Share

Tidak Ada Satu Orang Pun Yang Boleh Merebut Jihan

"Untuk apa kamu melihatnya?" Jihan menegur dengan kesal. "Apa kamu tidak pernah melihat orang yang berciuman?"

"Aku hanya memastikan saja." Ariel tersenyum hambar melihat ekspresi Jihan.

"Memastikan apa maksudmu?" Jihan semakin geram dengan sikap rekannya itu.

"Aku kira pria itu sungguh-sungguh menyukaimu tadi, tapi ternyata perasaannya sangat cepat berubah." Ariel menghidupkan mesin mobil dan bersiap meluncur.

Sedangkan Jihan bersandar santai sambil melipat kedua tangan di dada. "Kurang kerjaan saja."

Seperti apapun perasaan Jihan saat ini, dia berusaha menekan emosinya di hadapan Ariel.

Ketika hendak mendaratkan sebuah ciuman, tiba-tiba bayangan Jihan muncul dalam pikiran Bram. Segera dia menarik dirinya untuk menjauh.

"Maaf ...!" ucap Bram dengan suara yang lirih.

"Kenapa ...?" Mikha merasa kecewa.

Lagi-lagi Bram merasa sangat buruk. Berkali-kali sudah dia ingin melakukan hal yang sama, tapi selalu saja gagal.

Sebuah peringatan akan selalu muncul bahwa dia tidak boleh melakukan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status