam diam Hadar tersenyum melihat Luna yang tak mendorongnya pergi.“Kau punya banyak waktu untuk beristirahat, maka beristirahatlah!” Ucap Hadar setengah memberikan perintah.“Kau marah.” tebak Luna. Pasalnya Hadar tak mungkin mendekatinya tanpa izin, apalagi sampai memeluknya dengan posesif dalam keadaan setengah telanjang.Hadar tersenyum sambil mengelus helai rambut Luna, lalu menghirupnya dalam-dalam. Dengan tatapan tajam Hadar berkata, “78 hari, itu angka yang cukup besar untukku. Apakah kamu selalu berpikir semua akan normal jika kau melakukan pengorbanan? Memang banyak yang akan selamat, tapi ada satu yang hancur.” “Aku tak sedang berkorban.”“Satu hari yang kau inginkan itu membuatku terus berpikir untuk menghancurkan dunia ini. Luna, aku cukup sabar untuk menu
Selamat membaca.“Berhenti Nona, kau di larang untuk meninggalkan kediaman.” Ella menodongkan senjata pada Luna.Dia punya.Luna terkejut, tapi ia tahu kalau Ella tak mungkin bisa membunuhnya yang membawa ingatan akan bangsa Diversm.“Nona?Lumayan, tapi Anda tak bisa memutuskan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan!” Dorong Luna sekali lagi.Dia berjalan melewati Ella namun Igel muncul tepat depan Luna sambil menahan bahu kiri Luna. “Bisa dengarkan aku?” Luna langsung menggelengkan kepalanya pada Igel. “Semua bukan tentang dirimu. Kami sedang berusaha menyelamatkanmu, tidak bisakah kau menghargainya.” tegas Igel.Luna menghentikan langkahnya berbalik menatap ke arah Igel sambil berkata, “Kau benar, semua tidak tentangku. Tidak bisakah kalian menghargai aku sebagai manusia?”“Luna dengar …,”“Manusia tanpa gelar tak pernah mendapatkan perlindungan dari para prajurit.”“Kami bukan prajurit.”“Lalu apa? Pahlawan.” Luna menyeringai. “Kalau bukan keduanya tolong jangan halangi jalanku.