Share

Bab 188

Teringat akan hal ini, raut wajah Hana pun berubah.

"Di mana dia? Cepat hentikan dia!"

Hana dengan kesal menatap Astrid. "Kenapa kamu harus bicara omong kosong? Karena Rizki yang memanggilnya ke sini, maka dia adalah orangnya Rizki. Kalau sekarang kamu memperlakukannya dengan kasar, bagaimana bila dia menjelek-jelekkanku di depan Rizki?"

Astrid tercengang di tempat, dia tidak menduga Hana akan menuduhnya. "A-Aku hanya melihatmu menangis dan bersedih, emosimu juga nggak beres, jadi aku ingin menyuruhnya menelepon Rizki."

Akan tetapi Hana tidak berniat untuk mendengarkan penjelasan Astrid. Sejak awal, situasinya sudah tidak menguntungkan baginya. Oleh karena itu, dia berencana menderita luka kecil supaya seluruh perhatian Rizki tertuju padanya.

Namun siapa sangka, luka kecil itu berubah menjadi luka besar. Ini benar-benar di luar perkiraannya.

Lebih buruknya lagi, meskipun dia sudah terluka separah ini, saat ini Rizki masih sempat meninggalkannya.

Hal inilah yang paling ditakuti Hana.

Ba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status