Share

143

Perkataan Ilham didengar oleh Ki Jalu yang tengah berlutut. Matanya dengan cepat membeliak heran. Namun, ia tidak bisa melakukan apa pun saat ini.

“Kita harus segera lari dari sini, Juned,” kata Mbah Jaja dengan tangan gemetar.

“Dengan kekuatan kita sekarang, kita tidak mungkin bisa mengalahkan sosok itu,” sahut Mbah Atim, “lebih baik kita segera bergabung dengan Kiai Rohmat.”

Ilham kian dibuat gemetar ketika mendengar percakapan tersebut. Masih basah dalam ingatan bahwa dirinya, sang bapak dan juga gurunya itu dibuat terpelanting hanya dengan satu dorongan tangan.

Ilham tiba-tiba merasakan dadanya sesak hingga membuatnya harus berlutut. Hal serupa juga terjadi pada Mbah Atim dan Mbah Jaja, tak terkecuali Ki Jalu yang masih berlutut tepat di belakang Raden Arya.

Tong wani-wani ngahalangan kaula (Jangan berani-berani menghalangi saya),” ujar Raden Arya dengan mata berkilat merah.

Mbah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status