Share

Bab 72

Sang sopir hanya terdiam.

Tuannya belum masuk ke dalam mobil.

Sang sopir dengan hati-hati melirik ke arah Rizki yang berdiri di luar, raut wajah pria itu sangat suram. Dengan suara kecil sopir itu bertanya, "Nyonya, Tuan ...."

"Dia ada urusan, jadi dia nggak naik mobil ini. Ayo kita pergi."

Sang sopir tidak berani berbicara, tetapi dia juga tidak berani menjalankan mobilnya. Meskipun Rizki adalah majikannya, tetapi dia juga mengerti, yang duduk di belakang adalah istrinya Rizki. Tuan mereka biasanya sangat mudah terpengaruh, terutama oleh istrinya. Sebagian besar keputusan dibuat oleh Alya.

Sopir itu tidak berani menyinggung Rizki ataupun Alya.

Sesaat kemudian, pintu mobil tiba-tiba terbuka tanpa peringatan. Lalu, Rizki menunduk untuk masuk ke mobil.

Alya memandangnya.

Rizki menyilangkan kakinya, tatapan dinginnya terpaku pada sopir di kursi depan. "Jalankan mobilnya."

Suaranya terdengar tak acuh dan dingin. Sang sopir tidak berani untuk berdiam lebih lama dan cepat-cepat menjalankan m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status