Share

Memberontak

Tekad Bram sudah bulat. Pria itu berniat menemui Jihan secara langsung. Tujuannya tak lain hanya untuk memastikan ayah dari bayi yang dikandung Jihan.

Meskipun sang ibu sempat menahan kepergiannya, tapi Bram bersikeras untuk meninggalkan rumah saat itu juga.

"Ini sudah pukul 10 malam, tapi dia belum juga kembali." Yuda mondar-mandir di ruang tamu. "Jangan sampai perangai buruknya kambuh i lagi setelah setuju dengan pernikahan ini."

Kekhawatiran jelas terlukis di wajah Yuda. Saat mengetahui keputusan sepihak dari Bram, dia masih ingin bicara banyak dengan sang anak terkait jadwal pernikahan yang tiba-tiba ditunda oleh putranya sendiri.

Marisa juga merasa cemas. Tampak jika wanita itu tidak sanggup duduk berlama-lama.

Sebelumnya, Bram sudah memberikan alasan yang tepat untuk Marisa. Maka dia pun menjelaskan hal yang sama pada suaminya.

"Bram ingin ke kampung, katanya ada pekerjaan mendadak di sana, jika dibiarkan, usahanya itu akan berantakan dan sia-sia, itu sebabnya dia ngotot ber
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status