Share

Bab 373

Kebetulan yang menelepon adalah rekan kerja sama bisnis yang tadi.

Ketika percakapan mereka kurang lebih telah selesai, Rizki langsung menutup teleponnya begitu saja. Menyerahkan semua sisa urusannya pada Cahya.

Cahya hanya bisa menangani sisa urusan tersebut dengan pasrah. Akan tetapi, dia masih memikirkan kedua anak kecil yang dia lihat barusan.

Setelah memikirkannya dengan hati-hati, Cahya memutuskan untuk mengambil risiko dan berkata pada Rizki, "Itu ... Pak Rizki, barusan aku melihat dua anak kecil."

Sebelum dia selesai berbicara, RIzki sudah memberinya tatapan peringatan.

Menerima tatapannya, Cahya hanya bisa melanjutkan dengan enggan, "Kedua anak itu sepertinya adalah anak-anak yang biasanya kamu tonton siaran langsungnya."

Rizki tertegun dan berhenti mengemasi tas kerjanya.

Kemudan, dia tiba-tiba mendongak.

"Apa katamu?"

Cahya menggaruk kepalanya dengan canggung. "Aku nggak yakin, lagi pula aku hanya melihat wajahnya dari samping. Tetapi kedua anak itu sangat mirip, mereka sepa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status