Share

140

Aep menarik napas panjang sebelum melompat ke sungai. Pria itu berenang untuk sampai di tempat seberang. Ia bergegas naik meski sekujur tubuhnya terasa sakit dan kedinginan. Untuk kedua kalinya, raganya harus basah oleh air sungai.

Aep menoleh ke arah seberang, tepatnya pada Asep yang tengah memapah Ujang. Walau ia belum mengetahui misteri di balik semua peristiwa yang terjadi, ia tak punya pilihan lain selain menurut pada perkataan Ujang dan Asep.

Dengan kondisi tubuh yang sudah dilanda kelelahan, Aep berlari sepanjang perkebunan bersama senter kecil yang tengah ia pegang. Syukurlah benda ini tidak mati saat dirinya terjun ke sungai. Pria itu mendapati jejak roda gerobak di sepanjang lokasi yang dilaluinya. Kemungkinan besar Euis dan yang lain terus berjalan sesuai dengan perintahnya. Melihat kondisi yang ada, Aep menduga jika mereka tidak mungkin bisa bergerak dengan cepat.

Aep berhenti sesaat untuk menstabilkan napas. Saat menyisir keadaan, hanya ada kegelapa

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Puspita Puspita
ya Allah terharu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status