Share

Bab 722

Penulis: Yuki
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-02 18:00:01
Hanya adegan tertentu yang membekas di ingatannya.

Contohnya, saat Alya menutup pintu dan meninggalkannya di luar, lalu membuka pintu lagi dan menyuruhnya masuk.

Atau saat Alya mengambil selimut dari tempat tidur dan memberikannya padanya, tetapi dia tidak menerimanya.

Juga, saat dia gemetar sambil mencium kening Alya. Kemudian ... saat mereka berdua saling terjalin dan berciuman dengan penuh gairah.

Ciuman yang intens ....

Adegan itu terus berputar dalam kepala Rizki, membuat dadanya perlahan menghangat.

Memikirkan adegan itu, Rizki pun menyentuh ujung bibirnya.

Bibirnya melengkung menjadi senyuman yang indah. Semalam, dia dapat merasakan bahwa Alya merespons ciumannya.

Dengan kata lain, Alya sebenarnya tidak sebenci itu padanya, 'kan?

Memikirkan hal ini saja sudah membuat Rizki merasa lebih baik. Sakit kepala dan ketidaknyamanan di dadanya tadi, sekarang sudah sepenuhnya menghilang.

Alya, Aci ....

Sebelumnya dia sudah memutuskan, bahwa selama Alya menunjukkan sedikit kepedulian padan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Atun Puz
hadeeech rizki dan alya,. kapan sih kalian akan bersatu jadi keluarga cemara,,. jgn lama2 banget bab nya thor... sampe 800 udah cukup..dah cape penasaran mulu
goodnovel comment avatar
Jinlove Cha
Kejar terus Rizki.........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 723

    Alya mengernyit melihat tingkah lakunya."Kamu ngapain?"Rizki tidak menjawab dan maju beberapa langkah untuk mendekatinya. Melihat ini, Alya refleks melangkah mundur.Namun, Rizki tidak berhenti dan terus mempersempit jarak mereka, hingga akhirnya punggung Alya pun menempel pada lemari di pintu masuk. Untuk menjaga jarak, dia terpaksa sedikit mencondongkan tubuhnya ke belakang.Tangan besar pria itu jatuh di pinggangnya, mata Rizki menggelap saat menatapnya."Karena kamu nggak mau menahanku untuk tinggal, maka aku terpaksa membuat diriku sendiri tinggal."Alya tak bisa berkata-kata.Pria ini benar-benar tak tahu malu.Ketika dia tengah berpikir, tangan Rizki yang berada di pinggangnya seketika sedikit berpindah ke atas.Dalam sekejap Alya menjadi waspada, mata indahnya langsung melebar."Kamu mau apa?"Rizki menundukkan kepalanya dan terkekeh dengan lembut di dekat lehernya. Napasnya yang hangat terus menerpa lehernya, membuatnya merasa sangat gatal."Aci," panggil Rizki, suaranya san

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-03
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 724

    Urusan penting apa yang perlu dia tangani?Sesaat berikutnya, Alya teringat dengan kejadian semalam. Mungkinkah Rizki mau menemui Hana untuk membereskan masalah tersebut?Pertama-tama, apakah dia bisa melakukannya atau tidak adalah satu hal. Apakah Rizki benar-benar bisa melawan penyelamat nyawanya?Dulu Hana juga pernah membantunya, Alya pun telah membayar utang budinya itu selama 5 tahun dan memenuhi begitu banyak persyaratannya. Apalagi, Hana juga pernah menyelamatkan nyawa Rizki, bagaimana bisa Rizki melunasi utang budi itu?Sayangnya, utang budi tidak bisa dibayar hanya dengan uang.Ketika Alya tengah melamun, seseorang tiba-tiba berjalan ke depannya. Sebelum dia sempat bereaksi, orang itu menunduk dan mencium keningnya.Melihat ini, Maya cepat-cepat menutup matanya dengan tangan dan berpura-pura malu.Satya tercengang di tempat.Mereka tidak menyangka bahwa hanya setelah satu malam, kemajuan hubungan Mama dan Paman RezekiMalam sudah secepat ini.Jangankan Satya, bahkan Alya sendi

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-03
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 725

    Tidak apa-apa kalau mereka hanya lupa memberitahunya, tetapi sekarang, mereka tidak memberitahunya karena takut membuatnya sedih. Hal ini membuat hati Alya makin sakit.Anak-anak yang dia besarkan dengan sepenuh hati telah dibicarakan seperti itu oleh orang lain, tetapi kedua anak ini masih sangat perhatian terhadap perasaannya.Memikirkan hal ini, Alya tak bisa menahan getaran dan kebasahan di matanya.Akan tetapi, Maya mendongak dengan wajah penuh harapan dan berkata, "Tapi Mama, sekarang kita nggak usah khawatir lagi. Aku dan Kakak akan segera punya papa. Kalau guru kelas kecil itu bicara buruk tentang Maya dan Kakak lagi, Maya akan meminta Papa untuk mengusir orang jahat itu pergi."Anak-anak masih sangat muda, cara berpikir mereka sangatlah polos.Sebenarnya Alya tahu, bahwa kedua anak ini hanya tidak mau merepotkannya. Mereka selalu memikirkannya, itulah kenapa mereka merahasiakan hal ini darinya.Mereka masih sekecil ini tetapi mereka sudah seperti ini, bagaimana dengan nanti?S

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-04
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 726

    Ternyata, Hana juga telah meminum obat itu. Setelah dia keluar dan mengejar Rizki kemarin, efek obat itu mulai bekerja saat dia sedang sendiri di jalan. Kemudian, dia bertemu dengan seorang pria yang berada di dekat sana. Melihatnya berjalan terhuyung-huyung, pria itu mengira dia sedang mabuk. Pria itu pun dengan baik hati menghampirinya, menawarkan untuk mengantarnya pulang. Akan tetapi begitu pria itu mendekat untuk membantunya, Hana malah langsung menempel pada pria tersebut.Setelah itu, mereka berdua menyewa kamar bersama. Ketika Hana tersadar, dia sudah terlalu terlambat untuk menyesalinya.Dia menelepon orang tuanya, berharap kejadian ini bisa ditekan supaya tidak menyebar. Namun, ternyata, pria yang terlibat dengannya ini adalah seorang tokoh penting di Kota Juwana. Pria ini baru saja kembali dari luar negeri dan mau bertanggung jawab atas Hana.Orang tua Hana tidak berada di Kota Juwana, jadi mereka hanya bisa menyuruh sepupu mereka untuk memeriksa situasi terlebih dahulu. Nam

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-04
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 727

    Ada banyak hal yang tidak berani dia katakan sebelumnya, tetapi selama hal tersebut bersangkutan dengan Alya, Cahya akan mengambil kesempatan untuk mengatakan semuanya.Contohnya seperti sekarang, dia mempertanyakan kemampuan Pak Rizki sebagai seorang pria. Akan tetapi, Rizki hanya bertanya apakah dia mau dipukul dan hanya itu saja.Biasanya, dia pasti sudah kehilangan bonus akhir tahunnya dan lain-lain. Namun, sekarang ....Cahya teringat sesuatu, sikap main-mainnya seketika menghilang dan dia menjadi serius."Mengenai Nona Hana, bagaimana Pak Rizki berencana menanganinya?"Saat ini, Cahya membetulkan posisi kacamatanya dan melanjutkan, "Sebenarnya kalau dilihat dari situasi saat ini, tanpa melakukan apa-apa pun, Nona Hana seharusnya nggak akan berani menempel pada Pak Rizki lagi. Beritanya sudah tersebar, pria yang terlibat dengannya itu juga sudah mengumumkan bahwa dia akan bertanggung jawab. Sepertinya, perusahaan keluarga pria itu menyadari sumber daya dan koneksi yang dimiliki Ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-05
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 728

    Sampai di sini, Raisa pun melirik ke dalam."Kalau kita membicarakan tentang siapa yang menyakiti siapa, sebagai orang tua, aku rasa anakkulah yang disakiti oleh Nona Hana. Hanya karena Nona Hana adalah anak perempuan, bukan artinya dia bisa lepas dari tanggung jawabnya, 'kan? Tentu saja, aku ini orang tua yang berpikiran terbuka. Kedua anak kita sudah dewasa, mereka pasti punya pikiran mereka sendiri dalam melakukan sesuatu. Kalau mereka saling suka dan mau menjadi kekasih, maka aku nggak akan menolaknya."Mendengar hal ini, raut wajah Tesa pun menjadi masam.Sejak Keluarga Adelia memiliki koneksi dengan Keluarga Saputra, status dan posisi mereka telah meningkat drastis. Dalam tahun-tahun terakhir ini, setiap Tesa menghadiri sebuah acara, tidak ada orang yang berani menatap wajahnya secara langsung. Kecuali saat dia harus menundukkan kepalanya di depan Sinta, semua orang memujanya.Namun, tanpa diduga, saat ini dia malah diceramahi oleh seorang wanita yang bahkan bisnis keluarganya ti

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-05
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 729

    Begitu mendengar bahwa dia tidak akan bisa menikahi Rizki dan harus melihat Rizki bahagia bersama wanita lain, Hana akhirnya menangis dan menjelaskan apa yang terjadi semalam.Ekspresi Tesa yang sudah suram pun menjadi makin seram setelah mendengar penjelasan Hana."Aku kira kamu gagal memberinya obat, tapi ternyata kamu berhasil dan masih membiarkannya kabur? Sebenarnya bagaimana kamu melakukannya? Selama ini kamu bahkan nggak bisa mendapatkan seorang pria?""Ibu ... aku juga nggak ingin jadi seperti ini, tapi aku bahkan nggak tahu bagaimana dia bisa mengetahuinya. Tiba-tiba, dia langsung kabur. Semalam dia pasti pergi menemui Alya. Sekarang aku harus bagaimana? Aku nggak ingin bersama dengan Hanif itu, aku hanya mencintai Rizki."Mendengar ini, Tesa menatap putrinya dengan kekecewaan yang mendalam."Jangan khawatir, aku pasti nggak akan membiarkanmu bersama dengan Hanif itu."Demi Keluarga Adelia, orang yang harus Hana nikahi adalah Rizki.Tesa merapatkan bibirnya dan mengeraskan hat

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-06
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 730

    Mendengar ini, Alya langsung membalas, "Sebelum perusahaan berkembang, tiap uang yang dihemat adalah uang yang didapatkan.""Ck." Angga mengejek, "Berhemat dariku? Bos, kamu terlalu kejam."Alya tersenyum dan berkata, "Hmm, begitu perusahaan berkembang, aku pasti akan mengingat kontribusi Pak Angga.""Oke, aku akan menurut saja dan menunggu hari saat perusahaan ini berkembang."Dari luar, Alya memang terlihat bercanda dengannya. Begitu rapat dimulai, Alya masih membuat beberapa poin yang tajam, tetapi dia secara tidak sadar mulai melamun. Awalnya masih tidak apa-apa, tetapi setelah beberapa kali, semua orang pun mulai menyadarinya.Setelah rapat selesai, Angga bertanya padanya, "Ada apa? Saat rapat kamu terus-terusan melamun?"Alya menggeleng. "Nggak apa-apa.""Bos, bagaimana kalau kamu ambil cuti?"Cuti?Alya tersenyum tak berdaya. "Sejak kamu bergabung dengan perusahaan, aku sudah mengambil banyak cuti. Kalau aku cuti lagi, apa perusahaan ini masih akan bisa berjalan?""Kamu 'kan bos

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-06

Bab terbaru

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 750

    Biasanya dalam situasi seperti ini, Hana akan berbalik dan pergi.Namun, sekarang Hana tidak punya apa-apa lagi. Dia maju beberapa langkah, lalu menggigit bibirnya dan berkata, "Apa maksudmu dengan bercanda menggunakan perasaanmu? Kamu nggak berpikir kalau perasaanmu padanya tulus, 'kan? Begitu tulus sampai-sampai kamu nggak peduli kalau dia jatuh ke dalam pelukan pria lain?"Irfan melihat ke arah asistennya. "Bawa dia keluar.""Irfan, Alya akan bersama dengan Rizki. Apa kamu akan membiarkan mereka bersama begitu saja? Aku tahu bahwa selama 5 tahun ini kamu terus menemani Alya, kamu telah menunggunya selama 5 tahun. Bukankah kamu ingin bersama dengannya? Apa kamu bersedia kalau hari ini dia diambil oleh orang lain?"Hana berteriak seperti orang gila dan hampir histeris, tetapi orang di depannya masih tetap tenang."Sudah cukup bicaranya?"Hana tercengang.Apa maksudnya? Dia sudah berbicara panjang lebar, tetapi Irfan bahkan tidak peduli sedikit pun?Ini tidak masuk akal. Bukankah pria

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 749

    Setelah ibunya pergi, Hana jatuh ke tempat tidur rumah sakit, menutupi pipinya yang memar dan menangis kesakitan.Jangankan ibunya, dia bahkan ingin menampar dirinya sendiri.Baru sekaranglah dia sadar, bahwa dia harusnya berhenti sejak dulu ....Namun, tampaknya, sekarang sudah terlambat untuk melakukan apa pun.Apakah ada seseorang yang bisa menolongnya?Mungkin ... ada seseorang yang bisa menolongnya.Hana terpikirkan seseorang dan melompat turun dari tempat tidur. "Nanda, cepat, bawa aku mencari taksi."Malam ini adalah malam yang sibuk.Di teras yang hening.Hasan menuangkan secangkir teh panas untuk Irfan, uap teh mengepul di udara yang dingin. Hana berdiri di hadapannya, dengan Nanda yang menopangnya di samping.Dia sudah cukup lama berdiri sana, tetapi Irfan sama sekali tidak berbicara ataupun mempersilakannya duduk.Bahkan Hasan yang berada di sisinya hanya menuangkan secangkir teh panas.Dia berlari keluar dengan terburu-buru, sehingga dia masih mengenakan gaun rumah sakit da

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 748

    "Sebenarnya apa yang terjadi?"Nanda secara singkat menjelaskan apa yang dia tahu."Apa? Rizki datang?" Kegembiraan melintas di mata Tesa, dia maju dan menggenggam tangan Hana. "Hana, kenapa kamu nggak memberitahuku kalau Rizki datang? Dia datang menjengukmu, 'kan?"Sayangnya, mata Hana penuh dengan keputusasaan. Dia terlihat seperti pecundang. Tesa memanggilnya berkali-kali, tetapi dia tidak merespons."Hana? Cepat bicara!"Melihatnya yang seperti ini membuat Tesa kesal.Kemudian barulah Hana mendongak, matanya penuh dengan air mata."Ibu, dia tahu, dia sudah tahu. Selanjutnya dia nggak akan membiarkanku, dia juga nggak akan membiarkan Keluarga Adelia."Tesa mengerutkan keningnya."Tahu apa? Bicaralah yang jelas.""Alya, Alya Kartika, ingatan dia sudah kembali. Dia memberi tahu Rizki kebenarannya. Sekarang Rizki sudah tahu bahwa bukan aku yang menyelamatkannya. Dia akan membereskanku, selanjutnya dia pasti akan membereskan kita. Ibu, kita harus bagaimana?"Meskipun perkataan Hana agak

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 747

    Sekarang Hana pun gelisah.Namun, sekarang dia sudah menenangkan dirinya. Malam ini Rizki datang untuk mempermainkannya.Selama dia menolak untuk mengakuinya, tidak ada yang bisa melakukan apa pun padanya.Memikirkan hal ini, Hana menatap Rizki dan berkata, "Bukankah kamu nggak tahu terima kasih? Apa kamu ke sini untuk mempermainkanku dan memberikan bukti pada Alya? Rizki, biar kuberi tahu kamu, aku nggak akan memberimu apa yang kamu mau. Kamu diselamatkan olehku yang telah mempertaruhkan nyawa. Waktu itu, aku hampir tenggelam di sungai demi menyelamatkanmu. Sementara mengenai Alya, dia bukan urusanku. Tapi, nggak ada satu pun orang yang bisa merebut jasaku. Kalau kamu mau menjadi orang yang nggak tahu terima kasih, silakan. Tapi jangan harap kamu bisa memaksa atau menyogokku untuk mendapatkan bukti apa pun."Setelah mengatakan itu, Hana langsung berbalik dan berjalan ke tepi tempat tidur, dia melepaskan sepatunya, lalu naik ke tempat tidur."Selama belasan tahun ini, akulah yang telah

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 746

    Jawaban ini membuat Hana benar-benar panik.Tadinya, dia kira Rizki menanyakan hal ini karena ingin mendengarnya menceritakan ulang kejadiannya. Namun, ternyata ....Begitu menyadari betapa buruknya nasib yang harus dia hadapi bila Rizki sampai mengetahui kebenarannya, Hana pun seketika menjadi panik dan mulai berbicara dengan tidak jelas."Rizki, waktu itu benar-benar aku yang menyelamatkanmu. Jangan dengarkan omong kosong Alya, dia hanya ingin membohongimu dan membuatmu membuangku."Dari ucapannya ini, Rizki akhirnya mendapatkan kata kunci yang dia cari-cari. Matanya menyipit dengan mengancam, suaranya juga menjadi sangat dingin."Memangnya aku sudah bilang siapa yang mengatakannya?"Hana pun tercengang."Waktu itu, bukankah hanya ada aku dan kamu di tepi sungai? Kenapa kamu mengira Alya yang mengatakan sesuatu padaku? Kalau dia nggak di sana, apa perkataannya itu penting?"Sampai di sini, nada bicara Rizki seketika berubah menjadi tajam."Atau maksudmu, waktu itu bukan hanya ada kit

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 745

    Hana tertegun oleh pertanyaannya dan membeku di tempat, dia menatap Rizki dengan bingung.Setelah waktu yang lama, barulah dia menyadari sesuatu.Mungkinkah Rizki sudah mengetahui kebohongannya?Tidak, itu tidak mungkin.Saat diselamatkan, Rizki masih tidak sadarkan diri. Alya juga telah kehilangan ingatannya. Rizki tidak mungkin mengetahuinya, kecuali Alya mendapatkan ingatannya kembali.Namun, bertahun-tahun telah berlalu, jika Alya ingin mendapatkan kembali ingatannya dia pasti sudah lama melakukannya, kenapa harus menunggu sampai sekarang?Apalagi, jika Alya benar-benar telah mendapatkan kembali ingatannya, apakah dia bisa menahan diri untuk tidak segera datang ke sini dan menemuinya? Dia mungkin sudah memberi tahu seluruh dunia bahwa dialah yang menyelamatkan Rizki.Setelah memikirkan hal ini, Hana merasa bahwa dirinya mungkin hanya terlalu sensitif dan curiga karena mimpinya.Rizki yang sekarang menanyakan hal-hal ini, sebenarnya memberikan kesempatan yang sangat bagus untuknya.

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 744

    Karena di depan Rizki, dia selalu tampil ramah dan lembut, tidak pernah bertingkah seperti perempuan jahat seperti sekarang.Hana panik, dia segera menyibakkan selimutnya dan turun dari tempat tidur."Rizki, kenapa kamu ke sini?"Sebelum Hana selesai bicara, air mata sudah mengalir di pipinya. Dia menangis dan bergegas menghampiri Rizki."Aku kira kamu nggak mau berbicara denganku lagi."Rizki menurunkan matanya, memandang pergelangan tangan Hana."Kenapa kamu marah sekali?"Mendengar ini, Hana buru-buru menjelaskan, "A ... aku kira kamu mengabaikanku, jadi suasana hatiku sangat jelek. Maaf ... aku nggak bermaksud begitu. Nanda, apa kamu baik-baik saja?"Nanda menggeleng. Sambil melangkah mundur, dia membenci Hana yang bermuka dua ini di dalam hatinya. "Kalau begitu aku keluar dulu, kalian berdua silakan mengobrol."Dia segera pergi, bahkan menutup pintu kamar tersebut untuk Hana.Hana tidak tahu sekarang pukul berapa, tetapi seharusnya sudah malam sekali. Dia tidak menyangka Rizki aka

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 743

    Setelah Rizki pergi, Alya berdiri seorang diri di depan pintu, berusaha menenangkan napas dan perasaannya.Beberapa waktu kemudian, dia mengangkat tangan dan menyentuh pipinya.Masih hangat ....Jelas-jelas tadi hanya sebuah pelukan.Akan tetapi, dia tidak menyangka Rizki benar-benar memercayainya dan sama sekali tidak mempertanyakannya.Bukankah ini artinya, hati Rizki selalu lebih condong kepadanya?"Mama?"Tiba-tiba, terdengar suara anak kecil dari belakangnya.Alya kaget dan berbalik, menemukan bahwa Satya sudah bangun entah sejak kapan dan sedang berdiri di sana menatapnya.Melihat putranya, Alya pun terkejut."Satya, kenapa kamu bangun?"Bukankah dia sudah tidur?Mata Alya menghindari putranya. Sudah berapa lama Satya berdiri di sana? Barusan dia tidak melihatnya, 'kan?Sambil memikirkan hal itu, Alya berjalan menghampiri Satya, lalu berjongkok di depannya dan menggendongnya. "Kamu keluar tanpa pakai baju tebal, bagaimana kalau nanti kamu sakit?"Setelah digendong, Satya memeluk

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 742

    "Ya sudahlah." Alya berbalik. "Lagi pula kejadian itu sudah sangat lama berlalu. Kalau aku nggak mengingatnya, siapa pun pasti akan mengira dia yang menyelamatkanmu."Melihat punggungnya, Rizki merapatkan bibir."Kamu tenang saja, aku nggak akan membiarkan pencapaianmu dicuri oleh orang lain tanpa alasan."Alya tertawa dengan dingin."Apa gunanya kamu mengatakan itu sekarang? Semua orang sudah mengira dia yang menyelamatkanmu, kejadiannya juga terjadi bertahun-tahun yang lalu. Apa sekarang kamu akan keluar dan berkata bahwa yang menyelamatkanmu adalah aku dan bukan dia? Apa kamu punya bukti?""Nggak.""Jadi ...."Bahunya terasa berat, Rizki tiba-tiba memegang bahunya dan menariknya, membuatnya bertatap muka dengan pria itu."Bukti adalah sesuatu yang, selama aku inginkan, pasti ada."Alya tertegun. "Apa?"Rizki berkata, "Tadinya, aku hanya ingin memutus hubungan dengannya, lagi pula dia telah menyelamatkanku. Tapi sekarang karena dia nggak menyelamatkanku, ini bukan lagi hanya tentang

DMCA.com Protection Status