Share

135

Aep tertegun seketika. Ia melihat keseriusan di wajah Asep. Tak ada juga kebohongan di sana.  Meski begitu, tetap saja ia tidak terima dikhianati.

“Ep,” panggil Asep dengan suara lemah.

Aep berbalik menunggungi Asep.

“Kalau saja Ujang serius dengan ucapannya tadi, sudah pasti Ujang tidak segan-segan membunuh kamu,” jelas Asep, “tapi nyatanya kamu masih hidup, Ep.”

Asep mundur beberapa langkah, mengamati punggung Aep yang tampak bergetar. Semua hal ini mungkin berat untuk langsung diterima oleh Aep, pikirnya.

“Kita harus tolong Ujang, Ep,” ujar Asep, “kita harus bantu dia agar bisa menggagalkan ritual ini.”

Aep menenggelamkan wajah. Kedua tangannya terkepal kuat. “Saya ... tidak peduli lagi, Sep. Lagi pula untuk apa saya harus nolong Ujang? Dia itu penjahat. Dia ... yang sudah bunuh Mbah Atim. Dia juga yang sudah bunuh Ki Udin.”

“Ep,” ucap Asep tak

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status