"Jessy, ternyata kamu punya adik yang tampan. Haha, kamu harus membawanya ke reuni kelas malam ini!"Raffi terlihat terkejut, "Kak, malam ini kamu akan menghadiri reuni kelas?"Jessy menganggukkan kepalanya, "Kami teman sekelas sudah lama nggak bertemu, jadi akhirnya malam ini kami bisa bertemu."Raffi mengambil alih percakapan sambil tersenyum, "Aduh, malam ini aku belum tahu mau makan apa. Kak Jessy, kalau nggak, aku akan mengambil sedikit risiko dan dengan enggan menemanimu ke reuni kelas."Jessy tersenyum dan menghardik, "Siapa yang memaksamu? Dasar nggak tahu malu."Selina buru-buru mencoba membujuknya, "Jangan! Sayang sekali kalau pria tampan seperti itu nggak menghadiri reuni kelas kita! Raffi, kalau kakakmu nggak mengizinkanmu pergi, aku akan mengajakmu pergi.""Oke!" kata Raffi dengan gembira.Saat itu sebuah sedan Toyota melaju lewat.Yang terdengar hanya suara percikan dan air di pinggir jalan memercik."Awas!"Raffi menggunakan tubuhnya untuk melindungi Jessy dan Selina.Pa
Kantong jas di tangan Raffi terbuat dari kain bermutu tinggi.Tahan debu, anti serangga, ada sirkulasi udara dan aroma ringan. Hanya saja tidak tahan air.Kotoran yang memercik ke dalamnya telah menembus kantong jas dan menodai pakaian kelas atas di dalamnya."Mau aku memberi kompensasi? Oke! Aku akan menemanimu!"Rudolf mengeluarkan 200 ribu dan melemparkannya ke wajah Raffi."Ambillah 200 ribu ini sebagai hadiah dariku dan gunakan itu untuk mencuci pakaianmu yang compang-camping!"200 ribu dihantamkan ke wajah Raffi dan melayang ke lantai."Cepat minggir! Aku mau membawa Selina pergi!"Rudolf ingin mendorong Raffi menjauh.Raffi mengulurkan tangan dengan kecepatan kilat, meraih pergelangan tangan Rudolf dan mendorongnya ke arahnya."Maaf, 200 ribu ini nggak cukup untuk kompensasi."Rudolf melepaskan tangan Raffi, raut wajahnya masih angkuh."Bocah, untuk setelan lusuhmu, harga 200 ribu itu sudah cukup untuk memberimu muka! Biar kuberitahu kamu. Kalau ingin memeras uang dariku, kamu m
"Baik, baik."Welly mengambil kantong jas dari Raffi.Rudolf mencibir dari samping."Berpura-pura, 'kan!? Kalian ini cuma bekerja sama dan terus berpura-pura! Aku ingin melihat trik apa yang bisa kalian lakukan selanjutnya!"Welly terlihat marah, "Siapa orang ini?"Selina menunjuk ke arah Rudolf dan berkata dengan marah, "Itu dia! Dialah yang memercikkan air kotor saat mengemudi dan mengotori kantong jas."Welly menatap Raffi sebelum menatap Rudolf, benar-benar memahami situasi di tempat."Tuan Raffi, jangan khawatir, kami akan membuat perhitungan kompensasi yang paling masuk akal."Welly menekankan kata "masuk akal" dengan sangat serius.Raffi tersenyum penuh arti sambil mengulurkan tangannya dan berkata, "Terima kasih.""Tuan Raffi, sama-sama."Welly melambaikan tangan kepada dua bawahan di belakangnya."Januar, Rendra, kemarilah. Buka kantong jas, keluarkan pakaian dan perkirakan kerusakannya.""Baik, Pak!"Dua pegawai toko Armani membuka ritsleting kantong jas dan mengeluarkan satu
Rudolf langsung kebakaran jenggot."Kamu bilang kompensasi langsung kuberi kompensasi? Aku juga bisa mengatakan setelan ini sama sekali nggak bernilai 1 miliar! Kalian bekerja sama untuk menipuku!"Raffi berkata dengan nada dingin, "Jangan bicara omong kosong lagi! Kamu pasti akan membayarnya!"Welly menyela, "Tuan Raffi, kami sangat berpengalaman dalam menangani hal semacam ini. Bagaimana kalau kamu serahkan saja masalah ini kepada kami?"Raffi menganggukkan kepalanya, "Baiklah, kuserahkan masalah ini pada kalian.""Terima kasih atas kepercayaan Tuan Raffi."Welly menghadap Rudolf dan berkata dengan suara rendah."Tuan Rudolf, kami akan memberimu waktu tiga hari. Dalam tiga hari, kamu harus mengantarkan 190 juta ke toko kami."Rudolf berkata dengan nada menggertak, "Bagaimana kalau aku nggak mau membayar?""Nggak mau bayar? Heh!"Welly tertawa dingin."Si Gendut, kami nggak mungkin bisa membuka toko mewah tanpa latar belakang. Kalau kamu nggak mau bayar kompensasi, takutnya kamu nggak
"Nggak disangka aku melakukan perjalanan waktu!"Raffi menatap dirinya yang masih muda di dalam cermin dan merasa sangat terkejut sampai seluruh tubuhnya bergetar.Raffi masih merupakan seorang paman paruh baya yang berusia empat puluhan, memiliki kekayaan triliunan rupiah dan mendominasi komunitas bisnis global sebelum tertidur kemarin malam!Hanya saja, kelima kakak perempuan yang tumbuh besar bersama Raffi di panti asuhan ada yang bunuh diri karena dipaksa oleh rentenir dan menghilang karena hutang judi Raffi yang sangat banyak saat masih muda.Hati Raffi seperti ditusuk oleh sebuah pisau yang tajam setiap kali memikirkan hal ini, perasaan ini sangat sakit sampai sama sekali tidak bisa menangis.Saat ini.Dia sudah kembali ke masa lalu!Berubah menjadi anak muda yang berusia dua puluhan!Raffi menurunkan cermin dan menatap sekeliling.Tempat ini memang merupakan kamar yang dia tempati pada 20 tahun yang lalu!Tempat tidur, meja dan kursi, serta foto Raffi dengan kelima kakak perempu
"Kakak, kita masih punya masa depan yang panjang dan harus terus bersama sampai tua!"Raffi berkata seperti ini agar bisa menyadarkan Jessy."Hidup sampai tua terlalu lama dan aku cuma mau hidup untuk saat ini!"Jessy memeluk Raffi dengan erat, seolah-olah sudah bertekad untuk memberi tubuhnya pada Raffi pada saat ini.Suasana di dalam kamar kembali terasa panas ....Tiba-tiba!Pintu kamar terbuka dan sebuah sosok berjalan masuk."Raffi, Kakak. Apa yang sedang kalian lakukan?"Terdengar suara seseorang yang berkata dengan terkejut pada saat ini.Raffi dan Jessy sama-sama terkejut!Mereka seperti kelinci yang ketakutan dan segera membuat jarak."Uh ... kami ... kami, aku lagi merapikan baju Raffi."Wajah Jessy memerah dan mengucapkan alasan yang tidak masuk akal.Tatapan Raffi tertuju pada wanita cantik yang baru saja berjalan masuk.Wanita ini mengenakan pakaian seperti pekerja kantor, memiliki tubuh yang tinggi, dengan rambut pendek yang rapi, selain itu juga mengenakan kacamata berbi
"Loh! Raffi, orang nggak berguna sepertimu juga ada di sini!"Terdengar suara wanita yang sinis pada saat ini."Kamu!"Raut wajah Raffi langsung menggelap setelah mendengar suara yang familiar ini dan segera mengangkat kepalanya.Terdapat tatapan penuh dengan kebencian di mata Raffi saat melihat orang yang datang!Wanita muda di depan yang mengenakan pakaian terbuka, dengan wajah cantik, memiliki aura yang dingin dan tajam di tubuhnya adalah mantan pacar Raffi, Luna!Dialah yang membuat Raffi kecanduan judi pada kehidupan sebelumnya!Dia jugalah yang mencelakai Jessy!Amarah seseorang akan muncul jika bertemu dengan musuh!Raffi sangat ingin melangkah maju dan mencekik wanita itu sampai mati!"Siapa dia?"Terdapat seorang pria paruh baya berpakaian bagus dengan perut buncit di samping Luna dan bertanya dengan marah.Luna tersenyum jahat, "Dia cuma orang nggak berguna yang nggak punya kemampuan apa pun dan dihidupi oleh kelima kakaknya."Luna menunjuk pria paruh baya di sampingnya saat
"Ini sama sekali nggak mungkin!"Vadel melihat kenaikan harga bijih besi dengan ekspresi tidak percaya di wajahnya."Tambang bijih besi yang baru ditemukan sudah akan mulai ditambang dan harga bijih besi kemungkinan besar nggak akan naik secara signifikan saat ini!""Penyesuaian teknis! Benar sekali! Ini adalah penyesuaian teknis!"Vadel menggelengkan kepalanya, seolah-olah sedang menghibur dirinya sendiri."Berita terkini!"Seorang investor saham tiba-tiba berteriak."Terdapat perselisihan dalam perdagangan antara negara kita dengan Negara Karlo, Negara Karlo baru saja mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan ekspor bijih besi ke negara kita."Seluruh aula meledak setelah mendengar berita ini!"Ternyata ada masalah sebesar itu! Pantas saja harga bijih besi meningkat!""Harga bijih besi akan segera meningkat seperti roket!""Anak muda ini benar-benar sangat beruntung, dia sudah beli saham bijih besi seharga satu miliar dan keuntungannya pasti sangat banyak!""Jangan cuma bicara saja!