Share

Bab 103. Langkah Baru yang Berat

"Nisa, kamu yakin tidak mau bicara sama Ryan dulu sebelum memutuskan ini?" tanya Lia, sahabat Nisa yang sudah mengenalnya sejak kecil. Mereka duduk di ruang tamu rumah Nisa, dengan cangkir teh yang hampir habis. Di luar, suara anak-anak bermain dan deru sepeda motor yang lewat sesekali terdengar, memberi kesan hari yang normal di desa.

Nisa menghela napas, pandangannya terpaku pada lantai yang dingin. " Lia, aku... aku rasa ini yang terbaik untuk sekarang. Aku perlu menjauh dari Ryan, setidaknya untuk sementara."

Lia memandang Nisa dengan tatapan penuh keprihatinan. "Aku tahu kamu pasti punya alasan, Nis. Tapi kalau aku lihat, Ryan itu tulus sama kamu. Dia bisa jadi penopang di saat-saat sulit seperti ini."

Nisa tersenyum tipis, tetapi senyum itu tidak sampai ke matanya. "Aku tahu. Ryan sudah banyak membantu aku, lebih dari yang bisa aku ucapkan. Tapi justru karena itu, aku merasa harus memberi jarak. Hidupku sekarang ini kacau, dan aku nggak mau menyeret Ryan ke dalam kekacauan ini.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status