Share

Bab 369

Maya menjilat bibirnya, dia merasa sangat lapar.

Namun, karena mamanya bilang dia tidak boleh makan, dia hanya bisa memikirkan minuman di pesawat nanti.

Dia mengedipkan matanya, menatap gambar-gambar minuman dingin yang digantung di pintu toko.

Hasan yang melihat dari samping merasa bahwa Maya sangat menggemaskan. Hanya melihatnya saja, Hasan ingin memberinya makan.

Oleh karena itu dia pun berkata, "Bu Alya, terkadang anak-anak menyukai hal semacam ini. Bagaimana kalau aku membelikan kedua anak ini segelas saja?"

Alya tersenyum tipis.

"Pak Hasan, bukankah kamu pelayan kami? Bagaimana kalau kami yang membelikanmu segelas minuman? Lagi pula, kamu sudah bekerja keras membantu kami."

Hasan menjawab, ".... Kalau begitu sebaiknya lupakan saja, aku nggak perlu."

"Oh ya, Pak Hasan. Mulai sekarang kamu nggak usah memanggilku Bu Alya lagi. Sekarang aku sudah bukan manajer perusahaannya Irfan."

Hasan berpikir sejenak, lalu mengangguk.

"Baik, Nona Alya."

Semua orang pun melanjutkan perjalanan mere
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status