Share

129

“Ilham?” ujar Rojali penuh ketidakpercayaan.

Rojali mematung di tempat untuk sementara waktu. Matanya memindai pria di depannya dari atas hingga bawah. Beberapa kali netranya mengerjap paksa, seolah ingin membuktikan bahwa sosok yang berada di depannya bukanlah seseorang yang terlibat perkelahian dengannya barusan.

Napas Rojali mulai memburu. Tangannya dengan cepat terkepal, memberi sinyal pada rahang dan urat leher untuk menegang. Kilat kemarahan tampak di manik matanya.

“Apa maksudnya ini, Ilham?” tanya Rojali dengan emosi yang berusaha ia tekan.

Ilham mengembus napas panjang. “Saya hanya diminta untuk menjalankan tugas.”

“Tugas?” Wajah Rojali mulai memerah. Kulitnya yang putih membuat hal itu terlihat sangat kontras. “Dari siapa?”

Ilham menjeda sejenak. “Tugas untuk membawa kamu menjauh dari desa. Maaf, saya harus menghentikan kamu walau dengan kekerasan sekalipun, Rojali.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status