Share

121

Cecep memutuskan untuk ikut berbaring. Tubuhnya yang besar membuat Arif dan Deden tersudut hingga ke sudut saung. Keduanya sebal, tetapi tak dapat komentar. Memang begini nasib berteman dengan orang gendut.

Selama beberapa menit, suasana menjadi hening, yang terdengar hanya suara katak di pematang sawah, dan serangga yang melompat dari satu tangkai padi ke tangkai lain. Meski keadaan di dalam saung tampak tenang, tetapi pada kenyataannya kondisi di luar sudah dipenuhi pocong-pocong dan juga kabut tebal.

Meski mata tertutup, nyatanya Cecep tak bisa terlelap. Ia tahu kalau dua sahabatnya pun merasa demikian. Lagi pula siapa yang bisa tidur nyenyak saat berita kalau diri kita akan ditumbalkan?

Cecep perlahan membuka mata. Pria itu sebenarnya tak nyaman dengan posisinya sekarang. Hanya saja, ia sadar diri. Kalau sampai ia bergerak sedikit saja, pasti Arif dan Deden akan terganggu. Terakhir kali saja, Cecep melihat bila keduanya tersudut ke sisi ruangan.

C

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status