Terpaksa Menikahi Putra Konglomerat

Terpaksa Menikahi Putra Konglomerat

last updateLast Updated : 2023-08-27
By:  Igamurti NdekanoCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
22 ratings. 22 reviews
129Chapters
39.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Karna sebuah peristiwa, Eleanor terpaksa dinikahi oleh Effendy Chislon Abimanyu, putra dan pewaris tunggal dari mendiang konglomerat Astakara Abimanyu. Ele terpaksa masuk dalam dunia pernikahan yang tidak pernah dimimpikannya, hidup sebagai istri dari seorang suami yang tak menganggapnya di sepanjang pernikahan mereka.

View More

Chapter 1

KARNA BALAS BUDI

"Aku tidak pernah menginginkan kamu apalagi pernikahan ini sejak awal. Kamu hanya akan menjadi tanggung jawabku, bukan orang yang aku anggap sebagai pendampingku."

Ele mendengar ucapan itu keluar dari bibir Efendy Chislon Abimanyu. Laki-laki dua puluh lima tahun itu tengah menatapnya datar. Elle menunduk di atas kursi rodanya.

Kemarin, mereka sudah mengucapkan janji suci pernikahan atas dasar pemenuhan janji Effendy pada mendiang ibunya. Dan ini adalah kali kedua mereka bertemu kembali setelah pernikahan selesai dilangsungkan.

Effendy tidak meminta pendapat Eleanor dalam pernikahan mereka sama sekali. Dia hanya menyeret Ele masuk dalam altar, di mana janji suci seharusnya diucapkan tanpa paksaan.

Effendy duduk di atas sofa di tengah ruang tamu kediamannya, terlihat mengamati Eleanor dengan pandangan menilai. Melihat Eleanor tidak jua memberi tanggapan, Effendy menyilangkan kakinya dengan angkuh. Ruang tamu luas keluarga Abimanyu itu berselimut sepi yang kosong, memperjelas kecanggungan dan jarak di antara keduanya.

"Kenapa kamu tidak menjawab?" Effendy tersenyum miring. "Jangan bilang kamu juga mengharapkan pernikahan ini."

"Aku... Hanya merasa tidak enak," ujar Ele dengan nada tertahan.

Ele dapat melihat sorot meremehkan dalam pandangan Effendy. Alih-alih sedih, Ele lebih terlihat merasa bersalah. "Kalau Tuan tidak menginginkan pernikahan ini, seharusnya Tuan tidak menikahiku dan menyiksa diri Tuan sendiri."

Effendy mengubah posisinya, dari yang menyilangkan kaki menjadi duduk tegap. Tampak pria itu agak terganggu mendengar cara Eleanor menyebutnya.

Laki-laki itu mengeleng ke arahnya. "Eleanor..." Effendy mengingat nama yang diucapkannya kemarin di tengah-tengah altar di depan pendeta saat mereka mengucapkan janji suci. Eleanor mengangguk samar.

"Aku melakukan ini atas permintaan ibuku. Aku tidak bisa mengingkari janji pada perempuan yang paling aku cintai di dunia ini. Maka, jika aku sekalipun harus menikahi seorang wanita murahan, aku akan tetap menikahinya jika itu yang diinginkan ibuku," desisnya dingin.

"Maka nikmati saja peranmu. Ingat, tidak boleh ada kontak fisik di antara kita, kau tidak boleh mengakui statusmu dan tidak boleh memunculkan dirimu saat aku bersama dengan kolegaku maupun teman-temanku."

"Apa ini yang Nyonya Theresa mau?” tanya Ele dengan perasaan yang sesak.

"Jangan menanyakan hal yang tidak perlu kau tanyakan," cetus Effendy.

Mendengar jawaban dingin itu, perasaan Ele membeku.

Ele menyelamatkan ibunda Effendy dari kecelakaan saat Nyonya Theresa nyaris ditabrak mobil. Dia mengutamakan naluri kemanusiaannya meski pada akhirnya dia harus berakhir di kursi roda. Dan Ele tidak tahu bahwa wanita yang ditolongnya adalah Therese Gallia Abimanyu, istri mendiang konglomerat Indonesia, Astakara Abimanyu.

Setelah Ele monolongnya, Nyonya Theresa selalu mengunjunginya setiap hari di rumah sakit.

Sayangnya, Nyonya Theresa meninggal bulan lalu karena penyakit kanker yang dideritanya. Sebelum meninggal, perempuan itu menitipkan pesan pada putra tunggalnya, Effendy Chislon Abimanyu untuk menikahi Ele.

Dan, disinilah Eleanor sekarang, dinikahi seorang pria yang bahkan baru di awal pernikahan mereka tampak sudah ingin menyuguhkan “neraka”. Eleanor menggigit bibirnya pelan.

"Di rumah ini ada delapan orang maid, dua diantaranya yang akan mengurusi keperluanmu. Jika kau butuh sesuatu, hubungi mereka, jangan melapor atau menghubungiku jika tidak benar-benar urgent. Kau mengerti?"

"Ya," jawab Eleanor pendek.

Effendy berdiri dan meninggalkan Elle yang duduk di atas kursi roda itu. Dia menaiki tangga menuju kamarnya di lantai atas. Sekejap kemudian tubuhnya yang tegap dan tinggi menghilang di balik lekukan tangga.

"Mari Nona, saya antar ke kamar."

Ele tampak sedikit terkejut saat saat suara seorang perempuan menyeruak di belakangnya. Dia menoleh kebingungan.

Seorang wanita muda dengan pakaian maid tersenyum ke arahnya.

Sang maid mendorong kursi roda Ele memasuki sebuah kamar yang lumayan luas dengan nuansa cream yang memukau. Ranjangnya luas, mengingatkan Ele pada ranjang para putri di film-film disney.

"Ini adalah kamar Anda Nona," ungkap sang maid ramah sembari menyibak gorden jendela kamar yang cukup lebar.

Pemandangan taman samping kediaman Abimanyu langsung tampak begitu gorden disingkapkan.

"Saya Maritha, maid pribadi Anda."

Eleanor mengangguk. "Dengan keadaanku yang sekarang, aku rasa kehadiranmu akan sangat membantuku," balas Eleanor sembari tersenyum.

Maritha terlihat tulus, dia membawa ekspresi tenang dan dewasa. "Saya akan membantu Anda membersihkan diri." Dengan dipapah oleh Maritha, Eleanor masuk ke dalam bath up berisi air setelah pakaian luarnya sudah ditanggalkan.

Ele mengenakan selembar kain yang melilit tubuhnya dari bawah bahu hingga pertengahan paha. Itu permintaan Ele sendiri yang merasa tidak nyaman untuk sepenuhnya terbuka, meski Maritha seorang perempuan.

Tak lama kemudian, Eleanor sudah selesai membersihkan diri, berpakaian rapi dan meminta Maritha membiarkannya seorang diri dulu.

Eleanor duduk di depan jendela kaca kamarnya di atas kursi roda, menatap taman yang tersiram matahari sore yang lembut.

Seumur hidupnya, Ele tidak pernah bermimpi akan berakhir di sini. Dia adalah orang yang tidak suka terlibat masalah dan menjalani kehidupannya dengan monoton, tidak suka tantangan dan tanpa neko-neko. Yang membuatnya harus berakhir disini bermula pada sifatnya sendiri yang begitu mudah tersentuh dengan kesulitan orang.

Memang tidak masuk akal. Eleanor tidak pernah menyesal membantu Nyonya Therese, namun dia sungguh tidak mengharapkan konsekuensi bahwa ia akan berakhir dinikahi oleh laki-laki yang tidak mencintainya. Apakah hidupnya akan baik-baik saja?

Ele menggelengkan kepalanya dan mendadak berjengit ketika ponsel di saku bajunya berdering. Itu dari Tristan, editornya.

"Hallo? Bagaimana keadaanmu, Le?" tanya Tristan, suaranya menunjukkan khawatir.

Mendengar pertanyaan itu, suasana hati Ele semakin bertambah muram. “Aku baik, Mas.”

"Aku harap kamu bisa selesaikan tulisanmu, El. Harapannya sih bulan depan sudah launching, penggemarmu sudah tidak sabar dengan series terbarumu."

"Iya, aku sedang mengerjakannya."

"By the way, di mana kamu? Aku menjenguk ke panti, ke apartemenmu, atau rumah sakit tapi kamu tidak ada."

Ele terdiam. Ia memang sengaja tidak memberi tahu siapa-siapa. Termasuk Tristan, orang terdekatnya. Ele melakukan itu hanya karena ia tidak ingin orang-orang semakin khawatir padanya.

Biarlah, Ele yang akan menyelesaikan ini sendiri.

"Aku tidak bisa bilang sekarang, Mas. Kalau tiba waktunya aku akan beri tahu, ya."

Terdengar Tristan menghela napas panjang. "Baiklah, aku tunggu naskahnya, Sayang."

"Iya."

Pembicaraan terputus. El menatap layar ponselnya sedang pikirannya berjalan ke mana-mana.

Elle bekerja menjadi penulis. Bukan penulis yang terkenal sekali, tapi setidaknya bukunya sudah berjejer di toko buku. Genre bukunya bertema horror, thriller, dan ada beberapa bertema teen fiction, dan biasanya dia membuat series yang selalu ditunggu-tunggu oleh pembaca setianya.

Ele hanya lulus SMA, dia juga tidak di adopsi dan seiring beranjak dewasa, Ele membantu mengurus panti asuhan. Berawal dari kegemarannya membaca dan mencoba menulis, Elle akhirnya bisa menulis dan memiliki usaha penerbitan sendiri, Hadasa Publish, tentunya dibantu dengan dana dari Tristan juga.

Untungnya, promosi gencar yang mereka lakukan melalui media sosial dan forum-forum berjalan lancar hingga menghasilkan. ratusan ribu peminat dan penggemar novel karya Eleanor.

Ele tersenyum saat membayangkan itu. Ia sangat berterima kasih pada Tristan, pria yang lebih tua tiga tahun darinya, dan sudah menjadi sosok kakak baginya.

Dengan pelan, Eleanor menggulir kursi rodanya menuju laptopnya yang sudah tersimpan rapi di atas meja, lalu membuka laptopnya dan memeriksa naskahnya yang sempat tertunda dia lanjutkan karena kecelakaan itu.

***

Ele terbangun tengah malam, layar laptopnya masih menampilkan ketikan naskah yang dia buat. Rupanya Eleanor tertidur di depan laptopnya. Dia merasa haus. Perempuan itu mengucek matanya dan memeriksa ponsel, pukul satu dini hari. Ele celingak-celinguk dan ternyata Maritha tidak menyediakan air minum di kamarnya.

Ele bergerak bangkit, kursi rodanya berada tepat di sisi ranjang.

Dengan piyama birunya, Ele menumpukan berat badannya pada kedua tangan kemudian mengangkat tubuhnya sendiri ke atas kursi roda.

Ia lalu memencet tombol di bagian lengan kursi dan kursi roda mulai bergerak maju menuju pintu. Dengan sabar, Ele membawa dirinya menuju dapur. Itu cukup jauh karena ukuran kediaman Abimanyu memang cukup luas, meski tidak dikatakan sebagai mansion.

Ele akhirnya sampai di dapur, namun permasalahannya sekarang dia baru menyadari kalau gelas itu berada di rak yang lumayan tinggi.

Dengan penuh tekad, Ele berpegangan pada meja pantry dan menurunkan kakinya pelan-pelan. Dia berusaha menarik napas panjang dan kemudian mencoba berdiri.

Sayangnya, kakinya terasa lemas dan nyeri. Eleanor mengulurkan tangan berusaha membuka rak, diikuti ringisan pada wajahnya karena kakinya semakin nyeri.

Ele berhasil membuka rak tersebut, tapi kakinya tak cukup kuat. Tangannya hanya dapat menyentuh gelas, dan detik berikutnya bunyi pecahan gelas terdengar diikuti dengan tubuhnya yang ambruk karena kehilangan keseimbangan.

Eleanor meringis. Telapak tangannya teriris pecahan gelas. Namun, bukan itu yang dia khawatirkan. Bukan lukanya, melainkan gelas milik seseorang yang telah dia pecahkan.

“Apa kau memang suka merepotkan orang?”

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
100%(22)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
22 ratings · 22 reviews
Write a review
default avatar
R.Shaleem
keren, sangat lugas dan memukau dengan diksi
2024-08-12 15:43:10
0
user avatar
PINASTHI ALIF PRAF
kapan lanjut ini kak? masih 123 bab belum update dari beberapa hari yang lalu
2023-08-22 16:21:51
1
user avatar
sheirra
bgsan lgs tamatin, klo mkn pjg pada ga seru lg.mkn pjg cerita mkn malas bacanya
2023-08-07 14:14:44
1
user avatar
Shania
sedkitnya baru baca 1 menit ud ga ada sambungan
2023-08-01 14:46:12
1
user avatar
Dwi
semakin seru.. biarin aja si efendy itu,... kesel suka cuek tp mau.....
2023-07-17 10:20:45
1
user avatar
shierra ren
bgs sih critanya tdk Pjg, dan akan segera tamat, drpd beribu bab bolak balik crita ga ada gunanya, novel ini bgs padat jelas dan cepat tamat lumayan bgs klo bulan depan.
2023-07-16 20:52:51
1
user avatar
shierra ren
terllau pendek, entah kpn slesainya, cape deh
2023-07-07 14:05:12
1
user avatar
PINASTHI ALIF PRAFASASTI
kak, kalau bisa perbab itu jangan dikit kak, agak di panjangin ... ditunggu update bab selanjutnya ya kak...
2023-06-28 16:18:34
4
user avatar
zulfina izunk
lumayan panjang serialnya
2023-06-27 11:10:34
1
user avatar
Shania
klo bs jgn donk 1 bab doank, penasaran sedikit seklai bacanya, jgn bertele tele klo bs
2023-06-25 19:43:01
5
user avatar
Igamurti Ndekano
terimakasih semuanya
2023-06-22 14:16:00
1
user avatar
Igamurti Ndekano
hai kakak kakak, makasih dah baca ya, berhubung aku agak sibuk dengan masalah tugas perkuliahan jadi aku updatenya juga hanya sedikit, nanti aku usahakan rajin update ya!
2023-06-22 14:15:29
3
user avatar
PINASTHI ALIF PRAFASASTI
tambah update bab nya perhari jangan cuma satu dong kak... tambahin, seruuu
2023-06-21 19:33:43
1
user avatar
shierra ren
bgs..hanya updatenya 1 bab doank..cape
2023-06-20 17:05:39
1
user avatar
Dwi
nunggu setiap ceritanya
2023-06-17 17:37:31
2
  • 1
  • 2
129 Chapters
KARNA BALAS BUDI
"Aku tidak pernah menginginkan kamu apalagi pernikahan ini sejak awal. Kamu hanya akan menjadi tanggung jawabku, bukan orang yang aku anggap sebagai pendampingku." Ele mendengar ucapan itu keluar dari bibir Efendy Chislon Abimanyu. Laki-laki dua puluh lima tahun itu tengah menatapnya datar. Elle menunduk di atas kursi rodanya. Kemarin, mereka sudah mengucapkan janji suci pernikahan atas dasar pemenuhan janji Effendy pada mendiang ibunya. Dan ini adalah kali kedua mereka bertemu kembali setelah pernikahan selesai dilangsungkan. Effendy tidak meminta pendapat Eleanor dalam pernikahan mereka sama sekali. Dia hanya menyeret Ele masuk dalam altar, di mana janji suci seharusnya diucapkan tanpa paksaan. Effendy duduk di atas sofa di tengah ruang tamu kediamannya, terlihat mengamati Eleanor dengan pandangan menilai. Melihat Eleanor tidak jua memberi tanggapan, Effendy menyilangkan kakinya dengan angkuh. Ruang tamu luas keluarga Abimanyu itu berselimut sepi yang kosong, memperjelas kecan
last updateLast Updated : 2023-02-17
Read more
KAU MENGGANGGUKU
Suara dingin itu membuat Ele tersentak kaget.Dia menoleh, masih dalam posisinya tersungkur di lantai. Effendy berdiri dengan gelas kosong di tangannya. Laki-laki itu tampak sedikit tampan dengan piyama hitam dan rambut cokelatnya yang jatuh terburai di dahi.Ele terhipnotis, seakan melupakan keadaannya yang dalam situasi menyedihkan. Herannya, setelah beberapa kali melihat Effendy, ini pertama kalinya Ele menyadari bahwa lelaki itu tampan. Mungkin karna selama ini Ele hanya melihat sifat dingin dan kakunya saja.Melihat darah di telapak tangan Ele, Effendy menghela napas berat. Sorot matanya yang dingin kini terlihat capek.Dia menaruh gelasnya di atas meja pantry, lalu membungkuk. "Apa yang ingin kau lakukan di dapur?" tanyanya."Aku hanya ingin minum air..."Effendy menghela napas gusar. "Kau tahu fungsi tombol di samping ranjangmu?""Aku hanya tidak ingin mengganggu Maritha. Ini adalah jam istrahat..." jawab Ele, sekarang dia sudah duduk di atas lantai, menekan luka di tangannya a
last updateLast Updated : 2023-02-17
Read more
BUKAN URUSANMU
Ele keluar dari kamarnya usai membersihkan diri. Di ruang tamu, tampak Effendy duduk dengan seorang laki-laki muda berwajah oriental yang tampan dalam balutan jas putihnya. Laki-laki itu langsung bangkit dari duduknya saat melihat Eleanor muncul dengan didorong oleh Maritha di atas kursi rodanya."Anda pasti Nona Eleanor. Saya Andika, dokter yang akan membantu Anda melakukan terapi mulai pagi ini." Ele tampak sedikit kebingungan, namun akhirnya dia hanya bisa mengangguk. Effendy berdiri, dengan kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku celananya. "Mulai hari ini, Andika yang akan membantu penyembuhanmu. Bersikaplah dengan baik, dan ikuti arahannya. Jika kau perlu bantuan, kau bisa memintanya pada Maritha.”Effendy menatap matanya, tetapi Ele langsung melengos, menghindari tatapan tajam pria itu. Untuk sekarang ini, menghindari Effendy adalah pilihan yang terbaik.Effendy tidak terlalu menyadarinya. Ia menatap ke arah Andika sebentar, kemudian berlalu meninggalkan mereka. Entah ke ma
last updateLast Updated : 2023-02-17
Read more
PESTA ULANG TAHUN
Effendy membanting pintu kamar Eleanor dan masuk ke dalam ruang kerjanya untuk menyibukka diri dan berusaha melupakan pertengkaran kecilnya dengan Ele. Laki-laki itu menenggelamkan dirinya dalam pekerjaan nya dan menyuruh maid untuk mengantarkan makan siang ke kamarnya. Saat hari memasuki sore, ketika dia berdiri menyegarkan pikiran di balkon ruang kerjanya, ponselnya berbunyi. Kontak dengan nama Ashley tampak di layar. Effendy mengangkatnya."Hallo,""Kamu datang kan Mi Amor? Malam ini adalah pesta ulangtahun ku."Effendy mengusap wajahnya. Dia nyaris lupa kalau malam ini dia harus menghadiri ulangtahun perempuan itu. "Tentu saja, Ly." Balasnya pula.***Effendy keluar dari mobilnya dan menuju ballroom hotel yang menjadi tempat perayaan ulang tahun Ashley Bimantara. Ketika dia masuk, lelaki itu langsung dapat merasakan nuansa remang nan romantis tapi tidak berat, tak salah lagi, sesuai dengan selera yang berulang tahun. Setiap orang yang melihatnya menyapa dengan senyum, dibalas oleh
last updateLast Updated : 2023-02-17
Read more
DINNER WITH BESTFRIENDS
Ferari 488 pista itu memasuki kediaman Abimanyu dan langsung bersandar megah di parkiran kediaman. Sesosok wanita turun dari dengan gaun elegan berwarna hitam selutut tanpa lengan. Kulitnya yang seputih susu seperti menyala di bawah cahaya lampu. Saat melewati pintu utama, dia mengarahkan pandang mencari sosok yang dia ingin temui."Dimana Chislon?" Tanyanya pada seorang maid."Tuan masih berada di atas nona, mari saya antar ke ruang dinner," jawab maidnya."Tidak, aku akan menemuinya." Tanpa menunggu tanggapan perempuan itu menaiki tangga menuju lantai dua, langsung terus ke kamar sang tuan muda. Tanpa ragu, dia memutar shop pintu kamar kayu jati berukir indah tersebut.Saat dia masuk, sebuah pemandangan sedang menyambutnya. Effendy Chislon Abimanyu sedang mengancingkan kemejanya, itu belum sepenuhnya tertutup dan menampakan dadanya yang bidang dan proporsional. Meski sudah berulangkali melihat sosok Chislon dalam keadaan telanjang dada, wanita yang tak lain adalah Ashley Bimantara i
last updateLast Updated : 2023-02-17
Read more
PEMBICARAAN DI BAR
Acara dinner itu sudah berakhir sejak tadi. Ke lima sahabat itu juga sudah meninggalkan ruang makan dan bersantai di pinggir kolam, membicarakan beberapa hal ringan. Salma menjadi orang pertama yang berpamitan pulang. Entah memang benar karna dia sudah mengantuk atau ada satu dan hal lainnya. Tak lama Antonio pamit juga. Tersisa Andika, Ashley dan Effendy. Namun itu juga tidak berlangsung lama karna Andika pun berpamitan.Ditinggal berdua, Ashley dan Effendy di telan keheningan sebentar. Bukan jenis keheningan awkward atau semacamnya, namun memang karna mereka masih menyukai hening."Mau berenang?" Tawar Ashley pula."Jangan, sudah malam. Nanti sakit." Balas Effendy dengan santai, namun efeknya membuat pipi Ashley memerah."Aku menginap malam ini, boleh?""Boleh. Kamu bisa tidur di kamar Mama.""Aku mau tidur denganmu." Perempuan cantik itu mendekatkan dirinya pada Effendy dan mengusap rahang laki-laki itu sambil tersenyum."Jangan menolakku." Lanjutnya kemudian.Chislon Abimanyu men
last updateLast Updated : 2023-03-23
Read more
PENULIS THRILLER
Salma melangkah mendekati kedua sahabatnya yang tengah 'bergurau' di meja bar itu. Alih-alih menyewa ruangan khusus, dua putra konglomerat Indonesia tersebut malah duduk di depan meja bar. Salma terlihat cantik dan berkelas dengan celana panjang hitam, dan kaos tanpa lengan yang di kenakannya. Riasan wajahnya yang di tunjang wajahnya yang cantik membuat dia menjadi objek pandangan para pria yang ada di sana."Hai," sapa Salma Andara dengan malas, mengambil tempat di antara kedua orang itu."Kalian kesini tanpa mengajakku?""Dan ajaibnya kau bisa muncul disini tanpa di ajak." Balas Andika sembari meneguk minumannya. "Cocktail satu." Pintanya pada sang barista."Bukan ajaib, tapi intesitas kunjunganku disini memang lebih banyak dari kalian berdua." Sahut Salma sembari menerima minumannya. Gadis yang selalu terlihat cantik dan berkelas itu meneguk minumannya dengan santai."Kau sering kesini? Kenapa tidak dengan calonmu?" Tambah Andika lagi. Salma menghadiahkannya tatapan tajam. "Shut u
last updateLast Updated : 2023-04-01
Read more
PENOLAKAN
"Aku bosan," gumam Ele sembari menatap ke arah luar melalui gorden jendelanya. Dia sudah meninggalkan kursi rodanya dan hanya menggunakannya sesekali. Sekarang dia menggunakan kruk untuk membantunya berjalan. Itu sudah berjalan bulan ke empat semenjak dia menjadi istri dari seorang Effendy Chislon Abimanyu. Laki-laki yang pada suatu kali menuduhnya sebagai seorang konspirator dan kemudian esok paginya berubah dingin dan kaku kembali. Ele tersenyum membayangkannya. Dia duduk di atas sofa di dekat jendela dan kemudian menghela napasnya pelan."Kalau Nona bosan, mungkin saya bisa meminta izin pada Tuan untuk membawa nona berjalan-jalan di luar. Nona ingin kemana?""Aku rindu panti." Ucap Ele jujur. Selama dia tinggal di apartemennya, Ele selalu menyempatkan diri untuk mengunjungi panti seminggu sekali. Namun ini sudah terlewat empat bulan dia tidak mengunjungi panti. Tristan masih berkali-kali menelponnya kendatipun naskahnya sudah dia setor dan sudah di edit hingga final draft. Tapi Ele
last updateLast Updated : 2023-04-02
Read more
KUNJUNGAN KE PANTI
Bangunan Panti Asuhan Harapan itu berdiri di hadapannya. Bangunan yang sudah beberapa waktu ini dirindukannya kini bisa tertangkap Indra penglihatan nya lagi. Tempat dimana Ele di besarkan. Itu adalah bangunan yang berdiri di atas tanah pemerintah, dengan cat tembok yang mulai mengelupas. Halaman depannya ditumbuhi rumput hijau yang terpangkas rapi dan cukup luas untuk menjadi tempat bermain anak-anak. Saat Ele turun bersama Maritha dari mobil yang disupiri oleh Pak Harto, supir kediaman Abimanyu, tidak ada seorangpun yang tampak di luar. Ele paham karna ini adalah jam sarapan, dimana para penghuni panti sedang antri untuk mendapatkan jatah makan paginya.Ele berjalan dibantu kruknya, menaiki teras dan berjalan masuk melalui pintu yang terbuka lebar. Dia menyaksikan beberapa anak yang sudah remaja berada di ruang tamu panti, membiarkan anak-anak yang lebih muda untuk mendapatkan jatah sarapan lebih dulu di dapur. Salah satu remaja putri yang bernama Destini, menyadari kemunculan Ele
last updateLast Updated : 2023-04-03
Read more
PULIH
Ele merasa menemukan hidupnya kembali setelah sekian lama merasa terkurung di kediaman Abimanyu yang sepi itu. Setiap pagi seusai sarapan dan terapi, dia menyempatkan diri berkunjung ke ke panti asuhan. Selama itu pula dia akan kembali sebelum makan siang, selama waktu-waktu itu dapat dihitung kapan dia berjumpa dengan suaminya dalam kediaman. Effendy sangat sibuk dan workholic. Dalam satu bulan mungkin hanya sekali Ele berhasil duduk bersama suaminya di meja makan sampai akhirnya di bulan-bulan berikutnya dia benar-benar sangat jarang berbicara dengan Effendy. Intensitas pembicaraan mereka sudah jarang namun kali ini semakin parah. Kadang Ele hanya sempat menyaksikan punggung suaminya saat berangkat ke kantor. Dia sendiri sangat jarang keluar kamar sehingga meskipun Effendy berada di rumah, mereka tidak saling bertemu.Bulan-bulan berlalu, dan sudah lewat enam bulan dari waktu yang di perkirakan Andika.Ele sudah tidak menggunakan kruk lagi. Dia sudah bisa berjalan secara normal kemb
last updateLast Updated : 2023-04-04
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status