Share

Bab 187

Makin dia memikirkan hal ini, kebencian di hati Hana pun menjadi makin kuat. Dia mengabaikan semua orang yang berusaha menghentikannya dan terus melampiaskan amarahnya.

Jelas-jelas sekarang sudah di luar jam kerja, tetapi Lutfi yang dipanggil oleh Rizki melalui telepon, sekarang sedang berdiri di depan pintu. Dia diam-diam melihat orang di dalam marah-marah sambil membanting barang.

Lutfi menyilangkan lengannya dan bersandar di dinding. Melihat pemandangan ini, dia hanya bisa menggelengkan kepalanya di dalam hati dengan tak berdaya.

Tentu saja, penampilan lembut wanita itu hanya akting.

Meskipun begitu, Lutfi masih merasa cukup kasihan pada Hana. Kening wanita itu terluka hingga seperti ini, apalagi Dokter bilang lukanya akan meninggalkan bekas.

Lagi pula, luka yang merusak wajah seperti ini merupakan pukulan besar bagi seorang wanita.

Namun begitu Lutfi teringat dengan Alya yang sudah hamil, dalam sekejap dia tidak lagi merasa kasihan pada Hana.

Selain itu, teman-teman Hana selalu ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status