Share

Chapter 145. Pantas Mendapatkan Karma

Raka terbangun karena getaran ponselnya yang berdering di atas nakas. Matanya masih berat, mencoba menyesuaikan diri dengan cahaya remang-remang di kamarnya. Ia melihat jam di layar ponselnya yang menunjukkan pukul dua pagi. Siapa yang menelepon di jam segini?

Ia meraih ponselnya dan melihat nama "Polisi" tertera di layar. Raka mengerutkan kening, mencoba mengingat apa yang telah ia lakukan hingga polisi meneleponnya di tengah malam.

"Halo?" suaranya serak karena baru bangun tidur.

"Bapak Raka? Ini dari kepolisian. Kami ingin menyampaikan kabar duka." Suara petugas polisi terdengar formal dan penuh simpati.

Raka terdiam, menunggu petugas polisi melanjutkan kalimatnya.

"Ibu Mella, ibu dari Bu Tania ... baru saja dinyatakan meninggal dunia."

Raka terkesiap, menarik napas dalam-dalam. Ia terdiam beberapa saat, mencoba mencerna informasi yang baru saja ia dapatkan.

"Meninggal? Bagaimana bisa?" tanyanya, suaranya terdengar datar.

"Kami menduga Ibu Mella bunuh diri. Beliau di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status