Share

Bab 96. Rencana Jahat di Balik Tawa

"Haha ... Jalan terang sudah terbuka untuk kita!"

Suara tawa terdengar keras dari ruang tengah rumah itu. Asep, Bu Rika, dan Eka duduk bersama di ruang itu, wajah mereka penuh kepuasan. Mereka baru saja mendengar kabar dari beberapa tetangga bahwa gosip yang mereka sebarkan tentang Nisa mulai menyebar luas. Bagi mereka, ini adalah kemenangan kecil yang layak dirayakan.

"Aku dengar dari Bu Leha tadi pagi, Nisa sudah mulai cemas karena gosip itu," kata Asep dengan nada bangga. Dia menyandarkan tubuhnya di kursi dengan ekspresi puas. "Akhirnya dia merasakan juga akibat dari tingkahnya."

Eka, yang duduk di sampingnya, menimpali sambil menyisir rambutnya yang hitam panjang. "Baguslah, biar dia tahu rasanya. Selama ini dia selalu merasa lebih baik dari kita, selalu merendahkan kita. Sekarang, biar dia kena batunya."

Bu Rika, yang duduk di kursi di seberang mereka, mengangguk setuju. Wajahnya yang sudah berkerut dipenuhi oleh ekspresi licik. "Anak itu memang sudah lama cari gara-gara. Dari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status