Share

Tampan tapi tidak berperasaan

Sesampainya di rumah sakit, Bram buru-buru membukakan pintu untuk Mikha. Tak lupa, dia menyerahkan sebuah kartu pada gadis itu.

"Pergilah duluan, aku sudah mendaftarkanmu," kata Bram dengan buru-buru.

"Kamu mau ke mana?"

"Aku mau ke toilet sebentar, nanti aku akan datang menyusulmu."

Dengan alasan itu, Mikha menurut saja. Dia berjalan menuju ruangan praktek dokter jantung yang biasa menangani kesehatannya. Selama menyusuri koridor rumah sakit, matanya tak berhenti melirik ke sana ke mari, berharap bertemu dengan Jihan di tempat tersebut.

Sedang Bram langsung berlari mencari keberadaan Jihan. Dia masih ingat ke mana arah wanita itu melangkah.

Tak lama setelah Jihan memasuki rumah sakit, Bram juga melihat kemunculan Ariel. Pria itu datang seorang diri. Wajahnya terlihat santai, namun cara berjalannya tampak buru-buru.

Apa yang dilakukan Jihan selama ini?

Apa yang disembunyikan Jihan? Bram semakin penasaran.

Sementara itu, Jihan dibawa seorang pria menuju ruangan yang terbengkalai. Di s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status