Share

Bab 43 - Butuh Ketenangan

Rania menatap kosong ke arah jendela sedari dipindahkan ke ruang rawat inap. Proses lahiran caesar berlangsung dramatis dan memakan waktu lebih lama dari lahiran caesar biasa.

“Sayang, kalo kamu gak makan kamu gak akan punya tenaga.”

Tak ada jawaban. Dari semua ucapan Alfi, Rania tak pernah menjawabnya.

Alfi menyimpan wadah makan di nakas dan membungkuk untuk merapikan rambut Rania, tapi istrinya itu menghindarkan tubuhnya.

“Pergiiiiii!” teriak Rania kencang.

“Sayang?”

Perawat yang berjaga masuk ke dalam ruangan, “Ada yang bisa saya bantu?”

Alfi menggeleng, “Gak ada sus, istri saya cuma—”

“Bawa dia pergi dari sini, sus!”

“Ba--”

“Sus, saya bisa menangani istri saya dengan baik.” Alfi sengaja menyelak ucapan suster.

“Tapi, pak, lebih baik bapak tunggu diluar dulu, menunggu kondisi bu Rania lebih stabil.”

Alfi melirik Rania, “Baik, sus.” Ia menghampiri Ra
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status