Share

Chapter 147

Mentari pagi menyinari gedung pengadilan yang megah. Udara dingin mencengkeram tubuh Darren saat ia melangkah keluar dari mobil sport mewahnya. Matanya menyipit, mengamati deretan mobil yang terparkir di halaman gedung. Pandangannya terhenti pada sebuah mobil sedan hitam yang familiar.

"Om Rudi," gumam Darren, senyum sinis mengembang di bibirnya. "Ternyata dia sudah datang."

Ia berjalan mendekat, langkahnya pasti dan penuh percaya diri. Rudi yang baru saja keluar dari mobil, tampak terkejut melihat Darren. Wajahnya pucat pasi, keringat dingin menetes di pelipisnya. Rahayu, istrinya, yang berada di sampingnya, terlihat geram.

"Berani-beraninya kau datang ke sini, hah ..! Masih punya muka juga kau?!" seru Rahayu, suaranya bergetar menahan amarah. Ia ingin langsung menerjang Darren, tetapi Rudi dengan sigap menahannya.

"Ma, tenanglah. Jangan buat masalah makin rumit," bisik Rudi, suaranya terdengar lirih.

Darren hanya tersenyum sinis, menatap Rudi dengan tatapan tajam. "Ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status