Share

Bab 84

"Dasar gak tahu diri! Sudah numpang, gengsi pula."

Fahri, Nazwa, dan ibunya sontak memandang ke arah sumber suara.

"Fiona? Ngapain kamu balik lagi? Bukannya kamu tadi sudah pergi?!" cibir bu Yuni pada Fiona. Sedangkan Nazwa hanya mencebikkan bibirnya.

"Kenapa memangnya? Aku ke sini nyamperin suamiku, takut kalau suamiku kelepasan dan gak bisa nahan keinginan kalian yang banyak maunya itu."

"Lho Fahri kan anakku dan dia juga Kakaknya Nazwa, jadi wajar dong kalau kami minta sama dia. Di mana salahnya?"

"Salahnya adalah uang itu bersumber dariku. Tidak puaskah kalian dengan semua uang gaji Mas Fahri yang diberikan seluruhnya untuk kalian?"

Kali ini Fiona benar-benar kesal pada mertua dan adik iparnya itu. Dia bukan Ayra yang bisa ditindas oleh mertua dan ipar. Fiona perempuan masa kini yang menjunjung tinggi nilai harga diri. Sedangkan Fahri, mau marah pada Fiona pun seolah-olah dia tak mampu. Fiona adalah mesin atm nya. Seandainya ia tidak lagi bekerja pun masih bisa Fiona menopang hi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status