Share

Bab 109. Ujian Berat

"Aduh, Bu... perut Ais sakit sekali," keluh Ais dengan wajah pucat, memegangi perutnya yang meringkuk di atas kasur. Keringat dingin membasahi dahinya, dan suara lemah gadis kecil itu memecah kesunyian di kamar mereka yang sederhana.

Nisa menatap putrinya dengan panik, berusaha tetap tenang meski hatinya bergemuruh penuh kecemasan. "Sabar ya, Nak... Ibu akan cari bantuan. Kamu kuat, ya, sayang."

Nisa bergegas ke dapur, meraih telepon genggamnya. Ia tak tahu harus menghubungi siapa dulu, tapi akhirnya ia memutuskan untuk menelepon Ryan. Jarinya gemetar saat menekan nomor pria itu.

"Halo, Ryan?" Suaranya pecah, hampir tak bisa menahan tangis.

"Nisa? Ada apa?" Suara Ryan terdengar penuh perhatian di seberang sana, membuat Nisa merasa sedikit lega.

"Ais sakit... parah, Ryan. Aku nggak tahu harus bagaimana. Dia demam tinggi dan perutnya sakit. Aku takut..." Nisa tak bisa melanjutkan kata-katanya, tenggelam dalam isak tangis yang tertahan.

Ryan terdengar menghela napas berat sebelum menjawa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status