Share

Bab 104. Dilema Di Hati

"Aku sudah bilang, Ryan, kamu nggak usah repot-repot nganterin aku," kata Nisa sambil melangkah cepat menuju rumahnya. Hari itu matahari mulai terbenam, dan langit berubah menjadi warna jingga yang indah. Nisa baru saja pulang dari pabrik dan merasa lelah setelah seharian bekerja.

Ryan, yang berjalan di sampingnya, tidak memperlambat langkahnya. "Nggak apa-apa, Nis. Aku senang bisa menemani kamu. Lagipula, nggak ada salahnya kan kalau aku memastikan kamu sampai rumah dengan selamat?"

Nisa mendesah pelan. Sudah beberapa minggu berlalu sejak ia memutuskan untuk menjaga jarak dari Ryan, tetapi pria itu terus saja menunjukkan perhatiannya. Meskipun hatinya hangat setiap kali Ryan ada di dekatnya, Nisa tetap merasa ragu. Pandangan negatif warga desa terhadap hubungan mereka adalah sesuatu yang terus menghantuinya.

"Aku tahu kamu khawatir, Ryan, tapi aku nggak ingin orang-orang di desa salah paham," Nisa mencoba menjelaskan sekali lagi.

Ryan menatap Nisa dengan senyum lembut. "Nisa, aku ped
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status