Share

Chapter 154. Semakin Parah

Mobil Darren melaju kencang di jalanan kota, menelusuri jalanan aspal yang membentang luas. Darren menatap lurus ke depan, pikirannya berkecamuk. Hingga tiba-tiba ponselnya berdering.

Darren mengerutkan kening, menatap layar ponselnya. Nomor yang tertera di layar adalah nomor telepon rumah kakeknya, benaknya langsung berputar sekaligus penasaran ada apa kiranya.

"Halo, Tuan Muda," suara seorang wanita terdengar di seberang sana. "Saya perawat Kakek Brata. Kakek Brata sesak napas lagi, Tuan Muda. Kondisinya semakin memburuk. Kami tadi sudah panggilkan Dokter, tapi sebaiknya Tuan Muda harus segera ke sini."

Darren terdiam, pikirannya kalut. Ia harus ke mansion kakeknya dulu atau ke rumah sakit menemui Nadia?

Keduanya sama-sama penting. Nadia sedang hamil dan membutuhkannya, sedangkan kakeknya juga dalam kondisi parah.

"Ya, aku sedang dalam perjalanan. Aku akan segera ke mansion," ucap Darren, suaranya terdengar panik. "Bagaimana kondisi Kakek sekarang?"

"Kondisi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status