Share

124

Kereta kencana bergerak maju ke arah persawahan. Kondisi di kanan dan kiri menampilkan keadaan warga yang tak sadarkan diri di beberapa petak sawah, atap saung, pinggiran sungai, jembatan kayu, bahkan ada warga yang tersangkut di tumpukan batu, juga bayi yang menangis di pinggir sungai. Beberapa pocong juga tampak melompat-lompat di sekitar warga.      

Tak ada perubahan ekspresi dari Rojali. Pandangannya masih kosong meski sudah melihat pemandangan mengerikan. Kalau dengan keadaan normal, ia pasti tak berhenti mengucap istigfar.  

Kereta berbelok arah begitu sampai di akhir persawahan, lantas melaju ke arah perkampungan kembali. Untuk kedua kalinya, Rojali mendapati pemandangan mengerikan di persawahan. Meski begitu, ia tak dapat melakukan apa pun.

Saat kendaraan sampai di jembatan penghubung Cimenyan dan Cigeutih, Rojali kembali melihat Ki Jalu dan Badru yang lagi-lagi gelisah, menoleh ke kanan dan ke kiri. Tak hanya sam

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status