Share

Chapter 146

Di sebuah rumah mewah dengan interior minimalis, Darren duduk di meja makan, menikmati sarapannya dengan tenang. Nadia, istrinya, baru saja datang dari dapur membawa segelas susu hangat.

"Nad, Raka baru telepon. Katanya ... Bu Mella meninggal, dia bunuh diri kayak Tania. Tapi jenazahnya udah diurus sama Raka. Dimakamkan di pemakaman yang sama kayak Tania," jelas Darren yang membuat Nadia terhenyak kaget.

"Ya Tuhan ... Ibu ...." Nadia membekap mulut setelah menaruh susu ke atas meja. "Kasihan sekali."

Meskipun Mella adalah ibu tiri yang selalu menyiksa dan menyakitinya dulu, tetapi hatinya iba juga mendapati Mella berakhir tragis mengakhiri hidupnya seperti yang dilakukan Tania.

Darren hanya mengangguk singkat, matanya masih tertuju pada ponsel. Sedari tadi, ia terus berkoordinasi bersama Jacob sambil menyantap sarapan.

"Ya, sudahlah," jawabnya singkat, tanpa menunjukkan rasa iba sedikit pun. "Memang sudah waktunya meninggal, Nad."

Nadia mengerutkan kening, merasa heran dengan s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status