Share

Bab 42 - Khilaf

Keluar darah bercampur cairan kental dari bagian bawah tubuh Rania. Ia pingsan karena tidak kuat menahan sakit disekujur tubuhnya.

“Sayang?” Alfi menepuk kedua pipi istrinya yang tak berdaya dilantai.

Dengan cepat Alfi merogoh ponselnya. Ia menangis ketika hendak mencari orang yang tepat untuk dimintai bantuan.

Alfi kembali menepuk-nepuk pipi Rania, “Sayang, kamu gak papa ‘kan? Aku minta maaf, aku mohon maafin aku. Aku khilaf. Sayang?”

Alfi memeluk tubuh Rania sambil menangis. Tak pernah ia semenyesal ini saat menghadapi masalah. Ia sudah keterlaluan karena membuat istrinya babak belur dan kini pingsan.

“Aku harus bawa Rania ke rumah sakit. Aku gak mau terjadi apa-apa sama dia.”

Dengan cepat Alfi menghubungi ambulance rumah sakit terdekat. Ia benar-benar takut kehilangan istrinya.

Begitu sampai rumah sakit, Rania langsung diberi tindakan. Ia dibawa ke ruang Ponek atau IGD ruang bersalin. Semua dokter dan pe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status