Share

Bab 47 - Kasih Sayang yang Hilang

Mama dan papa tersenyum diluar ruangan.

“Nak Arbi, tante titip Rania ya.”

“Iya, tante.” Arbi masuk begitu saja dan menutup pintu dari dalam.

Rania tersenyum menyambut kedatangan Arbi. Selagi Alfi pergi yang entah kemana, ia meminta pada perawat untuk mengubah status Alfi yang semula menjadi wali pasien.

Perawat bertanya sesuai SOP, mengenai apakah ada hal darurat yang terjadi sehingga ia menggantinya tiba-tiba. Rania terpaksa bilang kalau ia adalah korban KDRT sehingga takut jika ditinggalkan berdua, suaminya akan melukainya kembali.

Perawat itu sudah mengira dari awal di identifikasi dari jenis lebam yang di dapati sepanjang tubuh Rania.

“Apakah saya perlu menelpon polisi, bu? Keselamatan ibu adalah segalanya. Apalagi anak kedua ibu baru saja meninggal. Tim medis kami bisa membantu memberikan bukti visum pada kepolisian sehingga pak Alfi bisa segara ditahan.”

Rania tadi hanya diam. Ia tidak pernah berpikir sejauh itu. Ia kesal dan marah pada suaminya, tapi tak pernah in
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status