Share

Chapter 158

Darren melangkah masuk ke ruang rawat Nadia dengan senyum lebar. Hari ini hari operasi pelepasan pen Nadia, dan ia sangat lega karena akhirnya istrinya akan terbebas dari rasa sakit dan ketidaknyamanan yang selama ini diderita.

"Sayang, kamu sudah siap?" tanya Darren, matanya berbinar penuh kebahagiaan.

Namun, senyumnya menghilang ketika ia melihat wajah Nadia yang pucat, matanya menatap tak menentu. Nadia terlihat ketakutan dan tegang.

"Nadia, kenapa kamu terlihat pucat seperti itu? Apakah kamu tidak enak badan?" tanya Darren, suaranya penuh kekhawatiran.

Nadia menggeleng pelan, matanya menghindari tatapan Darren. Ia merasa takut untuk bertemu dengan Darren. Pesan-pesan misterius yang ia terima membuatnya merasa sulit percaya pada suaminya.

Darren mendekat ke arah Nadia, ingin memegang tangan istrinya. Tapi, Nadia malah memundurkan kursi rodanya, membuat Darren makin bingung.

"Nadia, kenapa kamu menghindar?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status