Share

Ketika Suamiku Menikah Lagi
Ketika Suamiku Menikah Lagi
Penulis: Ayu Sekti

Bab 1. Gugup

Penulis: Ayu Sekti
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-28 15:57:50

Dek, Mas mau bicara padamu. Hentikan pekerjaan menjahitmu sebentar saja!"

Pada siang hari, Aisyah menghentikan pekerjaannya karena sang suami tiba-tiba memanggilnya.

Tidak lama Aisyah berjalan ke arah ruang TV di mana suaminya berada. Menjahit adalah pekerjaan yang digeluti oleh seorang Aisyah sejak sebelum menikah hingga kini. Ia sangat pandai membuat pakaian apa saja.

"Ada apa Mas? Apa Mas menyuruh saya untuk membuatkan kopi? Perasaan baru saja tadi saya buatkan," tanya Aisyah sambil meletakkan bobot bokong di sofa.

Hari ini suami Aisyah yang bernama Denis libur bekerja di kantor sehingga mereka leluasa untuk mengobrol.

"Eng—enggak Dek. Mas mau memberi tahu hal penting. Tapi kamu jangan marah ya?"

Dengan gugup Denis menyampaikan maksudnya kepada sang istri.

"Hal apa Mas yang mau kamu bicarakan? Cepat katakan!"

Hati Aisyah berubah panik. Hatinya tak karuan kala suaminya gugup mengatakan sesuatu hingga membuat pikirannya menerawang ke mana-mana.

"Anu, Dek. Mas sudah menikah lagi dengan seorang wanita. Izinkan dia tinggal di sini bersama kita. Insya Alloh Mas akan adil," jawab Denis yang berhasil mengutarakan maksudnya. Ternyata Denis tega berpoligami.

Bak di sambar petir di siang bolong hati Aisyah. Raganya menjadi lunglai. Ia belum percaya dengan apa yang dikatakan suaminya. Mendadak lidahnya Kelu untuk berbicara.

Bahtera rumah tangga yang Aisyah bina dengan suaminya selama lima tahun baik-baik saja, kini ternyata ada udang di balik batu. Sesuatu yang sangat menyakitkan harus dialami oleh Aisyah. Suaminya tega berpoligami tanpa seizinnya.

"Mas! Kamu ti—tidak bohong 'kan? Hanya bercanda, pasti!"

Aisyah masih saja tak percaya. Terlihat suaminya tak pernah bermain HP dengan wanita lain. Ternyata pada akhirnya diam-diam mengkhianatinya.

"Iya Dek. Sudah sebulan kita menikah. Sebentar lagi kita akan punya Dedek dari rahimnya Mawar. Saya ingin punya malaikat kecil di rumah ini, Dek. Semoga kamu bisa menerima ini."

Jawaban yang paling menyakitkan yang dilontarkan oleh Denis. Alasan yang sangat jitu untuk mencari celah untuk menutupi pengkhianatan rumah tangga.

"Kamu tega, Mas. Apa kita tidak punya cara lain untuk punya anak? Tapi, semua sudah terlambat. Ceraikan saja aku Mas. Bawalah aku pulang ke rumah Bundaku."

Aisyah tidak kuat mendengar berita tentang suaminya yang berpoligami dengan tetangganya sendiri. Apalagi suaminya tidak meminta izin terlebih dahulu. Membuat hati Aisyah semakin remuk redam.

"Maaf, Dek. Saya mohon kamu jangan pergi. Mas masih mencintai kamu. Mas sudah terlanjur ...."

Denis tidak bisa melanjutkan kata-katanya karena takut menyakiti hati Aisyah. Ia urungkan melanjutkan perkataannya.

"Terlanjur apa, Mas? Jawab! Atau Mas sudah bosan denganku! Kamu jatuh cinta lagi. Iya 'kan Mas? Siapa wanita itu. Hik hik hik."

Secara reflek, Aisyah menangis karena ia sangat sakit hati. Hari itu adalah hari yang sangat menyedihkan bagi Aisyah.

"Mas sudah terlanjur mencintai Mawar apa adanya. Sama persis seperti Mas mencintai kamu. Dua-duanya Mas sangat mencintai. Sekali lagi Mas minta maaf. Madu kamu adalah Mawar. Tetangga kita sendiri."

Denis mencoba mendekat ke arah istrinya yang sedang menangis. Ia berusaha memegang bahu sang istri dan menenangkan hati Aisyah. Ia mulai memberi tahu siapa wanita yang kini menjadi istri keduanya.

"Gombal. Mana ada sama. Mawar? Janda paling cantik di kota ini yang menjadi incaran para pria hidung belang? Mas, jangan sentuh aku. Aku muak melihat kamu. Hik hik."

Aisyah syok karena madunya adalah tetangga dekatnya sendiri yang seorang janda. Mawar adalah wanita berusia 35 tahun yang ditinggal suaminya pergi dan kini ia berjualan nasi uduk di depan rumahnya. Mawar terkenal dengan kecantikannya dan disukai oleh banyak pria.

Kini Aisyah merasa sangat muak dengan sang suami dan sekarang ia mulai menjaga jarak.

"Dek, saya mohon beribu-ribu maaf. Mas juga kasihan dengan mawar yang selalu sendiri. Menolong janda itu 'kan berpahala. Kamu pasti tahu sendiri 'kan Dek. Percayalah, Mas akan adil."

Dalih agama menjadi obat jitu agar Aisyah luluh dan mau menerima mawar sebagai madunya. Pikirannya sudah diliputi oleh asmara yang menggelora. Sakit hati sang istri sudah ia abaikan. Egonya lebih besar dari pada perasaannya.

"Cukup Mas! Biarkan Aisyah menyendiri dulu. Aisyah sudah kecewa sama Mas Denis. Hik hik hik."

Aisyah semakin tak kuat dengan pembicaraan sang suami yang menyatakan iba dengan Mawar. Ia kini berdiri kemudian berlari menuju kamar. Ia mengunci kamar itu karena tak mau diganggu.

"Tuhan, kau uji apa dalam rumah tangga ini. Hamba tidak kuat. Berikan jalan yang terbaik untukku. Berikan kekuatan untuk menerima semua ini. Hamba masih menyayangi Mas Denis sebenarnya. Hamba sangat bimbang. Bercerai atau bertahan dalam rumah tangga ini,"ucap lirih Aisyah yang berada di kamar sambil bersimpuh merenungi kesedihannya.

Aisyah masih bingung untuk memutuskan mana jalan terbaik yang akan diambil. Ia terus bermunajat dan meminta petunjuk kepada Tuhan.

"Aisyah, Sayang. Buka pintunya. Berikan kesempatan untuk menjelaskan semuanya. Mas masih mencintai kamu. Tolong buka pintu kamarnya."

Lima menit kemudian, Denis Prawira mengetuk pintu kamar agar Aisyah membukanya. Denis sangat merasa bersalah dengan sang suami.

"Jangan ganggu aku, Mas! Sekarang kau sudah mengkhianatiku! Munafik kamu, Mas! Hik hik hik!"

Mendengar suara Denis, Aisyah langsung menjawab sambil menangis. Ia masih kacau pikirannya dan belum bisa berpikir secara jernih.

"Baiklah, Dek. Jika menangis dan mengurung diri membuatmu lebih baik, Mas tidak akan mengganggu sementara. Tapi jangan lama-lama, Mas sangat mengkhawatirkanmu!" jawab Denis yang bingung harus berbuat apa. Nasi sudah menjadi bubur.

Seorang Denis sudah menikah siri dengan wanita lain. Hatinya sudah dihinggapi oleh asmara yang tak bisa ia hilangkan. Mawar sudah menjadi bagian dari hidupnya sekarang.

****

Ting tung!

Sore harinya, Aisyah yang masih mengurung diri di kamarnya mendengar suara bel berbunyi. Ia penasaran dengan siapa tamu yang datang. Hatinya sangat berdebar-debar. Ia kemudian mengusap pipinya karena menangis dan ingin melihat tamu yang datang.

Beberapa detik kemudian, Aisyah keluar dari kamarnya untuk menuju ruang depan. Saat sampai dibalik pintu ia kaget dan menghentikan langkahnya.

"Mas Denis, Sayang. Akhirnya kita bisa bersama. Aku sangat merindukanmu."

Hati Aisyah bagai terkoyak-koyak. Ia melihat suami yang selama ini ia pertahankan dan ia cintai, berpelukan erat dengan wanita lain, yang kini menyandang status sebagai madunya.

"Iya Mawar. Mas juga sangat merindukanmu. Sayang, pelan-pelan ya ngomongnya takut terdengar Aisyah," jawab Denis yang masih memeluk mesra istri barunya yang kini sudah berada di rumahnya.

Denis memeluk Mawar dengan hangat seakan mereka tak pernah jumpa dalam waktu yang lama.

Denis dan mawar tidak sadar, perbuatan mesra mereka terlihat oleh Aisyah yang berdiri mematung di balik pintu dengan mata sembab. Hatinya tercabik-cabik tak karuan. Hari itu menjadi hari paling pahit yang pernah Aisyah rasakan.

Bab terkait

  • Ketika Suamiku Menikah Lagi   Bab 2. Munafik

    'Keterlaluan kalian. Di belakangku yang sedang nestapa ini, kalian masih bisa berpelukan mesra. Awas kamu Mas! Tapi sabar. Aku harus elegan dan nggak boleh kalah dari maduku. Tak akan kubiarkan rumah ini menjadi milik mawar. Yang merintis pengorbanan aku, yang menuai dia!' batin Aisyah yang masih berdiri di balik pintu. Aisyah mulai menghapus netranya yang basah. Ia mulai balik ke kamarnya kembali untuk menata hati dan pikirannya yang terkoyak. Tok tok tok! "Dek, tolong dibuka pintunya. Kamu belum makan 'kan? Ada seseorang yang mau memberi makanan enak ke kamu." Menginjak Maghrib, Aisyah yang masih berada di kamarnya, mendengar suara suaminya sedang memanggil dan mengetuk pintu. Denis mencoba merayu Aisyah dengan memberikan makanan. Ceklek! Pintu pun segera terbuka. Kemudian Aisyah keluar dan menutupi rasa sedihnya. "Ada apa Mas?" tanya Aisyah dengan mata nanar menatap ke arah Denis. Aisyah berada di depan Denis yang sedang membawa bok makanan berisi nasi uduk dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Ketika Suamiku Menikah Lagi   Bab 3. Buaya

    Mas, itu suara Ibuku. Kenapa sih Ibu teriak-teriak bikin repot saja. Yuk, kita lihat ke sana!" kata Mawar dengan perasaan panik. Ia tahu betul dengan siapa suara orang yang sedang berteriak. Suara teriakan yang memanggil Denis ternyata adalah ibunya Mawar. Tidak lama mawar dan Denis menuju pintu depan untuk menemui mertua barunya. Sangat kesal sebenarnya Denis harus bertemu dengan mertua rewel. "Ada apa Bu?" tanya Mawar kepada sang ibu setelah sampai di depan pintu. "Ibu minta uang tiga juta ya buat melunasi bayar cicilan beli kulkas? Kalau tidak bisa lunas hari ini, rumah Ibu yang kecil itu mau di sita, Mawar. Kalau kamu tidak punya. Pinjam dulu sama Denis. Dia 'kan kaya." Baru beberapa hari menjadi keluarga Denis, keluarganya Mawar sudah meminta uang jutaan. "Banyak banget sih, Bu? Bikin Mawar malu saja." Mawar merasa malu dengan Denis karena sang Ibu meminta uang pada Denis yang belum lama menikah dengannya. "Namanya juga kredit kepada Rentenir. Cepetan, ada uangnya

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Ketika Suamiku Menikah Lagi   Bab 4. Curiga

    Malam itu Aisyah masih dalam mobil. Ia masih memikirkan siapa nomor asing yang ada di WA-nya. Dia bingung, akan mengirim pesan atau tidak soalnya dia belum kenal apakah pemilik nomor asing itu orang baik atau orang jahat. "Syah, kamu bengong? Kamu lagi mikir apa sih? Bentar lagi kita sampai lho?" tanya mama Linda yang memperhatikan tingkah Aisyah yang aneh. "Enggak kok Mah. Aisyah hanya sedikit lelah," jawab Aisyah sekenanya. Dia bingung mau jawab apa. Ia tak mau jika mertuanya tahu tentang pesan dari nomor tak dikenal tersebut. "Kalau kamu nggak enak badan bilang ya? Nanti setelah ketemu Devan, Mama mau beli madu stamina untuk kamu. Sepertinya kamu kurang sehat." Bu Linda memperhatikan Aisyah sepertinya sedang kurang enak badan. Ia berencana untuk membelikan madu agar Aisyah sehat kembali "Terserah Mama saja. Makasih ya Ma. Mama baik banget sama aku." Ketahuilah, kenapa Aisyah datang ke rumah mama Linda bukan orang tuanya, karena orang tua Aisyah sudah tiada. Terjadi kece

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Ketika Suamiku Menikah Lagi   Bab 5. Kesambet

    "Itu lho Ma, teman aku SMA dulu. Dia selalu ngejar aku terus Mah. Padahal, akunya nggak suka," jawab Devan ketika ia dan Aisyah kepergok membicarakan sesuatu. Devan tidak terlalu jujur dengan wanita yang dibicarakan yang ternyata Mawar. Mawar yang kini telah menjadi istri keduanya Denis. "Yang benar? Terus kapan kamu mau menikah? Kalau dah punya cewek, kenalin ke Mamah ya?" Bu Linda meledek Devan karena beliau menginginkan anaknya segera menikah. "Uhuk uhuk uhuk!" Devan malah tersedak karena wanita yang sangat dia cintai berada di sampingnya. Ia tak mungkin mencari wanita lain karena hatinya masih belum bisa move on. "Kok malah tersedak? Ini ada air mineral cepat diminum. Oh, ya, mie ayamnya kita makan yuk? Keburu medok." Mengetahui Devan tersedak, Mama Linda menyodorkan air mineral. Ia khawatir dengan anaknya yang tiba-tiba tersedak. Akhirnya, Aisyah bersama Mama, Devan dan pak sopir makan mie ayam dan camilan bersama. Hati Aisyah yang lara sedikit terobati kala ia bersama den

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Ketika Suamiku Menikah Lagi   bab 6. Ondel-Ondel

    "Aku orang yang sangat mencintaimu." "Suatu saat kamu akan tahu siapa aku sebenarnya." "I Love You Vorefer" Begitulah jawaban chat WA dari nomor asing. Nomor asing itu belum mengakui siapa sebenarnya dia. Yang membuat Aisyah semakin penasaran. 'Siapa sih. Bikin penasaran saja. Hati lagi sakit gini kok dikerjain orang. Aku biarkan saja deh. Pusing,' batin Aisyah yang pusing dengan chat yang baru saja masuk. Mama Linda terlihat tidur. Hanya Devan dan dirinya yang tak bisa tidur. Sesekali Devan yang berada di depan, menatap kaca spion mobil untuk melihat Aisyah. Devan menatap tajam ke arah Aisyah hingga Aisyah merasa bergetar hatinya. 'Mas Devan kok lihatin aku seperti itu sih? Ada apa dengannya? Tuhan, berikan hamba petunjuk,' batin Aisyah kembali. Aisyah yang lagi ada masalah dengan Denis ditambah bertemu dengan Devan yang bersikap aneh pada dirinya membuat hatinya semakin gundah. "Syah, kita sudah sampai belum? Mamah ketiduran ya? Sudah malam juga sih." Tidak lama, Mama Linda

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28

Bab terbaru

  • Ketika Suamiku Menikah Lagi   bab 6. Ondel-Ondel

    "Aku orang yang sangat mencintaimu." "Suatu saat kamu akan tahu siapa aku sebenarnya." "I Love You Vorefer" Begitulah jawaban chat WA dari nomor asing. Nomor asing itu belum mengakui siapa sebenarnya dia. Yang membuat Aisyah semakin penasaran. 'Siapa sih. Bikin penasaran saja. Hati lagi sakit gini kok dikerjain orang. Aku biarkan saja deh. Pusing,' batin Aisyah yang pusing dengan chat yang baru saja masuk. Mama Linda terlihat tidur. Hanya Devan dan dirinya yang tak bisa tidur. Sesekali Devan yang berada di depan, menatap kaca spion mobil untuk melihat Aisyah. Devan menatap tajam ke arah Aisyah hingga Aisyah merasa bergetar hatinya. 'Mas Devan kok lihatin aku seperti itu sih? Ada apa dengannya? Tuhan, berikan hamba petunjuk,' batin Aisyah kembali. Aisyah yang lagi ada masalah dengan Denis ditambah bertemu dengan Devan yang bersikap aneh pada dirinya membuat hatinya semakin gundah. "Syah, kita sudah sampai belum? Mamah ketiduran ya? Sudah malam juga sih." Tidak lama, Mama Linda

  • Ketika Suamiku Menikah Lagi   Bab 5. Kesambet

    "Itu lho Ma, teman aku SMA dulu. Dia selalu ngejar aku terus Mah. Padahal, akunya nggak suka," jawab Devan ketika ia dan Aisyah kepergok membicarakan sesuatu. Devan tidak terlalu jujur dengan wanita yang dibicarakan yang ternyata Mawar. Mawar yang kini telah menjadi istri keduanya Denis. "Yang benar? Terus kapan kamu mau menikah? Kalau dah punya cewek, kenalin ke Mamah ya?" Bu Linda meledek Devan karena beliau menginginkan anaknya segera menikah. "Uhuk uhuk uhuk!" Devan malah tersedak karena wanita yang sangat dia cintai berada di sampingnya. Ia tak mungkin mencari wanita lain karena hatinya masih belum bisa move on. "Kok malah tersedak? Ini ada air mineral cepat diminum. Oh, ya, mie ayamnya kita makan yuk? Keburu medok." Mengetahui Devan tersedak, Mama Linda menyodorkan air mineral. Ia khawatir dengan anaknya yang tiba-tiba tersedak. Akhirnya, Aisyah bersama Mama, Devan dan pak sopir makan mie ayam dan camilan bersama. Hati Aisyah yang lara sedikit terobati kala ia bersama den

  • Ketika Suamiku Menikah Lagi   Bab 4. Curiga

    Malam itu Aisyah masih dalam mobil. Ia masih memikirkan siapa nomor asing yang ada di WA-nya. Dia bingung, akan mengirim pesan atau tidak soalnya dia belum kenal apakah pemilik nomor asing itu orang baik atau orang jahat. "Syah, kamu bengong? Kamu lagi mikir apa sih? Bentar lagi kita sampai lho?" tanya mama Linda yang memperhatikan tingkah Aisyah yang aneh. "Enggak kok Mah. Aisyah hanya sedikit lelah," jawab Aisyah sekenanya. Dia bingung mau jawab apa. Ia tak mau jika mertuanya tahu tentang pesan dari nomor tak dikenal tersebut. "Kalau kamu nggak enak badan bilang ya? Nanti setelah ketemu Devan, Mama mau beli madu stamina untuk kamu. Sepertinya kamu kurang sehat." Bu Linda memperhatikan Aisyah sepertinya sedang kurang enak badan. Ia berencana untuk membelikan madu agar Aisyah sehat kembali "Terserah Mama saja. Makasih ya Ma. Mama baik banget sama aku." Ketahuilah, kenapa Aisyah datang ke rumah mama Linda bukan orang tuanya, karena orang tua Aisyah sudah tiada. Terjadi kece

  • Ketika Suamiku Menikah Lagi   Bab 3. Buaya

    Mas, itu suara Ibuku. Kenapa sih Ibu teriak-teriak bikin repot saja. Yuk, kita lihat ke sana!" kata Mawar dengan perasaan panik. Ia tahu betul dengan siapa suara orang yang sedang berteriak. Suara teriakan yang memanggil Denis ternyata adalah ibunya Mawar. Tidak lama mawar dan Denis menuju pintu depan untuk menemui mertua barunya. Sangat kesal sebenarnya Denis harus bertemu dengan mertua rewel. "Ada apa Bu?" tanya Mawar kepada sang ibu setelah sampai di depan pintu. "Ibu minta uang tiga juta ya buat melunasi bayar cicilan beli kulkas? Kalau tidak bisa lunas hari ini, rumah Ibu yang kecil itu mau di sita, Mawar. Kalau kamu tidak punya. Pinjam dulu sama Denis. Dia 'kan kaya." Baru beberapa hari menjadi keluarga Denis, keluarganya Mawar sudah meminta uang jutaan. "Banyak banget sih, Bu? Bikin Mawar malu saja." Mawar merasa malu dengan Denis karena sang Ibu meminta uang pada Denis yang belum lama menikah dengannya. "Namanya juga kredit kepada Rentenir. Cepetan, ada uangnya

  • Ketika Suamiku Menikah Lagi   Bab 2. Munafik

    'Keterlaluan kalian. Di belakangku yang sedang nestapa ini, kalian masih bisa berpelukan mesra. Awas kamu Mas! Tapi sabar. Aku harus elegan dan nggak boleh kalah dari maduku. Tak akan kubiarkan rumah ini menjadi milik mawar. Yang merintis pengorbanan aku, yang menuai dia!' batin Aisyah yang masih berdiri di balik pintu. Aisyah mulai menghapus netranya yang basah. Ia mulai balik ke kamarnya kembali untuk menata hati dan pikirannya yang terkoyak. Tok tok tok! "Dek, tolong dibuka pintunya. Kamu belum makan 'kan? Ada seseorang yang mau memberi makanan enak ke kamu." Menginjak Maghrib, Aisyah yang masih berada di kamarnya, mendengar suara suaminya sedang memanggil dan mengetuk pintu. Denis mencoba merayu Aisyah dengan memberikan makanan. Ceklek! Pintu pun segera terbuka. Kemudian Aisyah keluar dan menutupi rasa sedihnya. "Ada apa Mas?" tanya Aisyah dengan mata nanar menatap ke arah Denis. Aisyah berada di depan Denis yang sedang membawa bok makanan berisi nasi uduk dengan

  • Ketika Suamiku Menikah Lagi   Bab 1. Gugup

    Dek, Mas mau bicara padamu. Hentikan pekerjaan menjahitmu sebentar saja!" Pada siang hari, Aisyah menghentikan pekerjaannya karena sang suami tiba-tiba memanggilnya. Tidak lama Aisyah berjalan ke arah ruang TV di mana suaminya berada. Menjahit adalah pekerjaan yang digeluti oleh seorang Aisyah sejak sebelum menikah hingga kini. Ia sangat pandai membuat pakaian apa saja. "Ada apa Mas? Apa Mas menyuruh saya untuk membuatkan kopi? Perasaan baru saja tadi saya buatkan," tanya Aisyah sambil meletakkan bobot bokong di sofa. Hari ini suami Aisyah yang bernama Denis libur bekerja di kantor sehingga mereka leluasa untuk mengobrol. "Eng—enggak Dek. Mas mau memberi tahu hal penting. Tapi kamu jangan marah ya?" Dengan gugup Denis menyampaikan maksudnya kepada sang istri. "Hal apa Mas yang mau kamu bicarakan? Cepat katakan!" Hati Aisyah berubah panik. Hatinya tak karuan kala suaminya gugup mengatakan sesuatu hingga membuat pikirannya menerawang ke mana-mana. "Anu, Dek. Mas sudah

DMCA.com Protection Status