Share

134

Asep keluar dari persembunyian setelah merasa kondisi aman. Meski begitu, ia sama sekali tak menurunkan kewaspadaan. Agar tak menimbulkan kecurigaan, pria itu terpaksa merangkak untuk mendekati objek yang dituju.

“Ep, Ep,” panggil Asep sembari menepuk pipi Aep beberapa kali. “Ini saya ... Asep.”

Asep mengawasi sekeliling, kemudian menepuk kembali pipi sahabatnya dengan agak keras. Ia menoleh ke arah sungai di mana dua pria berbusana hitam berada.

Aep mengerjap beberapa kali. Saat membuka mata, kepalanya terasa pening seakan dihantam batu besar. Objek yang ia lihat masih berupa tampilan blur. Namun, ia masih bisa mendengar suara yang dikenalnya dengan jelas.

“Ep, bangun,” ujar Asep dengan pandangan masih tertuju pada dua orang di sekitar sungai.

“Sep,” lirih Aep yang kemudian disusul batuk yang mengeluarkan darah.

Asep membantu Aep untuk mendudukkan tubuh. Kondisi sahabatnya benar-benar babak belur. “Ep,” gumamnya cemas, “kamu tidak apa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Senja Rhizma
meni bedegong nya si aep
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status