Share

Bab 81

Fahri berusaha menahan ibunya. "Tapi Fiona–"

"Gak usah mikirin istrimu. Dia bisa kok di rumah sendirian. Atau kamu mau ikut, Fiona?" tanya ibunya Fahri berbalik ke arah menantunya.

"Iya aku ikut," jawab Fiona cepat. Dia harus memastikan kalau Nazwa tidak memilih motor yang harganya mahal.

"Ck! Pisah sebentar pun kamu gak mau. Emang si Fahri bakal ngelirik perempuan lain apa," omel ibunya Fahri dengan suara lirih.

"Tapi aku siap-siap dulu. Kan gak lucu kalau aku pergi seperti ini." Fiona memang masih juga mengenakan piyama dan hanya mencuci muka tadi.

Ibunya Fahri tidak berkata apa pun. Akan tetapi, dia harus setuju agar anaknya mau ikut dengan sukarela. Meski sebenarnya tidak begitu senang karena menantunya itu hanya menghambat saja.

Tanpa persetujuan, Fiona gegas berlari menuju kamar untuk bersiap-siap.

Sebuah pukulan dari ibunya mendarat di bahu Fahri. "Kenapa sih harus ajak istrimu, Fahri? Kan motor itu bisa dibeli walaupun dia gak ikut. Pergi sebentar aja kalian gak mau pisah. Pas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status