Share

bab 88

"Ya sama suami kamu lah, kan kami sudah menikah jadi itu ya tanggungjawab suami kamu dong."

Fiona mendelik mendengar perkataan papinya. Tidak ada angin maupun hujan, tetapi entah kenapa papinya itu berubah. Mengherankan.

"Kenapa harus sama Mas Fahri sih, Pi? Selama ini kan Papi selalu kasih aku jatah bulanan. Kenapa sekarang tiba-tiba suruh minta ke Mas Fahri sih?" protes Fiona tidak terima.

"Fiona, Fiona ... kamu kok lucu banget sih. Di mana-mana perempuan itu kalau sudah menikah tanggung jawabnya sudah beralih ke suaminya. Jadi, mulai sekarang kamu jangan minta uang jatah bulanan ke papi lagi, tapi ke suamimu itu," tunjuk Ibra mengecilkan jarinya dapatkah arah Fahri.

Kedua sudut bibir Ayra tertarik sempurna meski meski telah berusaha sekuat tenaga ditahannya. Pilihannya untuk menikahi Ibra memanglah sangat tepat. Dia bisa menyaksikan setiap kejatuhan dan penderitaan dari pasangan tidak tahu malu, Fahri dan Fiona. Ya, sepertinya ungkapan jodoh adalah cerminan diri adalah benar adanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status