Share

132

“Ujang?” gumam Aep dengan raut ketidakpercayaan.

Aep mendadak mundur hingga pantatnya mencium tanah dengan keras. Rasa sakitnya tak sebanding dengan keterkejutan yang tengah ia rasakan.

Ka mana wae kamu, Jang?” tanya Aep seraya berdiri. Pandangannya segera menyisir sekeliling. “Saya baru saja dikejar Rojali.”

“Saya yang kejar kamu, Ep,” jawab Ujang setelah matanya mengawasi sekeliling.

Aep mundur selangkah, lantas memaksakan senyum. “Moal mungkin itu kamu atuh, Jang. Lagi pula untuk apa kamu melakukan itu? Saya yakin kalau ini ulah si Rojali.”

“Harusnya kamu sudah tahu dengan siapa kamu bicara saat ini, Ep,” sahut Ujang.

Aep menggeleng kuat saat mendengar jawaban Ujang barusan. Seiring dengan pandangannya yang masih memindai sekeliling, jantungnya kian berdegup kencang. Pria itu berusaha agar pikirannya tak bermuara pada satu hal.

&ldqu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status