Share

Bab 2

"Kakak, kita masih punya masa depan yang panjang dan harus terus bersama sampai tua!"

Raffi berkata seperti ini agar bisa menyadarkan Jessy.

"Hidup sampai tua terlalu lama dan aku cuma mau hidup untuk saat ini!"

Jessy memeluk Raffi dengan erat, seolah-olah sudah bertekad untuk memberi tubuhnya pada Raffi pada saat ini.

Suasana di dalam kamar kembali terasa panas ....

Tiba-tiba!

Pintu kamar terbuka dan sebuah sosok berjalan masuk.

"Raffi, Kakak. Apa yang sedang kalian lakukan?"

Terdengar suara seseorang yang berkata dengan terkejut pada saat ini.

Raffi dan Jessy sama-sama terkejut!

Mereka seperti kelinci yang ketakutan dan segera membuat jarak.

"Uh ... kami ... kami, aku lagi merapikan baju Raffi."

Wajah Jessy memerah dan mengucapkan alasan yang tidak masuk akal.

Tatapan Raffi tertuju pada wanita cantik yang baru saja berjalan masuk.

Wanita ini mengenakan pakaian seperti pekerja kantor, memiliki tubuh yang tinggi, dengan rambut pendek yang rapi, selain itu juga mengenakan kacamata berbingkai hitam, wajahnya yang cantik memancarkan ekspresi serius dan sikap yang dingin.

Dia adalah kakak ketiga Raffi yang bernama Karina Fahlan.

"Aku mengerti, pakaian Raffi memang perlu dirapikan."

Karina tersenyum penuh arti dan berjalan ke hadapan Raffi.

"Kak Karina, aku ...."

Karina langsung memotong ucapan Raffi saat dia hendak berbicara.

"Nggak usah dijelaskan. Kamu sudah besar dan aku mengerti."

Karina mendekati telinga Raffi dan berkata dengan suara rendah.

"Dasar pria nakal! Jangan cari Kak Jessy kalau kamu nggak bisa tahan dirimu, apakah aku nggak secantik Kak Jessy?"

Ekspresi Raffi menjadi semakin canggung setelah mendengar ucapan ini, "Sama sekali nggak, Kak Karina juga sangat cantik."

Jessy yang berada di samping mengerutkan keningnya pada saat ini, "Kalian lagi ngomong apa?"

Karina berkata sambil tersenyum jahat, "Aku bilang tindakan Kakak sangat cepat."

Terdapat ekspresi malu di wajah Jessy, "Jangan bicara sembarangan, aku dan Raffi nggak punya hubungan apa-apa."

Karina memeluk lengan Raffi, "Kalau gitu artinya Kakak masih belum dapat Raffi dan aku masih punya kesempatan untuk merebutnya!"

Raffi merasa sangat terkejut dan mengeluh, "Kak Karina, pikiranmu sangat kotor!"

"Hahaha, Raffi. Kamu juga bukan orang luar, apakah aku harus mengotori orang lain?"

Ingatan tentang Karina pada kehidupan sebelumnya muncul di dalam benak Raffi saat mereka sedang berbicara.

Karina menjalani pabrik manufaktur kawat dan kabel kecil.

Karina adalah seorang CEO wanita yang sangat mendominasi di hadapan orang luar.

Hanya saja dia adalah seorang wanita yang memanjakan adiknya di hadapan Raffi.

Karina juga dijebak oleh seseorang di kehidupan sebelumnya, yang membuat pabrik kabel Karina kekurangan dana.

Karina hanya bisa menjual saham pabrik kabel untuk mengumpulkan dana agar bisa menyelamatkan pabrik kabel.

Hanya saja Karina dijebak saat menjual saham, yang membuat Karina kehilangan kendali dan dikeluarkan dari pabrik kabel.

Setelah itu Raffi semakin kecanduan judi, Karina sama sekali tidak memiliki uang dan juga memiliki hutang yang sangat besar demi melunasi hutang judi Raffi.

Pada saat itu Jessy sudah meninggal dan Raffi sama sekali tidak bisa diandalkan. Karina yang merasa kecewa akhirnya menelan sebotol obat tidur dan mengakhiri kehidupannya seperti Jessy.

"Hari ini tanggal 17 dan Kak Karina akan menandatangani perjanjian untuk menjual saham pada tiga hari ke depan!"

"Pada saat itu, Kak Karina akan kehilangan kendalinya atas pabrik kabel!"

"Nggak bisa! Aku harus menghentikan hal ini!"

Kak Jessy berhutang 10 miliar pada rentenir dan harus dikembalikan besok!

Sedangkan Pabrik Kabel Carda milik Kak Karina kekurangan dana 60 miliar!

Totalnya 70 miliar!

Raffi yang memiliki triliunan aset di kehidupan sebelumnya sama sekali tidak pernah merasa begitu khawatir terhadap masalah uang seperti sekarang!

"Uang, uang, uang!"

"Aku sangat butuh uang!"

"Bagaimana aku bisa dapat uang?"

Karina mengeluarkan kartu bank dari dalam tasnya saat Raffi sedang berpikir dan memberikannya pada Raffi.

"Raffi, ada satu miliar di dalam kartu ini dan kamu bisa pakai uangnya dulu."

Hati Raffi terasa hangat setelah melihat kartu bank ini.

Karina sedang memusingkan dana di pabriknya, tapi dia tetap memberikan satu miliar pada Raffi.

Raffi sangat ingin menolak, tapi dia membutuhkan uang ini jika ingin menghasilkan uang dengan cepat.

"Kak Karina, aku sangat butuh uang ini."

Raffi menyimpan kartu bank dan berkata dengan serius.

"Anggap aku pinjam uang darimu dan pasti akan kasih kejutan padamu dalam waktu tiga hari!"

Raffi menatap Jessy lekat-lekat, "Kak Jessy, ingat baik-baik. Nggak peduli apa pun yang terjadi kamu harus menungguku kembali!"

Raffi segera meninggalkan kamar dengan cepat setelah mengatakan ini.

Karena dia sudah menemukan cara tercepat untuk menghasilkan uang pada saat ini!

Hati Jessy bergetar setelah melihat Raffi meninggalkan kamar dengan cepat.

Setiap kali Raffi pergi berjudi.

Dia akan pergi secepat ini.

Apalagi hari ini dia menghibur mereka.

Jangan-jangan dia pergi berjudi lagi?

Apakah perilakunya sama sekali tidak bisa diubah?

Apakah Raffi tidak tahu bahwa satu miliar ini adalah uang yang bisa digunakan untuk menyelamatkan pabrik kabel Karina!

Tatapan Raffi berbinar saat pergi dan terdapat ekspresi sedih di wajah Jessy.

"Huh!"

Semua ucapan Jessy hanya bisa diubah menjadi satu desahan panjang.

Jessy sudah benar-benar kecewa pada saat ini!

...

Aula pasar saham Kota Lotus.

Raffi langsung mendatangi tempat ini setelah meninggalkan rumah.

Alasan kenapa dia datang ke sini adalah karena dia hanya bisa mendatangi tempat ini jika ingin menghasilkan 70 miliar dalam satu hari.

Raffi sudah tidak bisa mengingat nomor lotre pada 20 tahun yang lalu.

Saham di pasar saham dalam negeri tidak dapat diperjualbelikan pada hari yang sama dan tunduk pada batasan limit harian dalam perdagangan saham.

Jika ingin meningkatkan modal satu miliar menjadi minimal 10 miliar dalam 24 jam, maka Raffi harus memilih saham yang dapat dibeli dan dijual, serta bisa dapat dimanfaatkan kapan saja.

Segera.

Raffi membuka rekening saham dan mentransfer satu miliar yang diberikan oleh Kak Karina ke dalam rekening perdagangan berjangka.

Raffi tidak segera menggunakan rekeningnya untuk membeli atau menjual kontrak berjangka. Sebaliknya, dia duduk di sudut aula sambil membaca majalah dan surat kabar keuangan terkini.

Raffi memerlukan surat kabar dan majalah, serta digabungkan dengan ingatan masa lalunya, agar bisa mencoba mengingat informasi perdagangan berjangka yang menguntungkan di masa depan.

Raffi percaya bahwa dia akan bisa mendapatkan uang yang dibutuhkan dalam waktu 24 jam dengan keahliannya dalam saham di kehidupan sebelum ini, serta ingatan kehidupan sebelumnya yang masih berada di dalam benak Raffi!

Raffi tidak hanya ingin menghasilkan uang pada saat ini.

Dia ingin menjadi terkenal dan kembali mendapatkan kejayaannya!

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Indra Predi
mantap lanjutkan semangat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status