Sekar adalah seorang gadis yang ingin mengubah hidup dengan berkuliah di salah satu Universitas Negeri di Yogyakarta meski kehidupannya penuh dilema. Ia menyimpan rahasia kelam : keberadaan khodam pesinden yang sering merasukinya dalam kondisi tertentu. Rahasia kelam itu terungkap saat ia mengikuti KKN di desa terkutuk. Khodam ini merupakan sosok gaib dari dunia lain yang ternyata masih berkaitan dengan leluhurnya, sang nenek. Ia memberinya kekuatan luar biasa untuk melawan serangan gaib yang kerap mengintai, namun ada harga yang harus dibayar. Setiap kali khodam itu mengambil alih tubuhnya, gadis itu berubah menjadi wanita binal yang tak dapat mengendalikan dirinya, menjerat setiap lelaki yang dikehendaki dengan dalih menambah kekuatan dan pesona. Di tengah pergulatan batin yang dilematis, Sekar menjalani hubungan asmara dengan Aryo, pria sederhana yang tulus mencintainya sejak ia menginjakkan kakinya di SMA. Namun, hubungan ini menjadi rumit karena Sekar juga terjebak cinta yang lain dengan Galih, seorang dosen yang tampan dan penuh wibawa tetapi memiliki sisi lain yang membuat gadis itu semakin terjerat olehnya. Konflik semakin memuncak ketika serangkaian serangan gaib misterius mengancam kesadaran Sekar, mereka berniat menguasai tubuh dan jiwanya. Khodam pesinden itu menjadi satu-satunya pelindung. Akan tetapi, ia lama kelamaan semakin muak dengan kehadiran semua entitas gaib. Ia ingin segera terbebas. Namun, melepaskan khodam berarti membuka jalan bagi kekuatan-kekuatan lain yang mengintai jiwa dan hidupnya. Di antara cinta Aryo yang tulus, daya tarik Galih, dan pertarungan dengan dirinya sendiri, Sekar harus memilih : menerima takdir yang telah melekat padanya atau melawan hingga batas terakhir demi sebuah kebebasan sejati. Namun, dalam setiap pilihan tentu ada harga yang harus dibayar mahal.
View MorePov Sekar Aku terkejut mendengar perkataan Ayah Galih tentang kemampuanku menemukan orang hilang hanya berdasarkan pada penglihatanku atas arwah Galih. Apa yang sebenarnya terjadi dalam keluarga ini? "Sekar, aku sangat berterima kasih atas kesediaanmu membantu keluarga kami untuk menemukan beberapa warga yang hilang selama kurang lebih tiga bulan ini," ujar Ayah Galih membuka percakapan di meja makan yang makanannya tidak hangat lagi. Aku menghentikan makanku untuk sekedar mendengarkan keluh kesah pria yang sangat Galih hormati. "Awal mulanya bagaimana Pak? Apakah sudah melapor pada polisi?" tanyaku mencoba berempati atas kegelisahan yang terpancar dari wajahnya. "Aku masih ingat saat kami mengadakan hajatan desa dalam bentuk rasa syukur kami atas panen berlimpah. Semua orang hadir untuk memeriahkan acara yang digelar sampai tengah malam. Aku masih ingat ada beberapa pria yang memilih untuk bertahan karena mereka ingin begadang, sekitar lima orang," ungkap Ayah Galih sambil mena
POV Sekar "Masuklah, anggap rumah sendiri," ujar Ayah Galih sambil tersenyum padaku, lalu kubalas dengan senyum ramah pula. Aku memutuskan untuk mengiyakan permintaan pacarku karena rasa bersalah yang begitu besar padanya. Aku mengkhianatinya dengan bercinta dengan rekan kerjaku tapi ia justru tetap mencintaiku sampai akhir. Warisan yang diberikan padaku menunjukkan bahwa perasaanya tidak main-main. Aku bisa merasakan tatapan tidak suka dari kedua perempuan ini, ibu dan kakak perempuannya. Sebuah tatapan yang bermakna rasa tidak suka seolah aku adalah seseorang yang akan membahayakan mereka. Aku tidak menyangka bahwa Galih adalah seorang putra yang terlahir di keluarga kaya raya di sebuah desa yang terbilang maju. Keberadaan transportasi yang berlalu-lalang serta adanya minimarket membuatku yakin bahwa perekonomian desa ini lebih maju daripada desaku sendiri. Mereka memberiku kamar Galih sebagai tempatku beristirahat. Aku takjub melihat kamar yang begitu rapi dan wangi, sert
"Nak, apa kamu yakin pergi bersama keluarga dosen itu? Ibu khawatir akan terjadi hal buruk padamu," tanya Surti kembali memastikan keputusan anaknya. Sekar terdiam sejenak, menatap ibunya dengan tatapan penuh keyakinan meski air matanya belum mengering. Ia menghentikan aktivitasnya yang tengah sibuk memasukkan pakaian ke dalam tasnya. "Bu, aku sudah banyak melewati kesulitan hidup, hampir mati berkali-kali tapi untungnya, aku masih bisa bertemu ibu saat ini. Anggap saja sudah saatnya aku membalas budi Mas Galih, orang yang selama ini telah menolongku," sahut Sekar sambil memegang tangan ibunya, seolah meminta restu. Surti tak bisa lagi menahan keinginan anaknya, meski dalam hati rasanya berat. Ia mencoba mengikhlaskan kepergian anaknya dan berharap sang anak dapat pulang dengan selamat. "Mbak, tolong hubungi aku jika butuh bantuan, aku dan Mas Aryo akan siap membantu," ujar Seno, adik laki-lakinya yang selama ini selalu mengkhawatirkan kakaknya. "Kamu nggak perlu khawatir, c
"Bu, tenanglah! Kita ke sini ingin menyampaikan amanat terakhir anak kita agar dia bisa tenang di alam sana, bukan malah membuat keributan seperti ini!" bentak Ayah Galih mencoba menenangkan istrinya yang justru melabrak Sekar. "Pak! Gara-gara menolong gadis ini, anak kita mati Pak! Apa kamu nggak paham perasaanku?" teriak Ibu Galih yang masih berduka, ia memperoleh informasi dari Rika jika ritual itu gagal karena Galih hendak menyelamatkan Sekar dengan mengorbankan dirinya sendiri. "Kalian jika ingin menyakiti anakku, pergilah! Jangan buat kekacauan di rumahku!" bentak Surti yang geram melihat tindakan semena-mena tamu tak di undang itu. "Bu, Maafkan kami, ijinkan saya meminta maaf pada kalian atas nama keluarga saya. Tujuan kami datang ke mari hanya untuk memberikan sebuah surat wasiat dari anak kami, Galih," ujar Ayah Galih dengan wajah penuh kesedihan, menyesal karena tidak bisa menyelamatkan anaknya. Ibu Galih nyaris pingsan, tubuhnya semakin lemah. Dengan kebesaran hati Surt
"Dok, bagaimana kondisi tunangan saya?" tanya Rika yang cemas dengan kondisi pacarnya yang masih kritis dan belum menunjukkan perubahan lebih baik. "Berdasarkan observasi yang sudah kita lakukan, belum ada tanda-tanda kondisi pasien membaik, hanya keajaiban yang bisa menyelamatkannya," sahut dokter yang membuat semua orang yang berada di sana semakin sedih. "Dok, lakukan sesuatu! Aku tidak ingin kehilangan anak lelakiku satu-satunya!" teriak Ibu Galih yang baru tiba di rumah sakit, bersama dengan anak perempuan dan suaminya. "Bu, tenanglah, ini rumah sakit jangan berbuat keributan," ujar Ayah Galih yang mencoba menenangkan istrinya. Tiba-tiba beberapa polisi mendatangi rumah sakit, mereka hendak menangkap Rika atas tuduhan dalang dari menghilangnya orang-orang di pabrik garmen dan kematian para pekerja yang dinilai janggal oleh keluarga. Rika nampak pasrah saat di gelandang ke kantor polisi. Ibu Galih yang mendengar alasan penangkapan, mendadak pingsan sebab shock saat menge
POV Raja Jawa Aku adalah pelindung keturunan Raden Wijaya. Janji padanya akan aku pegang sampai akhir masa hidupku. Hal ini kulakukan atas seluruh dedikasinya dalam membantu untuk mempertahankan kerajaan yang saat itu di kepung oleh pasukan jin musrik, ternyata di pimpin oleh patihku sendiri. Dulunya aku adalah seorang raja yang dinilai berhasil mensejahterakan rakyatnya. Niatku kala itu hanya untuk penyebaran islam di kalangan jin-jin yang awalnya masih non muslim. Namun, dengan gaya berdakwahku yang dinilai mampu membuat mereka luluh, semakin banyak pengikutku membuat kerajaanku semakin besar pula. Kala itu Patih Baasyir sedang mengalami sakit yang tak biasa, kekuatannya semakin lemah hingga akhirnya tak mampu lagi membantuku dalam menjalankan pemerintahan. Di saat aku kebingungan mencarinya, muncullah pemuda bernama Angkara yang membantuku menumpas beberapa pemberontakan di daerah perbatasan. Aku terpesona dengan pemikirannya yang matang dan gaya komunikasinya yang cakap, h
"Tuan, ada berita buruk! Galih mencoba mengakhiri hidupnya saat ritual penyatuan dua kerajaan utara dan selatan!" tegas Patih Andara, salah satu orang kepercayaan sang raja. "Apa maksudmu? Tidak mungkin Tuan Galih melakukan tindakan sebodoh itu!" sanggah Raja Jawa, khodam yang selama ini membersamai keluarga Galih. "Mata-mata baru saja melihat kejadian saat dia menghunuskan pedang tepat di jantungnya, kecil kemungkinan akan selamat," ucap Patih yang semakin membuat sang khodam cemas. Khodam Raja Jawa segera memutuskan untuk terbang ke alam manusia. Kekuatannya semakin melemah akibat serangan membabi buta dari pihak Kerajaan Ratu Jawa. "Maafkan aku, Tuanku. Aku tidak bisa melindungimu bahkan di saat nyawamu dalam bahaya," gumam sang khodam dengan penuh penyesalan. Flashback sebelum Ritual penumbalan Sekar ... "Apa tidak ada cara lain menyelamatkannya?" tanya Galih yang sebenarnya masih sakit hati dengan kelakuan Sekar yang tega mengkhianatinya dengan bercinta dengan pria la
POV Sekar Arum Aku terbangun dari mimpiku, yah... sebuah mimpi yang terasa sangat nyata. Kini aku berada di tengah-tengah pemakaman yang masih berada di area pabrik garmen. Aku menatap sekelilingku yang dipenuhi kerumunan orang berjubah hitam, aku tidak bisa melihat wajah mereka karena malam pekat sangat membatasi penglihatanku. Aku hanya mengandalkan pendengaranku, mencoba memperhatikan apa yang mereka bicarakan. Aku merasa tubuhku sulit digerakkan, ternyata mereka mengkafani tubuhku, mirip seperti mayat yang akan dikubur dengan kain warna hitam. Aku mendengar sesosok manusia berjalan mendekatiku, sepertinya mereka berdua adalah pemimpin sekte ini. Aku terus menerus memanggil Sulastri tapi nihil, aku sama sekali tidak bisa merasakan keberadaannya. "Aku tidak mengira kamu memilih untuk memimpin upacara persembahan ini, apa kamu yakin akan mengorbankan gadis yang begitu kamu cintai?" ujar seorang wanita yang tidak asing di telingaku. "Aku tidak punya pilihan, aku harus memilih di
Sandy mengernyitkan dahinya, tak percaya dengan apa yang baru saja di katakan oleh Sekar. Matanya berbinar menandakan terkejut dan terharu jika yang dikatakan gadis jawa ini adalah kebenaran. "Apakah benar yang kau katakan? Jadi kamu adalah titisan getih wangi yang terakhir?" tanya Sandy sambil memegang tangan Sekar. Sekar hanya menganggukkan kepala, ternyata pengakuannya bukanlah hal yang buruk. "Aku tidak percaya ini! Ya Tuhan, terima kasih! Aku sudah mencarimu sejak pertama kali menginjakkan kaki di indonesia, tanah kelahiran leluhurku yang menyimpan banyak misteri," sahutnya dengan tatapan penuh kesedihan, lalu mengajak Sekar untuk duduk di sebelahnya. "Lukisan ini adalah leluhurku, aku adalah keturunan genarasi ketiga dari Jenderal Van Derr dan Nyai Kartini. Aku ingat saat nenekku bercerita tentang kutukan dari seorang gundik bernama Suratmi. Ia sakit hati akibat buyutku tidak mengajaknya dalam upaya menyelamatkan diri, ia justru dibiarkan sendiri bersama bayi yang baru s
“Oekkk.. oekkk.. oekkk”. Terdengar suara tangis bayi yang awalnya sayup-sayup menjadi semakin keras. Sekar terkejut dan mencoba mencari sumber suara itu. Ia bergegas mengelilingi rumah yang ukurannya cukup luas. Rumah itu memiliki 4 kamar, dapur, 2 kamar mandi dan ruang tamu yang luas. Mereka akan menginap selama dua minggu namun di hari pertama, suasana cukup terasa menegangkan. Sekar cukup terganggu dengan suara bayi yang semakin keras itu. Teman-temannya mulai keheranan melihat tingkah laku perempuan berkepang dua itu, namun mereka hanya bisa mengernyitkan dahinya. Penyebabnya karena tak seorangpun yang mendengar suara tangis bayi itu kecuali Sekar. Sekar bergegas membuka pintu masing-masing kamar dengan cepat namun ia tidak menemukan seorangpun disana. Ketika ia hendak membuka kamar terakhir yang terletak di belakang, ia dikejutkan dengan tepukan tangan di bahunya, Sekar menoleh dan terkejut bukan main. Ia melihat lelaki seusia ayahnya berdiri tegak menghadapnya. lelaki itu te...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments