MEMBALAS HINAAN SUAMI DAN MERTUA

MEMBALAS HINAAN SUAMI DAN MERTUA

last updateLast Updated : 2022-09-27
By:  Aura_Aziiz16Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 rating. 1 review
83Chapters
60.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Aira, seorang istri yang selalu dihina dan direndahkan oleh mertua dan suaminya, Indra. Bahkan demi harta, Indra dan ibunya tega mengusir Aira dan kedua anaknya dari rumah mereka. Aira pun akhirnya bangkit dan membuktikan pada ibu mertua dan suaminya kalau dia bukanlah perempuan yang lemah yang akan selamanya tertindas dan teraniaya. Dia berjanji akan membuat ibu mertua dan suaminya menyesal habis habisan karena telah menyia-nyiakan dirinya dan kedua anaknya.

View More

Chapter 1

Bab 1

MEMBALAS HINAAN SUAMI DAN MERTUA (1)

"Ra, kamu di belakang aja, cuci piring sama nyiapin makanan buat tamu yang datang. Yang di depan biar Inggrid sama Maya saja. Kamu sama anak-anak kamu di belakang aja, takut bikin malu tamu mama. Tapi ingat jangan dihabisin makanannya ya, yang lain masih belum kebagian soalnya!" seru Bu Rahmi, mama mertuaku dari sekat ruang tengah menuju dapur dengan nada keras.

Mendengar seruan itu, aku menghentikan gerakanku menata gelas bersih ke atas rak piring lalu menatapnya dengan dada bergemuruh.

Ini bukan kali pertama mama memperlakukanku dan Dino serta Dini, dua buah hatiku seperti ini. Bahkan sudah menjadi makanan sehari-hari. 

Ingin rasanya melawan, tapi kalau hanya dengan mulut saja aku pasti akan kalah. Mbak Inggrid dan Mbak Maya juga Dahlia, adik bungsu Mas Indra, suamiku pasti akan memberondongku habis-habisan hingga aku tak bisa berkutik lagi karena bagaimanapun juga saat ini aku memang terpaksa tinggal menumpang di rumah milik mertua ini karena Mas Indra belum mampu membangun rumah sendiri yang bisa kami tinggali.

Jadi mungkin aku harus bersabar untuk beberapa waktu ke depan sampai usaha mengumpulkan uang yang diam-diam kulakukan saat ini membuahkan hasil. Dengan begitu aku dapat membuka mata mertuaku ini, kalau aku bukanlah menantunya yang miskin dan tidak bisa berbuat apa-apa.

Saat ini boleh saja aku dan dua buah hatiku tinggal menumpang di rumah mertua ini, tapi tunggu saja nanti jika usahaku telah berhasil, menjadi seorang penulis platform online yang sukses, aku pasti akan secepatnya pindah dari rumah ini dan memulai hidup baru sendiri, karena mengandalkan Mas Indra untuk bisa membangun rumah sendiri juga rasanya mustahil. Aku sudah capek dan lelah sebab suamiku itu sepertinya tak memiliki niat ke arah itu.

Kami sudah sering membicarakan itu dan selalu berakhir dalam sebuah pertengkaran karena Mas Indra tak menjadikan membangun rumah sendiri menjadi prioritas dalam hidupnya.

Sementara ibu mertua dan ipar yang lain menjadikan hal itu sebagai bukti kesuksesanku dalam membangun rumah tangga bersama Mas Indra.

Dengan mata tajamnya, Bu Rahmi kemudian menyapu dingin wajah Dino dan Dini, dua buah hatiku yang seketika mengkeret dan merapat ke tubuhku saat neneknya yang sudah terbiasa marah-marah itu, menyebut nama mereka dengan nada tak suka.

Aku sendiri hanya bisa mematung diam meski hati bergolak kencang merasa tidak terima atas perlakuan beliau padaku dan anak-anak, menganggapku serta kedua cucunya adalah orang-orang miskin yang hanya akan menghabiskan makanan di rumah ini.

Di mata beliau, aku memang bukan siapa-siapa jika dibandingkan dengan Mbak Inggrid dan Mbak Maya, dua menantu beliau yang berprofesi sebagai pegawai negeri sipil di instansi pemerintah dengan jabatan lumayan tinggi. 

Aku hanya Aira, seorang ibu rumah tangga biasa yang sehari-hari bekerja mengurus suami dan anak-anak serta mengurus rumah mertua ini dengan nafkah bulanan tidak seberapa yang kudapatkan dari Mas Indra karena uang gajinya sebagian besar memang diberikan pada mama dan dipegang sendiri untuk membiayai keperluannya sendiri sehingga jangankan bisa hidup enak dan berkecukupan, untuk makan sehari-hari saja aku seolah harus mengemis pada mertua supaya aku dan anak-anak bisa makan.

Hanya saja sudah tiga bulan ini diam-diam aku bekerja menjadi seorang penulis platform online dan meskipun belum banyak mendapatkan uang dan tabungan, tetapi sudah cukup lumayan bagiku untuk diam-diam bisa memenuhi kebutuhan hidupku sendiri dan anak-anak. Juga terkadang aku menggunakan uangku untuk membeli gula dan teh untuk kebutuhan di rumah ini.

Sayang, semua itu tampaknya tak ada artinya di mata mama mertuaku ini. Dalam pandangan beliau aku tetaplah menantunya yang miskin dan tak punya apa-apa, sehingga pantas diperlakukan hina seperti ini. 

Beda dengan menantu-menantu beliau yang lain itu yang membuat beliau merasa bangga karena keduanya memiliki pekerjaan mapan dan penghasilan yang besar sehingga bisa membantu suami-suami mereka mencukupi perekonomian keluarga dan membantu mertua.

Apalagi dengan gaji yang mereka peroleh dari bekerja, Mbak Inggrid dan Mbak Maya bisa membelikan mama barang-barang kesukaan beliau dari gaji mereka sendiri, jadilah mama merasa begitu bangga dan semakin mengecilkanku, menantu yang beliau anggap tidak berguna ini.

"Anak-anakmu juga jangan boleh main ke depan ya, malu sama tamu yang datang, kok cucu mama yang ini lain sendiri. Lusuh sendiri. Kamu kan tahu, tamu mama itu orang kaya semua, mama nggak mau mereka menghina mama karena anak-anak kamu yang kelihatan susah dan nggak punya sopan santun di depan tamu. Oke! Ya, sudah, mama mau ke depan lagi!"

Lalu tanpa menghiraukan reaksiku atas segala ucapannya, mama mertua langsung membalikkan badannya kembali ke ruang tamu sementara aku hanya mampu mengelus dada menahan rasa perih dan terluka yang seketika menyelusup masuk ke dalam dada mendengar ucapan beliau mengenai dua buah hatiku yang menurut mama tak memiliki attitude yang baik itu.

Padahal kalau mau jujur, justru anak-anak Mbak Inggrid dan Mbak Maya-lah yang kurang punya sopan santun di depan orang lain. Selalu bicara kasar dan bersikap arogan terhadap teman-teman sepermainannya.

Tapi, sudahlah. Biarlah mama dengan semua anggapannya itu. Yang penting aku yakin Dino dan Dini, tidaklah seperti yang diucapkan neneknya. Mereka justru anak-anak baik yang selalu mampu menjaga sikap di depan orang lain.

Dan yang paling penting lagi, biarlah sementara waktu ini mama mertua tak tahu jika saat ini diam-diam aku sudah punya pekerjaan sambilan yang meski baru tiga bulan kutekuni, tetapi alhamdulilah sudah mulai menghasilkan walaupun belum begitu banyak. Namun, cukuplah untuk membiayai kebutuhan hidupku saat kepepet uang.

Ya, siapa tahu pekerjaan sambilan yang kulakukan dari rumah ini bisa mengantarkan aku menjadi seorang penulis sukses dengan penghasilan puluhan juta rupiah nantinya.

Ya, asalkan punya niat dan tekad kuat, aku yakin semua keinginanku itu akan bisa tercapai. Saat ini aku sendiri tengah fokus menulis cerita bersambung yang kuunggah di beberapa platform menulis dan membaca novel online dan meski pun belum begitu banyak memiliki pembaca, tetapi alhamdulillah dua bulan ini aku sudah mulai bisa menikmati dan mencicipi rupiah, hasil dari karya-karyaku itu.

*****

    

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Masandra
salam jumpa dari Kartika Lee
2022-08-21 16:20:44
1
83 Chapters
Bab 1
MEMBALAS HINAAN SUAMI DAN MERTUA (1)"Ra, kamu di belakang aja, cuci piring sama nyiapin makanan buat tamu yang datang. Yang di depan biar Inggrid sama Maya saja. Kamu sama anak-anak kamu di belakang aja, takut bikin malu tamu mama. Tapi ingat jangan dihabisin makanannya ya, yang lain masih belum kebagian soalnya!" seru Bu Rahmi, mama mertuaku dari sekat ruang tengah menuju dapur dengan nada keras.Mendengar seruan itu, aku menghentikan gerakanku menata gelas bersih ke atas rak piring lalu menatapnya dengan dada bergemuruh.Ini bukan kali pertama mama memperlakukanku dan Dino serta Dini, dua buah hatiku seperti ini. Bahkan sudah menjadi makanan sehari-hari. Ingin rasanya melawan, tapi kalau hanya dengan mulut saja aku pasti akan kalah. Mbak Inggrid dan Mbak Maya juga Dahlia, adik bungsu Mas Indra, suamiku pasti akan memberondongku habis-habisan hingga aku tak bisa berkutik lagi karena bagaimanapun juga saat ini aku memang terpaksa tinggal menumpang di rumah milik mertua ini karena Ma
last updateLast Updated : 2022-07-31
Read more
Bab 2
MEMBALAS HINAAN SUAMI DAN MERTUA (2)"Jeng Rahmi enak ya. Mantunya PNS semua. Baik-baik lagi sama mertua. Kapan ya aku punya mantu kayak Inggrid sama Maya, jadi iri deh sama Jeng Rahmi."Satu suara terdengar saat aku sedang menuju ruang tamu dengan baki air minum di tangan, hendak menyuguhkannya pada tamu mama mertua yang tak lepas berkunjung sedari tadi.Mendengar celetukan itu, sesaat langkahku terhenti. Ingin rasanya mendengar apa saja isi perbincangan mertua dan tamunya itu, juga ingin mendengar jawaban apa yang akan beliau berikan pada tamunya, tetapi mendengar jawaban mama mertua, dadaku makin pedih saja rasanya."Iya, kalau Inggrid sama Maya sih sudah pasti bisa dibanggakan. Tapi yang satu itu ... Si Aira ... Aduh! Kesel saya dibuatnya. Jadi perempuan kok gak ada inisiatifnya sama sekali. Tahu suami susah, bukannya dibantu tapi dibiarin aja. Bisanya ngandalin suami doang. Kalau nggak ada suami nggak bisa makan. Memang benar, nyari makan itu tugas suami. Tapi kalau dia istri yan
last updateLast Updated : 2022-07-31
Read more
Bab 3
MEMBALAS HINAAN SUAMI DAN MERTUA (3)Dengan mengendarai armada mobil online, kami bertiga segera menuju sebuah mall yang di hari pertama lebaran ini buka dan lebih ramai dari biasanya.Mas Indra sendiri pagi tadi sehabis shalat Ied langsung menuju rumah teman kantor dan atasannya tanpa mengajakku ikut serta lagi.Mas Indra memang begitu. Dari setahun pernikahan kami berjalan, lelaki itu memang mulai menunjukkan watak aslinya yang acuh tak acuh padaku.Pun saat Dino dan Dini lahir, tak ada sedikit pun perhatian lelaki itu untuk kedua buah hati kami.Kadang sakit dan sesak hati ini rasanya mengingat perlakuannya, tapi mau bagaimana lagi. Mungkin sudah nasibku pula harus bertemu dan menjadi pendamping hidup Mas Indra yang tak punya rasa memiliki pada istri dan anaknya.Sebisa mungkin aku mencoba bertahan hingga Tuhan menentukan lain jalan pernikahan kami berdua kelak."Ma, Mama melamun? Ayok turun, kita sudah sampai, Ma," tegur Dini menghentikan lamunanku.Kulihat di depan kami memang te
last updateLast Updated : 2022-07-31
Read more
Bab 4
MEMBALAS HINAAN SUAMI DAN MERTUA (4)"Heh, Aira! Kamu dari mana aja sih! Sudah tahu ini hari pertama lebaran, bukannya ngurus kerjaan di dapur, malah kelayapan nggak jelas! Ke mana aja kamu tadi! Kamu nggak tahu ya kita semua jadi kerepotan karena gak ada yang ngelayani tamu! Dasar mantu pemalas, bisanya cuma bikin susah aja! Sana, cuci bersih semua piring kotor! Jangan berhenti sebelum semuanya selesai!" Gerutu ibu mertua saat aku dan anak-anak akhirnya pulang ke rumah.Setelah hampir dua jam berkeliling mall, akhirnya Dino dan Dini pun mengajak pulang. Namun, baru saja masuk ke dalam rumah, mama mertua sudah menghardik habis-habisan."Maaf, Ma. Tadi Dino dan Dini kelaparan, sementara Mama melarang kami makan, jadi saya ajak anak-anak ke luar sebentar mencari makanan supaya nggak mengganggu makanan untuk tamu lagi," sahutku jujur apa adanya. Kupikir untuk hal seperti ini tak ada gunanya juga aku berbohong, toh hanya soal makan. Tapi reaksi mama mertua sungguh di luar dugaan. Beliau
last updateLast Updated : 2022-07-31
Read more
Bab 5
MEMBALAS HINAAN SUAMI DAN MERTUA (5)"Ra, kenalkan ini calon adik madu kamu, namanya Selvi. Selvi, ini Aira, istri mas. Dan itu Dino sama Dini, anak-anak mas. Ayo pada kenalan semua. Cantika, sini Sayang ... kenalin ini anak Om, namanya Dini," ucap Mas Indra padaku dan anak-anak. Diraihnya pergelangan tangan anak perempuan kecil yang tadi kulihat jalan bareng bersama calon istri mudanya itu di mall dan saat ini tengah menggelayut manja di sisi tubuh ibunya, lalu didekatkannya pada tangan Dini, menyuruh mereka berkenalan.Namun, sebelum Dini menyambut uluran tangan anak perempuan yang tadi dipeluk-peluk penuh kasih sayang oleh Mas Indra seperti anak sendiri itu, buru-buru kutarik tangan gadis kecilku itu dan mendekapnya erat."Maaf, Mas. Aku dan anak-anak mau ke dalam dulu. Kalian silahkan teruskan acaranya. Aku permisi dulu," ujarku sambil menggandeng tangan Dini dan Dino lalu mengajak mereka berdua masuk ke dalam kamar.Tak kupedulikan tatapan tidak terima dan tak suka dari Mas Indr
last updateLast Updated : 2022-07-31
Read more
Bab 6
MEMBALAS HINAAN SUAMI DAN MERTUA (6)Kugandeng tangan Dino dan Dini erat-erat lalu menghela langkah hendak pergi, tetapi baru saja melangkahkan kaki, tiba-tiba Mas Indra menarik tanganku dan memaksaku menghentikan langkah."Aira, apa-apaan kamu? Ngapain kamu mau pergi segala? Pergi ke mana? Jangan konyol kamu! Mau tinggal di mana dan mau makan apa kalau kamu pergi dari rumah ini? Sudah g*la kamu ya!" kata Mas Indra sambil menatapku marah.Kutepis dengan kasar pegangan tangan lelaki tak punya martabat itu lalu menatapnya tajam dan dingin. "Lepaskan aku, Mas! Jangan sentuh aku lagi! Aku pergi ke mana, nggak usah kamu pikirkan! Pikirkan aja Selvi dan putrinya serta pernikahan kalian! Nggak usah pikirin aku dan anak-anak karena aku bisa sendiri!" jawabku tak kalah keras.Kulangkahkan kaki kembali tapi lagi-lagi Mas Indra menahanku."Kamu bener-bener sudah gila ya! Mau pergi dari rumah ini tanpa punya modal apa-apa! Apa kamu pikir aku mau ngurus kalian kalau kalian pergi dari sini! Jangan
last updateLast Updated : 2022-08-03
Read more
Bab 7
MEMBALAS HINAAN SUAMI DAN MERTUA (7)Setelah meminta sopir mengantarkan aku dan anak-anak menuju sebuah penginapan, kami pun turun dan langsung memesan kamar.Penginapan yang kupilih ini meskipun harga sewa kamarnya tidak mahal, tetapi bersih dan rapi. Ada air conditioner, televisi, lemari pakaian, sofa santai serta kamar mandi yang bersih dan wangi. Aku bersyukur anak-anak kelihatan suka saat kubawa mereka masuk kamar tadi."Ma, kita beneran bakalan tinggal di sini? Kamarnya enak, pasti mahal ya, Ma," ujar Dino sambil membaringkan tubuhnya menghadap AC. Baru kali ini memang sulungku itu merasakan enaknya rebahan di ruangan ber-AC. Di rumah mama mertua biasanya kami cuma pakai kipas angin biasa.Kalau udara sedang panas, kami pun terpaksa tidur berkeringat karena kipas angin itu tak bisa menetralkan suhu udara di kota ini yang relatif lebih panas dari kota-kota lainnya, sebab kota ini termasuk kota padat penduduk sementara hutan dan pepohonan mulai berkurang akibat pembangunan infras
last updateLast Updated : 2022-08-03
Read more
Bab 8
MEMBALAS HINAAN SUAMI DAN MERTUA (8)POV AUTHOR"Kenapa sih, Ndra, kamu keberatan mama mengusir Aira dari rumah ini tadi? Apa kamu nggak sadar, Selvi itu jelas jauh lebih baik untuk jadi pendamping hidup kamu timbang Aira?" tanya Bu Rahmi pada Indra saat lelaki itu telah kembali dari mengantar Selvi dan putrinya pulang ke rumah perempuan itu.Indra menghela napas demi mendengar perkataan ibunya itu. Benar-benar ibunya ternyata sudah lupa alasan awal kenapa ia memboyong Aira dan kedua anaknya tinggal di rumah beliau ini.Dulu ibunya sering meminta padanya untuk dicarikan seorang asisten rumah tangga yang bisa disuruh-suruh dan bisa diperintah untuk menghandle semua pekerjaan rumah tangga di rumah ibunya itu dengan baik. Tetapi karena tak cukup punya uang sebab gajinya sebagai seorang karyawan biasa sebuah perusahaan terbilang kecil, maka Indra pun akhirnya memutuskan untuk memboyong istri dan anaknya itu untuk tinggal di rumah ibunya agar selain bisa membantu ibunya melakukan pekerja
last updateLast Updated : 2022-08-03
Read more
Bab 9
MEMBALAS HINAAN SUAMI DAN MERTUA (9)POV AIRAAku membuka aplikasi biru dan masuk ke grup literasi di mana beberapa jam lalu aku baru saja mempromosikan cerita baru yang tadi malam aku unggah di aplikasi membaca novel online dan terkejut sendiri saat menemukan ternyata cerita baruku itu sangat diminati pembaca.Terbukti banyak sekali like dan komen yang mampir di unggahan ceritaku itu. Komentar pembaca menginginkan supaya aku sesegera mungkin melanjutkan cerita.Sebagian besar pembaca yang lain juga mengatakan kalau mereka sudah mampir dan berlangganan cerita baruku itu di aplikasi berbayar yang kuikuti.Aku sangat terharu karena ternyata cerita baru yang aku tulis, disukai pembaca. Kalau melihat responnya, aku merasa jika cerita baruku itu bisa jadi viral dan mendulang banyak cuan. Aku pun segera menulis kelanjutan ceritanya hingga akhirnya dalam waktu sebentar, sudah terkumpul tiga ribu kata yang siap aku posting untuk mengisi bab selanjutnya.Setelah selesai memposting bab baru, a
last updateLast Updated : 2022-08-05
Read more
Bab 10
MEMBALAS HINAAN SUAMI DAN MERTUA (10)POV author.Indra melangkahkan kakinya menapaki gedung pengadilan agama yang siang itu tampak lengang.Setelah mempertimbangkan semuanya dengan matang, lelaki itu akhirnya menyetujui juga saran dan keinginan ibu serta adiknya untuk bercerai dari Aira. Sejak istrinya itu pergi dari rumah, Aira memang tak juga kunjung menghubunginya. Nomor WhatsApp istrinya itu saat dihubungi tidak lagi aktif. Itu membuat Indra jadi bertekad untuk bercerai dari istrinya itu karena kemungkinan besar Aira sudah memblokir nomor kontaknya sehingga hal itu membuat Indra menjadi semakin mantap untuk menuruti keinginan ibunya guna bercerai.Dan pagi ini ia bermaksud mendaftarkan ikrar talak itu di hadapan petugas yang berwenang.Dengan membawa bukti surat nikah serta data pribadi lainnya yang diperlukan, ia pun menuju meja pendaftaran untuk mendaftarkan permohonan.Tanpa banyak pertanyaan, petugas pun menerima berkas yang ia ajukan dan selanjutnya mencatatnya. Petugas jug
last updateLast Updated : 2022-08-05
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status