Share

Chapter 156

Hujan mengguyur kota dengan deras, seakan ikut merasakan beratnya beban yang dipikul Darren. Ia menatap Nadia, istrinya, yang tertidur lelap di samping ranjang rumah sakit. Wajah Nadia pucat, keringat dingin menempel di pelipisnya,

Darren menghela napas panjang. Ia sudah menghubungi semua anggota keluarga, termasuk Rudi dan Rahayu, om dan tantenya yang selalu bersikap dingin dan suka mencari masalah dengan mereka.

Namun, kali ini, ia tak peduli dengan sikap mereka. Ia butuh dukungan, butuh bantuan, dan ia berharap, walau sekecil apapun, mereka bisa melupakan dendam lama dan meringankan bebannya.

Tangannya mengeluarkan ponsel, mencari nomor Jacob dan menghubunginya.

"Jacob, tolong urus semua pekerjaan kantor hari ini. Aku tidak bisa masuk," ucap Darren melalui telepon. Suaranya berat, tertekan oleh rasa khawatir yang menggerogoti hatinya. "Aku benar-benar nggak bisa menghandle apapun, aku serahkan semuanya padamu."

"Baik, Pak. Apa ada yang perlu saya sampaikan kepada para klie
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status