Share

Bab 5

Raffi sengaja mengatakannya dengan suara yang keras, para pemain saham di sekitar segera mengelilingi mereka.

"Nggak boleh! Jangan kasih dua miliar padanya!"

Terdengar suara Luna yang keras.

Terdapat diskusi dari segala arah setelah Luna mengatakan ini!

"Bos Vadel termasuk sebagai orang kaya di Kota Lotus, kenapa dia nggak mau mengakui kekalahannya?"

"Cih! Bos Vadel lebih memilih untuk kehilangan reputasinya daripada kasih dua miliar, ini namanya Bos Vadel adalah orang yang akan melakukan tindakan yang kejam demi bisa jadi orang kaya."

"Kalau Bos Vadel nggak mau mengakui kekalahannya, dikhawatirkan nggak akan ada orang yang mau berbisnis dengannya di masa depan!"

"..."

Raut wajah Vadel menjadi semakin buruk saat mendengar suara di sekitar.

Dua miliar adalah hal kecil dan reputasi adalah hal besar!

Dia yang merupakan seorang miliarder di Kota Lotus tidak boleh kehilangan reputasinya karena hal ini.

"Siapa bilang aku nggak mau kasih uang itu? Huh! Dua miliar bukanlah jumlah yang besar bagiku!"

Vadel mengeluarkan buku cek dan hendak menulis cek.

Luna segera menahan lengan Vadel, "Kak Vadel, orang nggak berguna ini nggak pantas dapat dua miliar darimu!"

Terdapat ekspresi tidak senang di wajah Vadel, "Kamu mau aku kehilangan wajahku dan membiarkan semua orang menertawakanku?"

"Bukan, bukan, maksudku bukan seperti ini," ujar Luna sambil tersenyum dan melambaikan tangannya. "Statusmu sangat tinggi dan mana mungkin nggak ada orang yang beri wajah padamu? Siapa yang berani? Kamu sama sekali nggak perlu memedulikan pemikiran orang-orang ini."

Luna segera menunjukkan ekspresi galaknya dan menunjuk ke arah penonton di sekeliling setelah mengatakan ini.

"Apa kamu lihat-lihat! Hei orang tua! Aku sedang bicara denganmu! Dasar orang miskin, untuk apa kamu memanas-manasi situasi! Kamu iri dengan Kak Vadel yang kaya, kamu benci dengan orang kaya!"

"Kalian juga! Untuk apa kalian berteriak! Apa hubungannya dengan kalian kalau Kak Vadel mau kasih dua miliar atau nggak!"

Luna memarahi semua orang di sekitar dengan suara yang keras.

Pada detik berikutnya, tatapan Luna tertuju pada Raffi.

Luna meregangkan lehernya dan menunjuk Raffi sambil berkata dengan kejam.

"Kamu juga, Raffi! Dasar orang nggak berguna! Kamu kira kamu bisa bangga karena kamu dengan beruntung dapat beberapa uang?"

"Cih! Bagiku kamu tetap pecandu judi dan orang yang nggak berguna!"

"Bagaimana mungkin kamu bisa menang dari Kak Vadel kalau Negara Karlo nggak menghentikan ekspor dengan tiba-tiba?"

Raffi berkata dengan tenang, "Jadi maksudmu aku menang dari Vadel bukan karena keahlianku?"

Luna berkata dengan tajam, "Keahlian apa yang kamu punya! Kamu cuma beruntung!"

Raffi mengalihkan pandangannya pada Vadel, "Kak Vadel, apakah kamu juga berpikir seperti itu?"

Vadel menegakkan punggungnya, "Tentu saja, aku sudah berkecimpung di dalam pasar saham selama belasan tahun dan kamu sangat beruntung karena aku kalah darimu yang merupakan seorang pemula kali ini!"

"Sepertinya Kak Vadel nggak terima dengan kekalahanmu!"

Raffi tersenyum dengan licik dan mengganti topik pembicaraan.

"Baiklah, kalau gitu kita bersaing lagi. Kali ini aku akan menginvestasikan uang yang lebih banyak!"

Terdapat ekspresi bingung di wajah Vadel, "Anak muda, kamu mau investasi sebanyak apa?"

Raffi berdiri dari tempat duduknya, lalu berdiri berhadapan dengan Vadel dan berkata dengan lantang.

"Aku akan bersaing denganmu lagi setelah pasar saham dibuka pada siang hari."

"Aku akan menginvestasi 2,7 miliar yang ada di rekeningku, ditambah dengan dua miliar darimu yang totalnya 4,7 miliar!"

"Sedangkan kamu, terserah mau investasi 20 atau 200 miliar!"

"Pemenangnya adalah orang yang dapat uang lebih banyak saat pasar saham ditutup pada sore hari!"

Ucapan Raffi mengejutkan semua orang di dalam aula!

"Astaga! Anak muda ini benar-benar sangat percaya diri!"

"2,7 miliar melawan 200 miliar! Sudah terlihat jelas siapa yang akan menang!"

"Anak muda! Kamu sangat hebat! Aku akan menganggapmu jadi dewa saham kalau kamu bisa menang!"

"Bos Vadel, anak muda ini sudah kasih persyaratan yang begitu menguntungkan, kamu nggak mungkin mundur, 'kan?"

"..."

Vadel mengangguk di tengah diskusi semua orang!

"Baik! Kamu sendiri yang bilang seperti ini, jangan bilang aku menindasmu saat pasar saham tutup dan kamu kalah!"

Raffi tersenyum main-main, "Masih sulit untuk menentukan siapa yang menindas siapa."

Vadel bertanya, "Berapa bonus persaingan kali ini?"

Raffi membuka tangannya pada Vadel, "Kamu saja yang menentukan!"

"Kalau begitu empat miliar! Hei! Aku mau ambil kembali kekalahanku dan juga bunganya!"

Vadel memberikan kertas cek dengan nominal dua miliar pada Raffi.

"Pegang yang benar! Jangan sampai cek ini dikembalikan lagi padaku nanti!"

"Nggak usah khawatir, aku pasti akan pegang dengan benar!"

Raffi mengambil cek dan memasukkannya ke dalam saku.

Luna tidak menghentikan mereka kali ini.

Meskipun wanita kejam ini tidak mengerti saham, dia mengetahui bahwa Raffi sedang mencari kematian jika mendengar dari diskusi di sekitar!

Luna merasa bahwa dia sangat mengenal Raffi.

Luna merasa yakin bahwa Raffi adalah seorang pemula dalam bidang saham!

2,7 miliar melawan 200 miliar, ini adalah tindakan bunuh diri!

"Orang nggak berguna, kamu sendiri yang cari kematian dan sama sekali bukan salahku! Huh!"

Luna sedang tersenyum, tapi terdapat tatapan kejam di dalam matanya.

"Semuanya, berita terkini! Akan ada persaingan lagi di sore ini! Kali ini taruhannya empat miliar! Dan orang yang bersaing masih tetap Kak Raffi beserta Bos Vadel!"

"Aku mendengar bahwa kali ini modal Kak Raffi yang 4,6 miliar melawan modal Bos Vadel sebesar 200 miliar, siapa pun yang mendapat keuntungan lebih banyak sebelum pasar tutup pada sore hari akan menang."

"Astaga! Persaingan ini sama sekali nggak adil! Bos Vadel terlalu menindas anak muda itu!"

"Kamu pasti nggak tahu. Kak Raffi-lah yang menentukan modal kali ini dan nggak ada hubungannya dengan Bos Vadel."

"Apakah dia sudah gila? Apa bedanya ini dengan cari mati?"

"..."

Kabar bahwa akan terjadi persaingan lagi di sore hari tersebar di seluruh aula pasar saham.

Persaingan dengan perbedaan taruhan yang sangat besar ini meningkatkan minat semua orang di dalam aula!

Semua orang segera mengelilingi laptop yang sedang digunakan oleh Raffi dan Vadel.

Persaingan yang sangat mengejutkan ini bahkan masih belum dimulai, tapi sudah terdapat banyak orang yang mengelilingi Raffi dan Vadel.

Waktu perlahan-lahan berlalu ....

Waktu pembukaan pasar saham di siang hari semakin lama semakin dekat!

Akhirnya!

Terdapat seseorang di tengah kerumunan yang berteriak.

"Semuanya, pasar saham di siang hari akan dibuka! 10, 9, 8, 7, 6 ....!"

Para penonton segera menahan napas mereka karena merasa gugup setelah mendengar teriakan ini!

"5, 4, 3, 2, 1! Pasar dibuka!"

"Semuanya! Persaingan sudah dimulai!"

Pasar saham pada siang hari dibuka setelah terdengar teriakan ini!

Vadel meletakkan tangannya di atas keyboard dan tersenyum jahat pada Raffi di bawah tatapan semua orang.

"Anak muda, jangan sampai kalah telak yang buat kamu nggak bisa bayar empat miliar padaku!"

Raffi menjawab sambil tersenyum, "Aku juga khawatir kamu nggak mau kasih aku empat miliar setelah kalah."

"Hahaha!" Vadel tertawa dengan keras, "Tenang saja, aku akan berlari tiga kali di aula ini dalam kondisi telanjang kalau aku kalah!"

Vadel mulai mengetik di atas keyboard dan menggerakkan mouse-nya.

Vadel menginvestasikan 20 miliar ke pasar saham!

Dengan manfaat 20 kali lipat!

Vadel tetap menginvestasikannya pada saham short sell bijih besi!

Pada saat yang sama, Raffi juga sudah selesai mengoperasikan laptopnya.

Raffi menginvestasikan semua 4,7 miliarnya!

Dengan manfaat 20 kali lipat juga!

Hal yang mengejutkan semua orang adalah Raffi juga memilih saham short sell bijih besi!

Semua orang tercengang setelah melihat tindakan mereka berdua!

"Keduanya sama-sama saham short sell bijih besi, bagaimana bisa dilihat perbedaannya?"

Semua orang berkata dengan bingung.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status