Share

142

“Kita terlambat, Juned,” ucap Mbah Jaja.

“Serbuk ini sudah menyebar ke seisi desa, Kang,” sahut Mbah Atim dengan pandangan mengitari sekitar.

Kedua pria tua itu seketika duduk bersila, kemudian mulai komat-kamit mengucap mantra. Tubuh mereka kini dikelilingi cahaya kemerahan.

Melihat hal itu, Ki Jalu tak bisa berbuat banyak. Tenaganya benar-benar terkuras setelah menyelesaikan rangkaian ritual pemanggilan barusan. Ia ikut duduk bersila untuk memulihkan diri. Dengan adanya serbuk yang menyebar ke seluruh desa, maka para warga yang tersebar di berbagai sudut akan mendatangi tempat kujang itu berada.

Di tempat lain, komplotan warga yang dipimpin Pak Juju berhenti ketika melihat serbuk merah yang turun dari langit.

Naon ieu?” tanya Pak Juju seraya menelisik sekeliling. Warga yang bersamanya ikut melakukan hal serupa. “Sebaiknya ....”

Ucapan Pak Juju terhenti ketika kesadarannya mendadak l

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status