Share

Bab 95. Dilema

Pagi hari setelah pertemuan dengan para tetangga, Nisa masih terus memikirkan apa yang terjadi kemarin. Pikiran untuk berhenti bekerja terus mengganggu benaknya. Namun, saat ia sedang bersiap-siap untuk berangkat ke kantor, suara ceria Ais yang baru selesai sarapan menghentikan langkahnya.

"Bu, Om Ryan itu baik banget, ya?" tanya Ais sambil menatap Nisa dengan mata polosnya.

Nisa tersenyum dan mengangguk. "Iya, Sayang. Om Ryan memang orang yang baik."

"Terus, kenapa Ibu nggak menikah aja sama Om Ryan? Ais suka banget kalau punya Ayah kayak Om Ryan," ucap Ais dengan wajah penuh harap.

Nisa tersenyum lembut, mengusap rambut Ais. "Sayang, itu bukan sesuatu yang mudah. Om Ryan itu bos Ibu, dan kita harus menghormati beliau. Lagi pula, menikah itu bukan hal yang bisa diputuskan begitu saja."

Ais mengerutkan dahi, tampak berpikir keras. "Tapi, Ais beneran suka sama Om Ryan. Ayah kan jahat, bu. Kenapa nggak sama Om Ryan aja?"

Nisa terdiam sejenak, merasa berat untuk menjelaskan lebih jauh pa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status