Share

Chapter 144. Kabar Duka ||

Udara di dalam sel terasa pengap, seperti menelan napas di dalam rongga dada yang sempit. Mella duduk di sudut ruangan, punggungnya menempel pada dinding dingin yang berlumuran cat mengelupas. Matanya terpejam, tetapi bayangan putrinya terus berputar-putar di kepalanya.

Wajah pucat Tania, dengan luka sayatan di pergelangan tangan, membuat Mella meringkuk ketakutan.

"Tania ... anakku ...." Mella terus merintih, suaranya serak karena tangis yang tak kunjung reda.

Kabar kematian Tania baru saja sampai padanya, disampaikan oleh petugas penjara

Ia menjadi saksi bagaimana hancurnya Tania selama ini, tak menyangka kalau pada akhirnya putrinya lebih memilih menyerah mengakhiri hidup. Meninggalkannya sendirian di penjara.

"Bunuh diri?" gumamnya yang masih tak percaya.

Mella bangkit, berjalan mondar-mandir di dalam sel sempitnya. "Tidak! Tidak mungkin! Tania ... anakku ... anakku!" teriaknya, suaranya bergema di dalam ruangan.

Tangannya mengepal erat, memukul-mukul jeruji besi yang m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status