Share

bab 90

Author: Vyra Fame
last update Last Updated: 2022-10-21 17:28:57

"Kamu mau bilang apa pun, keputusan papi gak akan berubah. Daripada teriak-teriak di sini dan habis energi, mending kamu putar otak biar kebutuhanmu dan Fahri bisa tercukupi."

Ibra menggenggam tangan Ayra dan segera meninggalkan ruang keluarga. Langkahnya menyusuri anak tangga dengan cepat, setapak demi setapak. Tidak peduli meski Fiona tetap memanggilnya.

Fiona yang masih tidak terima dengan keputusan Ibra akhirnya menyusul menaiki tangga. Namun, entah dari mana seorang security tiba-tiba saja menghalangi jalannya bersamaan dengan Ibra yang menjentikkan jari.

"Maaf, non. Tuan bilang tidak ingin diganggu," ucap security itu dengan sopan. Meski takut akan kemarahan Fiona, tetapi perintah Ibra jauh lebih penting bagi mereka. Ya, secara papinya Fiona yang menggaji mereka dan bukan anaknya.

"Lepaskan! Berani betul kau menyentuh istriku!" sentak Fahri menarik segitu itu menjauh dari Fiona. Hampir saja security itu jatuh dari tangga.

Ibra berdecak sembari menampilkan seringai. Memandang mir
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   bab 91

    "Halah! Gitu aja takut. Tapi kamu berani selingkuh. Kamu pikir dosanya gedean yang mana, ha?!"Fahri jadi serba salah jadinya. Mengiyakan atau tidak tetap saja dia salah di mata Fiona."Justru itu. Kamu gak perlu mempertanyakan gimana besarnya cintaku ke kamu. Aku rela ngelakuin dosa besar demi dapetin kamu, loh, Sayang."Seketika amarah Fiona luruh. Ya, meski tidak sepenuhnya menghilang. Akan tetapi perkataan manis yang tiba-tiba dilontarkan oleh Fahri membuatnya merasa sangat spesial dan merasa sangat dicintai.Fiona tampak tersipu malu dengan wajah yang bersemu kemerahan yang segera menjalari seluruh wajahnya."Ih, kamu kok malah ngegombalin aku sih, Mas." Fiona melayangkan pukulan lembut ke arah lengan Fahri dengan tangan kanannya. Sedangkan tangan yang lain menutupi wajahnya yang malu.Ah, tidak ada ruginya Fahri belajar menggombal dari Juki teman tongkrongannya dulu. Meski garing, bolehlah ya. Untuk membuat Fiona senang, bahkan kegaringan akan dibuatnya krenyes.Setidaknya gomba

    Last Updated : 2022-10-21
  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   Bab 92

    "Ibu yakin bisa bikin Mas Fahri ganti motornya, 'kan?"Ibunya Fahri membalikkan tubuh dan menatap anak perempuannya itu. Satu tangannya bertolak pinggang, sedang tangan lainnya menunjuk tubuh dengan ibu jarinya. "Jangan panggil aku Ibu kalau aku gak bila luluhkan kakakmu itu."Wanita paruh baya itu berkata dengan begitu percaya dirinya. Tanpa tahu apa yang telah menimpa menantunya dan mereka pun pasti akan terkena imbasnya. Mungkin tidak akan lama lagi Fahri akan memangkas uang bulanan ibunya atau yang paling parah mungkin menghentikannya.Ah, tetapi rasanya itu tidak akan mungkin terjadi. Bisa terjadi perang dunia ketiga antara Fahri dan ibunya nanti.****Hari baru saja berganti dan matahari baru saja beranjak dari peraduannya. Akan tetapi Fiona telah terjaga semenjak tadi. Semua karena mimpi buruk hidup miskin. Hingga membuatnya memutar otak untuk mencari cara agar papinya kembali memberikan uang jatah bulanan untuknya."Aha! Aku tahu jika berpikir saat tenang dan damai pasti akan

    Last Updated : 2022-10-23
  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   Bab 93

    Fiona seketika menghentikan tangisan palsunya. Matanya membelikan menatap ke arah maminya."Mami jangan sembarangan ya. Fahri gak akan pernah selingkuh atau KDRT sama aku. Kalau itu sampai terjadi, akan kubanting dia sampai masuk rumah sakit!" Penuh emosi Fiona mengepalkan kedua tangannya. Membayangkan jika Fahri benar-benar melakukan hal itu kepadanya.Reni malah tergelak melihat reaksi anaknya itu. Dengan santainya dia menghempaskan tubuh di sofa panjang berwana abu-abu yang tidak jauh dari tempat Fiona berdiri."Aku percaya Fahri gak akan berani ngelakuin itu sama kamu. Yang ada, justru kamu yang aniaya dia. Jadi kenapa kamu ke sini?"Fiona ikut duduk di samping maminya. "Ah, terserah Mami deh. Pokoknya Mami harus bantuin aku. Ini urgent. Super super penting dan mendesak."Rina mengubah posisi duduknya. Sedikit memiringkan tubuh hingga menghadap ke Fiona. "Apa sih?" tanya wanita paruh baya yang mulai penasaran itu."Masa Papi menstop uang jatah bulanan Fiona, Mi. Kan gak adil bang

    Last Updated : 2022-10-23
  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   Bab 94

    "Jangan-jangan mereka sekongkol," celetuk Nazwa yang berhasil membuat ibunya naik darah.Bukannya membantu menenangkan, Nazwa justru menyiram bensin pada kobaran kemarahan ibunya. Akan tetapi, dia memang sengaja melakukannya agar motor jeleknya bisa segera terganti dengan motor impiannya."Awas saja kalau sampai hal itu terjadi. Mereka kan udah janji mau kasih apa pun yang ibu mau dan bikin ibu senang. Kalau sampai Fiona dan Fahri ingkar janji, Ibu akan bikin perhitungan sama sama mereka," geram ibunya Fahri dengan penuh emosi.Selama ini Fahri selalu yg akut dan menuruti semua keinginan ibunya. Jadi, kali ini pun Nazwa yakin jika kakaknya itu akan mengabulkan keinginannya. Dia hanya perlu menunggu dengan tenang.****Sesaat setelah memarkirkan mobilnya, Fiona dan Rini segera menuruni kendaraan tersebut. Tanpa bertanya pemilik rumah ada di tempat atau tidak."Papi! Papi!" teriak Fiona penuh semangat."Kamu benar-benar gak tahu sopan santun, ya. Kalau bertamu ke rumah orang itu harusny

    Last Updated : 2022-10-23
  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   Bab 95

    "Sakit banget. Panggilin ambulans dan polisi, Fiona. Ayra sudah menganiaya Mami. Huhuhu," titah Reni yang tidak bisa menggerakkan tubuhnya karena terlalu sakit."Mami bertahan, ya. Aku akan buat perhitungan sama perempuan itu.""Ada apa ini?" tanya seorang security yang segera datang saat mendengar keributan dari dalam rumah. Pria itu tampak terkejut melihat Reni yang kesakitan di lantai dan Fiona yang berada di sampingnya."Bagus kamu datang. Cepat telepon ambulans dan polisi. Mami harus dibawa ke rumah sakit buat visum. Ayra udah menganiaya Mami, Pak!""Hah! Apa?" Security itu menatap Ayra dan Reni secara bergantian. Sepertinya dia tidak percaya jika wanita cantik dan anggun yang belum lama menjadi majikannya itu berbuat demikian."Tunggu apa lagi? Ayo, cepetan telepon polisi!" desak Fiona saat melihat pria itu kebingungan."Tapi ...." Lagi dan lagi pria itu memandang kebingungan ke arah Ayra."Telepon aja, Pak. Biar mereka ditangkap," ujar Ayra melipat kedua tangannya di depan dada

    Last Updated : 2022-10-23
  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   Bab 96

    "Fiona! Apa yang kamu lakukan! Ayo kitw pulang! Jangan sampai nanti Papimu datang lalu kamu mendapatkan masalah." Fahri tiba-tiba saja datang dan menarik tangan Fiona. Fiona menatap tidak suka pada Fahri karena merasa Fahri terlalu ikut campur. "Kamu apa-apaan sih, Mas! Kamu ngapain malah nyusulin aku ke sini! Tau darimana kamu kalau aku di sini?""Feeling aja. Dan ternyata benar kamu di sini. Kamu tuh ngapain acara berantem gitu sama Ayra? Aku gak mau nanti kamu kena masalah. Masalah kita yang kemarin saja belum selesai.""Biang masalah itu kan mantan istri kamu, Mas! Memangnya salah kalau aku meluapkan kekesalanku?""Ya salah karena dia itu istri Papimu. Kalau nanti dia ngadu sama Papi gimana? Apa kamu mau nanti Papimu semakin marah dan semakin gak mau memberikan apa yang kamu minta?!" Fiona terdiam sejenak dan berpikir kalau apa yang Fahri katakan barusan sedikit ada benarnya. "Lalu gimana? Papi gak mau kasih uang sama aku lagi. Sedangkan keluargamu selalu saja merongrong keuan

    Last Updated : 2022-11-04
  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   Bab 97

    "Hey kamu juga seharusnya sadar diri kalau kamu juga hanya seorang keponakan dari suamiku. Kamu yang sudah bertahun-tahun hidup dengan gelimangan harta dari suamiku. Bahkan hingga kau menikah pun kau masih meminta uang pada suamiku. Apakah itu bukan benalu? Sadar diri kalau kau saja masih berharap belas kasihan suamiku. Aku bisa saja membuat Mas Ibra tidak lagi menghiraukan kamu tapi sayangnya aku gak sejahat itu. Pergilah kalian dari sini karena sebentar lagi Mas Ibra akan pulang. Atau kalau kalian mau benar-benar berada di penjara ya silahkan saja aku gak masalah." Fiona mendengkus kesal dan Fahri kembali menarik tangan Fiina untuk keluar dari rumah besar itu. Reni hanya bisa mengikuti langkah panjang mereka dengan tergopoh-gopoh. Namun, sebelum Reni benar-benar menyusul Fiona dan Fahri, Ayra mencengkram tangan wanita tua itu. "Dan kau! Aku kita tunggu saja tanggal mainnya. Aku gak pernah terima atas perbuatanmu padaku barusan. Akan kubuat kau menyesal telah ikut campur dalam hidu

    Last Updated : 2022-11-04
  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   Bab 98

    "Kamu percaya sama aku?" Ayra merebahkan kepalanya di dada bidang Ibra. Ibra kembali mengelus surai panjang milik Ayra sembari sesekali ia mengecup pucuk kepala wanita itu. "Percaya, kalau enggak mana mungkin aku mengatakan seperti itu tadi.""Terima kasih ya, Mas, karena sudah percaya sama aku. Tidak pernah terpikirkan olehku akan memiliki suami sepertimu." Ayra mendongak. Wajahnya menatap Ibra intens. Sembari tersenyum Ibra mendekatkan bibirnya pada wajah Ayra hingga malam itu terjadilah pergumulan panas di antara keduanya seperti malam-malam sebelumnya. ***"Jadi ada apa Papi memanggilku kemari? Apakah Papi sudah sadar kalau Papi itu membutuhkanku secara aku ini adalah anakmu?" tanya Fiona setelah ia mendaratkan tubuhnya di atas sofa empuk di rumah Ibra. Ibra yang sudah menunggu kedatangan keponakan yang ia rawat sejak kecil hanya tersenyum mendengar ucapan percaya diri dari Fiona. Sedangkan Fahri yang selalu mengekor kemana pun Fiona pergi tentu saja ia juga ikut datang ke ruma

    Last Updated : 2022-11-04

Latest chapter

  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   penyesalan Fahri (ending)

    Ayra beranjak dari tempat duduknya, menghampiri wanita itu, lalu memeluknya. Ia berusaha penuh untuk membuat Fiona nyaman saat berada di keluarga ini. Ibra yang melihat pemandangan itu pun ikut bahagia. Ia senang karena Fiona sudah menyadari kekeliruannya dan berjanji untuk memperbaiki diri. “Fiona.” Panggil Ibra. “Iya?” “Kamu boleh tinggal di sini lagi jika berkenan,” tukas Ibra tulus. “Benarkah?” Fiona menatap tak percaya. Ini seperti sebuah kemustahilan. “Tentu saja. Karena kamu masih anak angkatku,” sahut Ibra seraya menganggukkan kepala. “Terima kasih, Papi.” Keesokan paginya, mereka semua bersiap-siap untuk pergi ke Rumah Sakit jiwa di mana bapak kandung Fiona berada. Sesampainya di sana, Fiona terlihat sedih melihat kondisi bapaknya yang masih dalam proses penyembuhan. Ibra menepuk pundak Fiona. “Sudah, jangan menangis lagi. Doakan yang terbaik untuk bapakmu.” “Iya, Papi. Aku hanya ingin bapakku sembuh. Itu saja.” Fiona menghapus air matanya. Di lain sisi, saat Fiona

  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   penyesalan Fiona

    Kini Fiona berada di depan rumah Ayra dan Ibra. Wanita itu terlihat sangat gugup dan juga malu. Cemas jika permintaan maafnya tidak diterima. Ya, memang kesalahannya begitu besar. Jadi, wajar saja bila nantinya Ayra dan Ibra tidak memberikan pintu maaf tersebut kepada dirinya. Fiona juga hanya bisa pasrah jika hal demikian sampai terjadi. Dia tak akan marah apalagi sakit hati untuk respons yang akan diterima. Fiona mencoba menghilangkan rasa gugup dan cemasnya sebelum mengetuk pintu rumah Ayra dan Ibra. Ia menarik napas panjang, lalu mengembuskannya perlahan. Fiona lakukan berulang kali sampai sudah merasa jauh lebih baik dari sebelumnya. Walaupun permintaan maafnya diterima relatif kecil, ia tetap berusaha. Lagi pula, tidak ada salahnya bila Fiona mencoba. Karena bila tidak berusaha, dia tak akan tahu hasilnya.Fiona mengetuk pintu itu dengan dua ketukan. Selang beberapa menit, pintu segera terbuka. Pandangan pertama yang ia lihat adalah wajah cantik Ayra. Secara bersamaan, pasang

  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   tidak ada yang gratis di dunia ini, Bu.

    "Ah! Tolong katakan itu di kantor, sekarang mari ikut kami untuk memenuhi prosedur," jelas polisi tersebut dengan lantas menarik tangan Fahri dan mulai memborgolnya.Fahri tentu meronta, ia berusaha menjelaskan semuanya namun kedua polisi itu tak mendengar dan seakan-akan menutup kedua telinganya.Sementara itu, Hilwa mulai meraung-raung memohon untuk tidak membawa anaknya ke kantor polisi."Tolong lepaskan anak saya! Kalian tidak pantas membawanya atas tuduhan tidak dilakukannya!" titah Hilwa dengan berteriak tak karuan, bahkan wanita itu sampai tak segan-segan untuk mencaci petugas polisi tersebut.Keributan itu jelas terdengar sampai ke dalam kamar pribadi milik Nazwa. Gadis yang tengah asyik memainkan gadgetnya merasa terganggu dengan kebisingan yang terjadi di rumahnya.Nazwa pun bangkit dari tempat tidurnya dan berdecih, "Ada apa sih!? Kenapa ribut sekali!?"Tanpa berpikir panjang Nazwa pun lekas beranjak dan keluar dari kamar untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi.Hingga

  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   penangkapan Fahri

    "Apa-apaan ini!?" pekik Fahri saat ia mengetahui bahwa dirinya telah mendapat surat pemecatan dari HRD.Ya! Ketika Fahri tengah sibuk di ruang kerjanya ia tiba-tiba dikejutkan oleh sosok sekretaris yang mendatangi ruangannya dan menyerahkan secarik kertas yang berisikan sebuah surat pemecatan.Hal itu lantas membuat Fahri naik pitam, ia sama sekali tak terima diperlakukan seperti itu oleh Ibra, yang merupakan ayah mertuanya sendiri."M-maaf, Pak. Saya hanya menyampaikannya saja, selebihnya saya tidak tahu pasti," ucap sekretaris itu dengan menundukkan kepalanya. Wanita itu terlihat takut dengan temperamen atasannya yang tiba-tiba naik.Fahri pun berdecih kesal, lalu kembali membaca isi surat tersebut. Hingga ia kembali terkejut saat membaca pernyataan yang menyatakan bahwa Ibra tidak hanya akan memecatnya, namun lelaki itu juga akan melaporkan Fahri kepada pihak berwajib atas tindakan penggelapan dana yang ia lakukan pada perusahaan.Mengetahui hal itu, Fahri semakin geram, amarahnya

  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   menceraikan Fiona

    “Fahri pulang! Dia akhirnya pulang setelah berhari-hari,” sorak Fiona yang merasa memiliki secercah harapan dengan kepulangan pria itu.Beberapa hari belakangan, Fiona sama sekali tidak bersemangat untuk melakukan aktivitas. Hari-harinya dipenuhi oleh fisik lesu dan perasaan lelah dan tekanan batin.Namun, begitu mendapati bahwa Fahri akhirnya kembali pulang membuat Fiona merasa bersemangat dan berharap-harap cemas. Akankah lelaki itu pulang karena sadar dan ingin meminta maaf, ataukah jangan-jangan ingin melakukan hal lain yang membuat Fiona semakin terpuruk? Itu lah pertanyaan yang memenuhi benak Fiona sekarang ini.Wanita itu langsung bangkit dari sofa dan berjalan beberapa langkah untuk membukakan pintu. Sebelum muncul di ambang pintu, Fiona sedikit merapikan rambut dan kondisi pakaiannya agar terlihat lebih layak untuk menyambut kepulangan suaminya.Fahri pun turun dari mobilnya begitu mesin mobil sudah dia matikan. Wajah pria itu tampak datar dan bahkan tanpa ekspresi. Dari sudu

  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   kegundahan bati Fiona

    Fiona masih tak kuasa menahan dadanya yang justru semakin sesak. Dia terus memukul-mukulnya dengan kepalan tangan saking sakit dan perih hatinya saat ini.“Fahri, kamu benar-benar kejam!” isaknya yang sejak ditinggal Fahri tadi sudah menangis dengan lelehan air mata berurai di kedua pipinya yang bening. Fiona bahkan tidak peduli bila saat ini dirinya hanya terduduk di lantai saking gontai dan lemas kedua lututnya mendengar untaian kalimat demi kalimat yang dilontarkan Fahri.Lantai keramik di ruang tengah yang dingin itu menjadi saksi pertengkaran keduanya beberapa saat yang lalu serta menjadi saksi pula betapa hancurnya perasaan Fiona saat ini.“Bisa-bisanya kamu bilang bahwa selama ini kamu hanya memanfaatkanku saja, Fahri!” Fiona masih tidak menyangka. “Padahal, waktu itu wajah kamu begitu tulus saat menyatakan perasaanmu. Kita bahkan harus menghadapi berbagai lika-liku sampai-sampai kau bercerai dengan Ayra.”“Perjuangan kita begitu panjang dan berat. Tapi kenapa … kamu malah ber

  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   meninggalkan Fiona dalam kepedihan

    Fahri masih diam saja. Dia asik memilih pakaian apa yang akan dirinya kemas. Fahri terdiam karena dia malas meladeni Fiona. Sampai pada akhirnya telinganya muak mendengar pekikan Fiona.Brak!Saat itu juga Fahri menggebrak meja."Brisik! Kamu gak lihat aku lagi ngapain?!" bentak Fahri yang kini sudah menatap Fiona tajam."Ya makanya kalau ada orang tanya itu dijawab!" balas Fiona tak mau kalah."Kalau aku diam saja itu tandanya aku tidak mau menjawab pertanyaan kamu. Sadar diri dong dari tadi, berisik tau gak!" marah Fahri yang kini sudah mengepalkan kedua tangannya.Ditatap seperti itu sukses membuat Fiona sedih. Fiona hampir saja meneteskan air matanya, tetapi dia cegah dengan mendongak cepat-cepat.Sedangkan Fahri sudah mengalihkan pandangannya ke lain arah. Setelah itu Fahri kembali membereskan pakaian yang sejak tadi menjadi tujuan utamanya datang ke rumah ini."Jahat kamu Mas. Berani-beraninya kamu bentak aku seperti itu," lirih Fiona merasa sedih.Tidak ingin ambil pusing, Fahr

  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   Fahri sang donjuan

    Saat ini Fahri dan Alina meminta waktu berduaan. Mereka memilih untuk tidak diam rumah. Mereka berjalan-jalan sejenak mencari angin. Hubungan yang baru pertama kali terjalin itu benar-benar sangat menyenangkan bagi Alina. Begitupun dengan Fahri yang tidak bisa tidak tersenyum ketika menatap wanita di sebelahnya itu.Orangtua Fahri sangat menyukai Alina juga. Jadi, sudah tidak ada batasan bagi keduanya untuk tidak dekat. Fahri benar-benar merasa bahagia. Bahkan untuk menjalin hubungan ini mereka tidak perlu pikir panjang lagi."Aku benar-benar bahagia bisa mengenalmu, aku bahkan ingin mengenalmu lebih dalam lagi. Seiring berjalannya waktu aku pasti tau semua tentangmu," celetuk Fahri begitu serius.Alina yang malu-malu hanya bisa tersenyum manis. Entah mengapa hatinya juga terasa hangat bisa berduaan dengan Fahri."Jangan ditahan kalau mau senyum atau ketawa," ujar Fahri ketika melihat Alina yang entah mengapa menahan semua itu."Kapan kita jalan?" "Ini kan sekarang lagi jalan," ledek

  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   petualangan Fahri belum berakhir

    "Benar-benar menyebalkan. Sepertinya aku tak bisa kalau harus terus-menerus bertahan dengannya. Bukannya jadi kaya, yang ada lama-lama aku malah jadi Jatuh Miskin karena Fiona sendiri sekarang selalu minta uang denganku gara-gara tua bangka itu sudah tak ingin memberikan banyak uang untuknya. Masa Fiona hanya dijatah satu bulan tiga juta saja. Dapat apa uang segitu? Untuk keperluan sehari-hari saja pasti tidak akan cukup!" Fahri kian merasa kesal kita kembali mengingat perdebatannya dengan Ibra beberapa hari lalu.Sejenak terdengar ibu Fahri berdecak. "Sudahlah, tidak perlu dipikirkan lagi. Kalau memang sudah tidak berguna ya sudah, buang saja. Dan kita bisa langsung segera mencari yang baru, yang jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan wanita itu," papar ibu Fahri dengan santainya."Iya, Bu. Aku tahu. Tetapi memangnya siapa yang harus aku kejar? Kemarin-kemarin aku terlalu fokus dan menikmati waktuku dengan Fiona sampai-sampai aku lupa untuk mencari target yang baru saat Fiona s

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status