Share

109 || Minta Cicit

Beberapa minggu berlalu, dan Darren serta Nadia seolah melupakan kejadian di hotel. Darren masih menyimpan dendam pada Alana, sepupunya yang licik. Dia bertekad untuk membalas dendam, tapi belum menemukan cara yang tepat.

Beruntung baik Alana maupun kedua orang tuanya juga tidak menampakkan diri di hadapan Darren, sehingga emosinya tidak terpanjang lagi.

"Sayang, aku mau ajak kamu ke Surabaya," kata Darren, tangannya menggenggam erat tangan Nadia yang sedang bersandar pada kruk.

Nadia tersenyum, "Ke Surabaya? Kenapa, Kak?"

"Ada pernikahan Raka dan Embun. Kita sudah diundang langsung oleh Pak Anton dan Bu Anita, kita harus datang ke sana. Lagi pula Raka dan embun juga sangat mengharapkan kehadiran kita," jawab Darren.

Nadia terdiam sejenak. Raka, mantan kekasihnya yang pernah mengkhianati dan menyakiti hatinya. Nadia sudah memaafkan Raka, bahkan merasa bahagia melihat Raka telah menemukan wanita yang baik seperti Embun.

"Aku mau, Kak," jawab Nadia. "Tapi, aku takut ngerepotin k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status