Share

Bab 71

Wulan terdiam sejenak, lalu bertanya, "Operasinya dimajukan?"

"Ya."

Setelah itu Wulan terdiam.

Melihat sang nenek dari samping, Alya berpikir sejenak sebelum berkata, "Nenek, walaupun operasi terdengar menyeramkan, sebenarnya prosesnya nggak semenakutkan itu. Saat itu, Nenek hanya perlu tidur sebentar. Ketika bangun nanti, Nenek akan mendapati diri Nenek sudah sembuh."

Saat mengatakan ini, nada bicara Alya terdengar ceria dan sedikit jail.

Rizki pun tak bisa menahan diri untuk meliriknya.

Alya sudah lama tidak kelihatan sesemangat ini.

Mungkin emosi Alya telah memengaruhi sang nenek, Wulan pun tersenyum dan berkata, "Kamu selalu tahu cara membuatku senang."

"Apanya. Nenek, semua yang kukatakan itu benar. Kalau Nenek nggak percaya, besok Nenek bisa tanyakan pada Dokter."

"Ya, ya, aku tahu kamu mengkhawatirkanku. Aku nggak takut."

Ketika mereka meninggalkan sanatorium, waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam.

Tadinya Alya ingin menemani lebih lama lagi, tetapi Wulan harus istirahat. Jadi,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status