Share

Bab 371

"Baik, tiga gelas cokelat panas. Mohon ditunggu sebentar. Bapak bisa menunggu sambil duduk dulu."

"Oke."

Hasan melihat-lihat dan menemukan sebuah tempat di sebelah jendela. Dia pun membawa kedua anak kecil itu ke sana.

"Ayo, ikut Paman Hasan ke sana."

Maya cepat-cepat berlari ke depan dan memegangi baju Hasan.

Hasan menunduk dan melihat sebuah tangan merah mudah yang kecil memegangi bajunya. Tangan itu sangat kecil, bahkan tidak sampai sepertiga tangannya sendiri.

Meskipun kecil, tangan itu memegang bajunya dengan erat-erat.

Hasan, seorang pria yang besar dan kekar, dalam sekejap merasa hatinya menjadi lunak.

Pantas saja banyak orang yang menyukai anak kecil.

Jadi dia pun melambatkan langkahnya supaya Maya dapat mengikutinya. Kemudian, dia memandang Satya.

Anak laki-laki masihlah anak laki-laki. Satya dengan hati-hati menjaga jaraknya. Anak laki-laki itu berjalan di samping adiknya dengan wajah serius, seperti orang dewasa kecil.

Sejak diperingati oleh Rizki tadi, Cahya tidak berani un
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status